Daftar ini berisi informasi mengenai raja atau ratu yang memerintah Kerajaan Swedia dari akhir Zaman Viking hingga kini. Swedia telah menganut sistem pemerintahan monarki sejak Zaman Viking dan awal Abad Pertengahan, dan telah bertahan lebih dari seribu tahun hingga kini.[1] Dinasti kerajaan Swedia saat ini adalah Wangsa Bernadotte, yang mulai berkuasa dari tahun 1818.
Struktur politik yang teratur kabarnya telah ada bahkan sebelum Swedia bersatu membentuk kerajaan. Temuan arkeologis menunjukkan bahwa peradaban puak kuno mulai beralih ke sistem kepemimpinan yang lebih terstruktur pada awal-awal abad pertama Masehi, yang kemungkinan dipengaruhi oleh adanya kontak dengan Kekaisaran Romawi dan daerah lain di Eropa.[2] Selama tahun 500 hingga 800 Masehi, masyarakat Skandinavia mulai mengadopsi berbagai unsur budaya dari kerajaan-kerajaan Jermani yang baru berdiri di Eropa, sehingga mendorong mereka untuk bertransformasi menjadi kerajaan-kerajaan kecil.[3]
Bukti arkeologis menunjukkan bahwa terdapat banyak kerajaan kecil di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Swedia. Sumber-sumber asing maupun sumber-sumber lokal yang lebih baru menjelaskan bahwa kerajaan yang berdiri pada akhir abad pertengahan terletak di dua wilayah utama, yaitu Svealand (terutama di sekitaran Danau Mälaren) dan Götaland.
Sumber-sumber kuno paling tidak sejak zaman penulis Romawi Tacitus (ca 56–126) menyebutkan bahwa ada dua puak utama yang mendiami wilayah yang kini disebut Swedia: Svear (Swedi) dan Götar (Geti); Svear, yang dikenal dengan aktivitas militer mereka di laut, lebih banyak disebut dalam sumber-sumber asing daripada Götar.[4] Pusat pemerintahan para penguasa Swedia di Zaman Viking, yang menjadi pendahulu raja-raja Swedia selanjutnya, terletak di Uppsala Lama, yang menjadi pusat keagamaan dan politik pada masa itu; meskipun catatan sejarahnya sebelum Zaman Viking tidak begitu jelas, besar kemungkinan bahwa sejak Masa Migrasi, Uppsala Lama telah menjadi pusat politik dan keagamaan.[5]
Penguasa Swedia paling awal yang tercatat dalam sejarah adalah raja-raja kecil abad ke-9 yang disebutkan dalam Vita Anskarii, sebuah catatan sejarah yang ditulis sekitar tahun 870 dan sebagian membahas perjalanan Santo Ansgar ke Svealand.[6][7] Selain itu, beberapa raja Uppsala Lama juga disebutkan dalam teks serta saga Islandia yang lebih baru.[8]Raja legendaris Swedia dari tradisi Islandia, yang dikenal sebagai sagokungar dalam bahasa Swedia, umumnya tidak dianggap sebagai tokoh sejarah, meski beberapa di antaranya mungkin terinspirasi dari kepala suku atau raja-raja kecil yang benar-benar ada.[7] Beberapa daftar raja yang lebih baru sengaja diperpanjang untuk tujuan nasionalisme, seperti yang terlihat dalam Historia de omnibus Gothorum Sueonumque regibus karya Johannes Magnus (1554), namun raja-raja kuno yang disebut dalam sumber-sumber seperti ini jelas merupakan tokoh fiksi.[7]
Kerajaan-kerajaan kecil ini lambat laun membentuk struktur politik yang lebih rumit, yang kemudian menjadi cikal bakal berdirinya kerajaan Swedia. Perkembangan ini terjadi sepanjang Zaman Viking hingga Abad Pertengahan. Raja Swedia pertama yang informasinya diketahui dengan jelas adalah Erik Segersäll, meskipun informasi tentang dirinya di berbagai sumber masih sangat terbatas. Sementara itu, putranya, Olof Skötkonung, merupakan raja pertama yang dibaptis di Swedia dan dianggap sebagai pendiri kerajaan Kristen. Selama periode awal hingga abad pertengahan, kerajaan Swedia menganut sistem monarki elektif, raja-rajanya dipilih dari keluarga-keluarga terkemuka.[9] Meskipun begitu, praktik ini sering kali berujung pada pemilihan raja dari keluarga yang sama secara berulang,[10] sehingga melahirkan dinasti seperti Erik (1157–1250) dan Bjälbo (1250–1364), serta menyebabkan perselisihan antara keluarga-keluarga yang saling bersaing.
