Guggenheim Partners
Guggenheim Partners adalah sebuah penyedia jasa penasehatan dan investasi yang bergerak di bidang perbankan investasi, manajemen aset, pasar modal, dan asuransi. OrganisasiPerusahaan ini berkantor pusat di New York City dan Chicago. Perusahaan ini mengelola aset sebesar lebih dari $275 milyar.[1] CEO perusahaan ini adalah Mark Walter. Guggenheim Partners menyediakan layanan di bidang manajemen aset, perbankan investasi, dan diler pialang, termasuk pasar modal. Guggenheim Investment Advisors mengawasi aset sebesar sekitar $50 milyar.[2][3] Pada bulan Oktober 2009, Guggenheim mempekerjakan mantan kepala Perbankan Investasi Media dari J.P. Morgan, yakni Mark Van Lith sebagai Direktur Utama Senior dan Kepala Perbankan Investasi. Mantan direktur dan wakil chairman dari Apollo Global Management, yakni Henry Silverman juga dipekerjakan sebagai wakil chairman untuk manajemen aset.[4] Pada bulan Januari 2013, Guggenheim menunjuk mantan CEO sementara Yahoo!, yakni Ross Levinsohn sebagai CEO dari unit ekuitas swasta, yakni Guggenheim Digital Media.[5] Pada bulan Mei dan Juni 2013, perusahaan ini juga mempekerjakan salah satu mantan kepala pasar modal pembelian terutang Amerika Serikat dari Goldman Sachs, yakni Tom Stein, serta mantan kepala perbankan investasi ritel dan wakil chairman dari Barclays, yakni Andrew Taussig, dan mangan direktur utama, yakni Spencer Hart, Matthew Pilla, Ken Harada and Ryan Mash.[6] Pada bulan September 2013, Guggenheim Securities ditunjuk sebagai penasehat keuangan untuk Verizon terkait dengan kegiatan akuisisi senilai $130 milyar terhadap 45% saham Vodafone di Verizon Wireless.[7] Pada bulan Maret 2014, Guggenheim Securities mempekerjakan Eric Mandl sebagai Direktur Utama Senior dengan fokus pada Perbankan Investasi Teknologi, Media, dan Telekomunikasi.[8] Guggenheim Partners Investment Management, unit bisnis investasi dari Guggenheim Partners, kemudian dituntut oleh Securities and Exchange Commission (SEC) karena gagal melaporkan pinjaman sebesar $50 juta pada tahun 2010 yang diberikan oleh seorang klien ke seorang pimpinan senior. Perusahaan ini pun membayar $20 juta pada tahun 2015 untuk menyelesaikan tuntutan tersebut.[9] SEC juga menemukan bahwa program kepatuhan Guggenheim tidak mencegah pelanggaran hukum sekuritas federal. Menurut SEC, pegawai perusahaan ini tidak melaporkan lusinan perjalanan yang dilakukan dengan menggunakan pesawat terbang pribadi milik klien dan kelebihan menagih komisi kepada klien dengan total hingga $6,5 juta, dan perusahaan inipun membutuhkan waktu hampir dua tahun untuk mengembalikannya.[9] Pada tanggal 17 Desember 2015, diberitakan bahwa perusahaan ini akan memisahkan properti medianya ke sebuah perusahaan induk baru, yakni Eldridge Industries, yang dimiliki oleh sebuah kelompok investasi yang dipimpin oleh presiden Guggenheim, Todd Boehly. Properti media yang dipisahkan meliputi Mediabistro, Billboard, The Hollywood Reporter, dan Dick Clark Productions.[10][11] Pada bulan April 2018, Invesco Ltd. mengumumkan bahwa mereka telah menyelesaikan akuisisi terhadap bisnis exchange-traded funds (ETF) dari Guggenheim Investments dengan harga $1,2 milyar. Bisnis tersebut mengelola aset sebesar $38,8 milyar hingga tanggal 28 Februari 2018.[12] Pada bulan Oktober 2018, Guggenheim Securities ditunjuk sebagai kepala penasehat keuangan untuk Red Hat terkait dengan penjualannya ke IBM senilai $34 milyar.[13] Penjualan Red Hat merupakan transaksi perangkat lunak terbesar dalam sejarah.[14] Pada bulan September 2019, Donini ditunjuk sebagai Direktur Operasi dari Guggenheim Partners, sementara Andrew Rosenfield ditunjuk sebagai presiden.[15] Pada bulan yang sama, Guggenheim juga mempekerjakan mantan Deputi Jaksa Amerika Serikat dan Direktur Divisi Penegakan dari SEC, yakni Robert S. Khuzami sebagai Direktur Hukum. Pada sektor swasta, Khuzami pernah menjadi mitra di Kirkland & Ellis LLP dan bekerja di Deutsche Bank, termasuk sebagai Konsul Jenderal untuk Amerika.[16] InvestasiPada bulan Mei 2009, Guggenheim Partners mengakuisisi mayoritas saham Transparent Value LLC.[17] Pada bulan Juli 2009, perusahaan ini mengakuisisi Claymore Group, yang terkenal berkat exchange-traded fund dan unit investment trust.[18] Pada bulan Desember 2009, Guggenheim mengakuisisi sebuah divisi dari Wellmark, dan mengubah nama divisi tersebut menjadi Guggenheim Life & Annuity.[19] Pada bulan Februari 2010, Guggenheim Partners mengakuisisi Security Benefit Corp, perusahaan induk dari Rydex Funds.[20] Pada bulan Oktober 2011, perusahaan ini mengakuisisi EquiTrust dari FBL Financial Group.[21] Pada tahun 2012, afiliasi Guggenheim mengakuisisi bisnis anuitas dari Industrial Alliance dan Sun Life Financial yang ada di Amerika Serikat.[22][23] Pada bulan Juli 2014, Guggenheim mengumumkan pembukaan kantor perwakilan di Tokyo, serta perekrutan Atsuhito Sakai sebagai Direktur Utama Senior dan Perwakilan Guggenheim di Jepang.[butuh rujukan] Pada tahun yang sama, perusahaan ini juga mengakuisisi bisnis Lazard Capital Markets yang ada di London.[24] Guggenheim Securities mengembangkan bisnis perbankan investasinya pada bulan Juli 2019 di Chicago dengan mempekerjakan dua bankir senior dari grup teknologi William Blair, yakni James Suprenant dan Scott Stevens.[25] Pada bulan September 2019, Guggenheim membeli mayoritas saham Dick Clark Productions,[26] yang memproduksi American Music Awards, Golden Globe Awards, dsb. Pada bulan Januari 2013, perusahaan ini membeli yang terisa dari Prometheus Global Media[27][28] dan mengakuisisi CardCash pada bulan November 2013.[butuh rujukan] Pada bulan Februari 2014, Guggenheim Partners mengakuisisi Los Angeles Sparks yang bertanding di WNBA.[29] Referensi
Pranala luar |
Portal di Ensiklopedia Dunia