Hanum, Dayeuhluhur, Cilacap
PendudukWalaupun masuk dalam wilayah provinsi Jawa Tengah, semua penduduk berbahasa Sunda, hanya sebagian masyarakat yang pernah sekolah di luar kecamatan Dayeuhluhur yang bisa berbahasa Jawa, dan beberapa pendatang. PertanianMayoritas penduduk Desa Hanum berlatar belakang pekerjaan sebagai petani. Salah satu produk pertanian unggulan dari Desa Hanum adalah sayuran Cabai Merah yang memiliki kualitas terbaik dikarenakan tekstur tanah dan cuacanya sangat cocok. Sistem pengolahan dan produksi cabai biasanya dikelola dengan system kelompok tani, contohnya adalah Kelompok Tani Cabe Mekar Asri. Produksi lain adalah kayu albasiah dan kelapa, sementara produksi beras menurun. PeternakanPenduduk Desa Hanum banyak juga yang berlatar belakang pekerjaan sebagai peternak. Salahsatu produk perternakan unggulan dari Desa Hanum adalah Sapi populasi 200 ekor Kambing 2000 ekor Ayam Broiler 100 kandang. Rata-rata usaha peternakan di Desa Hanum dikelola dengan sistem kelompok tani. Kelompok tani Hanum Perjuangan adalah salah satu kelompok yang mengelola peternakan sapi yang cukup dominan dan terorganisir di Desa Hanum, bahkan di wilayah Cilacap sebelah barat. GeografiDesa Hanum adalah wilayah perbukitan yang selalu hijau dan memiliki areal pesawahan yang mendapat air dari anak sungai dan sungai Ci Hanum, di sebelah barat berbatasan dengan desa Datar, mengalir Sungai Cikawalon. Luas Desa Hanum adalah 1.170 ha di mana kondisi geografis berupa pegunungan dengan ketinggian 300 – 700 m dpl. BatasBatas-batas wilayah Desa Hanum adalah sebagai berikut:
Politik dan PemerintahanDalam sejarahnya di kehidupan bermasyarakat di desa Hanum politik untuk menentukan pemerintahan di berbagai tingkatan adalah sesuatu yang sangat penting. Saat ini desa Hanum dipimpin oleh kepala desa Drs. Ruswadianto. BudayaUpacara adat tahunan yang biasa dilaksanakan serentak oleh penduduk desa adalah Sedekah Ketupat dan Sedekah bumi. Dalam budayanya Desa Hanum memiliki beberapa tempat keramat seperti Keramat Baledana dan Gunung Dayeuhluhur. Asal Muasal Nama Desa HanumDesa Hanum asal nama desanya dahulu kala adalah Dayeuhluhur sesuai dengan kedudukan Gunung Dayeuhluhur ada di Desa Hanum sekarang. Nama desa Dayeuhluhur berubah jadi desa Hanum, karena dulu zaman Dayeuhluhur jadi Kadipaten Dayeuhluhur, ibu kotanya ada di daerah Tarik Kolot. Karena Adipati kurang suka dengan nama Tarik Kolot, maka diganti dengan nama Dayeuhluhur. Sekarang nama desa Dayeuhluhur menjadi desa Ibu kota Kecamatan yang keadaan topografinya lebih rendah dari desa Hanum sekarang. Karena nama Dayeuhluhur dipinjam/dipindah untuk mengganti nama Tarik Kolot, maka dengan hasil rembugan nama desa bekas Dayeuhluhur diberi nama Hanum, dari argumen karena di wilayah itu banyak monyet (Hanoman disingkat Hanum). Menurut cerita dari mulut ke mulut, suatu saat nanti nama Dayeuhluhur akan kembali kie asal karena Tarik Kolot/Dayeuhluhur sekaran akan terendam menjadi Danau/bendungan. Diramalkan nanti di timur Dayeuhluhur akan dibuat bendungan sungai Cijurey. Ramalan tersebut singkron dengan nama-nama daerah di sekeliling Dayeuhluhur sekarang yang sudah menunjukan ibarat daerah di sekitar Danau/bendungan. Di timur Dayeuhluhur ada daerah yang namanya Kubang/Tambaksari yang nantinya jadi daerah banyak air yg bisa dibuat kubangan dibuat tambak. Ada kampung Ciparahu di timur Dayeuhluhur lebih tinggi yang nantinya jadi tempat tambatan perahu. Secara geografis bila dilihat memang di timur kota Dayeuhluhur, perbatasan dengan Kecamatan Wanareja ada yang sangat memungkinkan untuk dibendung dengan modal minimal sekali tetapi bisa menghasilkan bendungan yang luas. TransportasiDesa Hanum dapat dicapai dengan kendaraan bermotor sekitar perjalanan 2,5 jam dari Purwokerto atau Cilacap, dengan arah menuju barat daya. Sementara dari Kota Banjarpatroman waktu yang ditempuh adalah 45 menit menuju arah timur laut. GaleryReferensi
http://pikiran-rakyat.com/nasional/2015/05/26/328666/gubernur-aal-kunjungi-desa-hanum Diarsipkan 2016-08-20 di Wayback Machine.
|