Antara tahun 1389 dan 1523, Swedia sering kali bersatu dengan Denmark dan Norwegia di bawah pemerintahan penguasa Uni Kalmar. Kemerdekaan penuh Swedia dipulihkan oleh Gustav I pada tahun 1523, dan ia sering kali dianggap sebagai pendiri Swedia modern.[11] Pada tahun 1544, ia secara resmi mengganti sistem monarki elektif dengan sistem monarki herediter. Gustav I awalnya menyandang gelar "Raja Orang Swedi dan Geti," tetapi kemudian menggunakan gelar yang lebih panjang, rex Svecorum Gothorum Vandalorumque ("raja Orang Swedi, Geti, dan Wend").[12] Raja terakhir yang menyandang gelar ini adalah Gustaf VI Adolf (memerintah selama tahun 1950–1973). Penerusnya, Carl XVI Gustaf, menggunakan gelar yang lebih singkat, yaitu "Raja Swedia," setelah naik takhta.[13]
Pada tahun 1980, Swedia mengubah aturan mengenai garis suksesi takhta di negaranya dari agnatik menjadi primogenitur mutlak, sehingga menguntungkan Putri Victoria (lahir 1977), yang merupakan penerus tetap saat ini.
Ratu yang tidak diketahui namanya (paling tidak 2 anak)
Hanya sedikit informasi mengenai kehidupannya yang diketahui. Ia digulingkan sekitar tahun 1068, namun diperkirakan kembali memerintah bersama saudaranya, Inge I, yang kemungkinan lebih muda darinya.[28][27]
Hanya sedikit informasi mengenai kehidupannya yang diketahui. Berbagai sumber yang berbeda menempatkan Håkan sebagai pendahulu Stenkil ataupun Inge.[31][32]
Meninggal ca 1112Mengakhiri masa kekacauan yang dimulai setelah kematian Stenkil. Kemungkinan digulingkan sekitar tahun 1081–1083 sebelum merebut kembali takhtanya.[28][19]
Sven ("Blot-Sven") Blot-Sven (keberadaannya diragukan)
ca 1081–ca 1083 (ca 2 tahun)
Kemungkinan anak menantu Stenkil. Diduga merebut takhta secara paksa.
Tidak ada yang tercatat
Hanya sedikit informasi mengenai kehidupannya yang diketahui. Keberadaannya masih diragukan karena kurangnya sumber yang memadai.[33] Ia kemungkinan digulingkan atau digantikan oleh putranya.[19][33][34]
Erik (VIII)[a] "Årsäll" Erik Årsäll (keberadaannya diragukan)
ca 1083 (?) (hanya sebentar)
Kemungkinan putra Sven, yang menurut beberapa sumber merupakan penerus Sven sebagai raja
Tidak ada yang tercatat
Hanya sedikit informasi mengenai kehidupannya yang diketahui. Keberadaannya diragukan karena sumber-sumber yang kurang memadai dan saling bertolak belakang.[35] Jika tokoh ini memang ada, maka masa kekuasaannya berakhir setelah digulingkan oleh Inge.[34][35]
Bisa jadi tidak memiliki hubungan kekerabatan dengan anggota keluarga kerajaan[44] atau mungkin merupakan cucu Svend.[19] Dipilih untuk melawan Magnus I.[44]
ca 1120 – 18 Mei 1160[43] (umur sekitar 40 tahun)Dikenal karena upayanya untuk mengkristenkan Finlandia. Dibunuh oleh pengklaim takhta Magnus II, lalu dinyatakan sebagai santo dan menjadi santo pelindung Swedia.[19]
1216 – 2 Februari 1250 (umur sekitar 34 tahun)Sering kali berada di bawah bayang-bayang negarawan yang lebih menonjol. Digulingkan dan diasingkan dari tahun 1229 hingga 1234.[43][54]
1239 – 26 Desember 1302 (umur sekitar 63 tahun)Digulingkan setelah kalah dalam Pertempuran Hova (1275). Terus berupaya untuk merebut kembali sejumlah wilayah di kerajaan ini sebelum dipenjara pada tahun 1288.[56]
Magnus III "Kunci Gudang" Magnus (Ladulås) Birgersson
22 Juli 1275 – 18 Desember 1290 (15 tahun, 4 bulan dan 26 hari)
Cucu Erik X dan putra negarawan terkemuka Birger Jarl. Merebut kekuasaan setelah mengalahkan Valdemar dalam pertempuran.
ca 1316 – 1 Desember 1374 (umur sekitar 58 tahun)Juga memerintah sebagai Raja Norwegia (1319–1355). Digulingkan untuk memberi jalan kepada Albrecht dan dipenjarakan hingga tahun 1371; setelah itu, ia hidup dalam pengasingan di Norwegia.[58]
1340 – 11 September 1380 (umur sekitar 40 tahun)Juga memerintah sebagai Raja Norwegia (1343–1380). Digulingkan untuk memberi jalan kepada Albrecht, berusaha merebut kembali Swedia hingga kalah dalam Pengepungan Stockholm pada tahun 1371.[60]
24 Februari 1389 – 28 Oktober 1412 (23 tahun, 8 bulan dan 26 hari)
Ratu Denmark dan Norwegia; janda Håkan Magnusson. Juga merupakan keturunan Erik X dari Swedia. Mengalahkan Albrecht dengan dukungan dari kaum bangsawan Swedia.
Håkan Magnusson (memerintah sebagai raja selama tahun 1362–1364) (1 anak)
Maret 1353 – 28 Oktober 1412 (umur 59 tahun)Juga merupakan Ratu Denmark dan Norwegia yang berkuasa atas Uni Kalmar. Tidak menikah lagi setelah kematian Håkan. Meninggal mendadak karena wabah yang terjadi pada tahun 1412.[62][63]
1381/1382 – 3 Mei 1459[64] (umur 76–78 tahun)Juga merupakan Raja Denmark dan Norwegia yang berkuasa atas Uni Kalmar. Pernah digulingkan dua kali di Swedia (1434–1435 dan 1436); berhasil merebut kembali kekuasaan hingga digulingkan kembali di ketiga kerajaan tersebut pada tahun 1439.[62][64]
Masa perwalian Karl Knutsson Bonde (kemudian Raja Karl VIII; Oktober 1438 – Musim Gugur 1440)
Meninggal tanggal 15 May 1470Juga memerintah sebagai Raja Norwegia (1449–1450).[66] Pernah digulingkan dua kali (1457–1464 dan 1465–1467), keduanya karena pengaruh Uskup Agung Jöns Bengtsson Oxenstierna.[62]
Suami Dorothea dari Brandenburg, yang merupakan janda Christoph. Juga merupakan keturunan dari Magnus III dari Swedia. Diterima sebagai raja di Swedia setelah Karl VIII digulingkan.
Februari 1426 – 21 Mei 1481 (umur 55 tahun)Juga merupakan Raja Denmark dan Norwegia yang berkuasa atas Uni Kalmar. Digulingkan di Swedia pada tahun 1464.[67]
8 Juli 1455 – 20 Februari 1513 (umur 57 tahun)Juga merupakan Raja Denmark dan Norwegia yang berkuasa atas Uni Kalmar. Digulingkan di Swedia untuk memberi jalan kepada Sten Sture yang Tua untuk berkuasa kembali sebagai wali penguasa.[67]
Masa perwalian kedua Sten Sture yang Tua (12 November 1501 – 14 Desember 1503)
Masa perwalian Svante Nilsson (21 Januari 1504 – 31 Desember 1511/2 Januari 1512)
Masa perwalian Erik Trolle (Januari – 23 Juli 1512)
23 Januari 1688 – 24 November 1741 (umur 53 tahun)Turun takhta untuk memuluskan jalan suaminya menjadi raja pada tahun 1720; setelah itu, ia menjadi permaisuri hingga kematiannya.[77]
26 Januari 1763 – 8 Maret 1844 (umur 81 tahun)Awalnya merupakan seorang jenderal Prancis, yang kemudian menjabat sebagai Marsekal Kekaisaran dan Pangeran Pontecorvo (1806–1810).[77]
16 Juni 1858 – 29 Oktober 1950 (umur 92 tahun)Pernikahan Viktoria dari Baden, yang merupakan cicit Gustav IV Adolf, menyatukan Wangsa Bernadotte dengan garis kerajaan sebelumnya secara genealogis[80][83][84]
^ abcdefghijklmRaja-raja Swedia di Abad Pertengahan dan sebelum itu tidak menerapkan penggunaan nomor urut raja. Pada abad ke-16, raja Erik XIV dan Karl IX mulai menggunakan nomor urut raja yang sebenarnya tidaklah akurat dan dilebih-lebihkan karena sumbernya berasal dari sejarah fiktif Historia de omnibus Gothorum Sueonumque regibus, yang di dalamnya terdapat tokoh raja-raja karangan dengan nama-nama tersebut. Raja-raja berikutnya kemudian mengikuti penomoran yang sama, dan nomor urut yang dilebih-lebihkan itu juga diterapkan secara retroaktif kepada raja-raja terdahulu yang bernama Erik dan Karl.[14] Penomoran yang diterapkan pada raja-raja awal dalam daftar ini mengikuti perhitungan yang ada dalam Historia de omnibus Gothorum Sueonumque regibus agar tetap konsisten, yang berarti Eric Årsäll dihitung, tetapi "Eric dan Eric" tidak.
^Erik diperkirakan mulai memerintah pada tahun 970, meskipun kebenaran mengenai hal ini masih diragukan. Ahli sejarah modern sering beranggapan bahwa ia meninggal pada tahun ca 995, namun mereka tidak menyebutkan kapan ia naik takhta.[15]
^
Julukan "Skötkonung" adalah istilah yang muncul belakangan dan belum pernah ditemukan sebelum abad ke-13. Maknanya masih samar dan menjadi perdebatan, tetapi mungkin bisa diartikan sebagai skattkonung ("raja pajak"), yang menunjukkan bahwa Olof membayar upeti kepada raja lain, mungkin Raja Denmark Svend Janggut Garpu.[15] Di sisi lain, istilah tersebut juga bisa diartikan sebagai "raja harta", karena Olof merupakan raja Swedia pertama yang mencetak koin.[18]
^
Secara umum, Stenkil diyakini menikah dengan "Ingamoder", putri Edmund Tua, tetapi sumber-sumber yang ada terlalu sedikit untuk memastikan kebenaran pernikahan ini. Stenkil juga memiliki hubungan dengan dinasti Munsö melalui ayahnya Ragnvald Ulfsson yang merupakan keponakan Sigríð Storråda, ibu dari Olof Skötkonung.[19]
^Erik dan Erik hanya tercatat dalam catatan sejarah yang ditulis oleh Adam dari Bremen dan tidak terdapat dalam daftar raja-raja Swedia abad pertengahan yang telah tercatat dalam sejarah, baik dalam daftar asli Swedia ataupun sumber-sumber Islandia.[24] Liljegren (2004) menyoroti ketidakjelasan sejarah mereka dengan menyebut keduanya sebagai "tokoh kerajaan yang paling tidak dikenali dalam sejarah Swedia" dan lebih lanjut mengatakan bahwa setelah masa kekuasaan Stenkil, tampaknya tidak ada raja yang nyata, karena "kaum berkuasa [saling bersaing] dengan kaum berkuasa lainnya".[25]
^Tradisi lama menyebutkan bahwa salah satu Erik merupakan putra Stenkil ("Erik Stenkilsson"), sedangkan yang lainnya merupakan anak putri Erik Segersäll yang menganut paganisme ("Erik si Pagan"), meskipun asumsi ini tidak dapat dibuktikan oleh catatan sejarah.[26]
^Anund Gårdske hanya tercatat dalam catatan sejarah yang ditulis oleh Adam dari Bremen dan tidak terdapat dalam daftar raja-raja Swedia abad pertengahan yang telah tercatat dalam sejarah, baik dalam daftar asli Swedia ataupun sumber-sumber Islandia.[24]
^ abcdSwedia mulai menggunakan kalender Gregorius pada tahun 1753 untuk menggantikan kalender Julius (kedua kalender ini berbeda 11 hari).[69] Daftar ini secara konsisten menggunakan tanggal yang berlaku pada waktu itu.
^Gustav I menambahkan unsur mahkota di atas lambang karena terinspirasi oleh lambang wali penguasa Sten Sture yang Muda.[70]
^Meskipun monarki Swedia sebelum pemerintahannya tidak bersifat turun-temurun, Gustav I juga memiliki hubungan jauh dengan keluarga kerajaan Swedia abad pertengahan, karena ia merupakan keturunan matrilineal dari Birger Jarl, ayah dari raja Valdemar dan Magnus III. Beberapa ahli genealogi mengklaim bahwa ia juga merupakan keturunan dari raja Erik IX dan Sverker II.
[71]
^Monogram kerajaan mulai digunakan oleh para penguasa di seluruh Eropa pada abad ke-16. Raja Swedia pertama yang diketahui menggunakan monogram adalah Erik XIV. Monogram yang digunakan oleh Erik XIV dan penerusnya, Johan III, cukup sederhana, hanya terdiri dari inisial mereka dan "R" (dari kata rex), tetapi seiring waktu, monogram tersebut dibuat semakin rumit dan khas.
[73]
^Penopang heraldik baru ditambahkan ke lambang kerajaan pada masa pemerintahan Johan III. Penopang ini juga muncul di monumen makam Gustav I yang dibangun pada masa pemerintahan Johan III.
[70]
^Kelompok yang menyebut diri mereka sebagai Gustavianerna berusaha untuk mengembalikan garis keturunan Gustav IV Adolf ke takhta, tetapi gagal selama beberapa dekade setelah ia digulingkan. Putranya, Gustav, Pangeran Vasa (1799–1877), tetap mengklaim haknya atas takhta Swedia dan menentang penobatan Oskar I serta Karl XV. Putrinya, Carola dari Vasa (1833–1902), meninggal tanpa memiliki keturunan dan merupakan anggota terakhir dari Wangsa Holstein-Gottorp cabang Swedia. Keluarga Kerajaan Swedia saat ini adalah keturunan tertua Gustav IV Adolf yang masih hidup melalui pernikahan cicitnya, Victoria dari Baden, dengan Gustav V.[80]
^Meskipun Karl XIV Johan diadopsi oleh Karl XIII dan raja-raja Bernadotte telah menjadi keturunan senior dari raja-raja Holstein-Gottorp sejak Gustav VI Adolf naik takhta pada tahun 1950, [80] terpilihnya Karl XIV Johan menjadi raja menandai munculnya garis dinasti baru sejak terpilihnya Gustav I hampir 300 tahun sebelumnya.[81]
^Dalam garis keturunan perempuan juga merupakan piut Gustav IV Adolf melalui Viktoria dari Baden, yang merupakan cucu dari putri Gustav IV Adolf, Sofia Wilhelmina.[80]
Harrison, Dick (2011). "Varför jag inte tror på sagokungar". Svenska Dagbladet (dalam bahasa Swedish). Diakses tanggal 17 Maret 2022.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Hildebrand, Hans (1884–1885). "Det svenska riksvapnet". Antiqvarisk tidskrift för Sverige (dalam bahasa Swedish). 7 (1): 1–98.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Hogan, Edward Patrick; Hogan, Joan Marie (2006). Sweden. Modern World Nations. New York: Infobase Publishing. ISBN0-7910-8799-9.
Liljegren, Bengt (2004). Rulers of Sweden (dalam bahasa Swedish). Stockholm: Historiska Media. ISBN9789185057634.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Lindkvist, Thomas (2003). "Kings and provinces in Sweden". Dalam Helle, Knut. The Cambridge History of Scandinavia: Volume I: Prehistory to 1520. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 221–234. ISBN0-521-472997.
Myhre, Bjørn (2003). "The Iron Age". Dalam Helle, Knut. The Cambridge History of Scandinavia: Volume I: Prehistory to 1520. Cambridge: Cambridge University Press. hlm. 60–93. ISBN0-521-472997.
Persson, Åke; Oldrup, Thomas (2010). 101 historiska myter [101 Historical Myths] (dalam bahasa Swedish). Lund: Historiska media. ISBN978-91-86297-22-0.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Sävborg, Daniel (2015). "Kungalängder och historieskrivning: Fornsvenska och fornisländska källor om Sveriges historia". Historisk Tidskrift (dalam bahasa Swedish). 135 (2): 201–235. ISSN0345-469X.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Sävborg, Daniel (2017). "Blot-Sven: en källundersökning". Scripta Islandica (dalam bahasa Swedish).Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)
Seitz, Heribert (1937). "Det karolinska monogrammet"(PDF). Faktaburen: Nordiska museets och Skansens årsbok (dalam bahasa Swedish): 7–26.Pemeliharaan CS1: Bahasa yang tidak diketahui (link)