Gio. Ansaldo & C. atau Ansaldo saja adalah salah satu perusahaan tertua dan terpenting di Italia, yang berdiri dari tahun 1853 hingga 1993.
Awal mula hingga Perang Dunia I
Perusahaan ini didirikan pada tahun 1853 dengan nama Gio. Ansaldo & C.S.A.S. oleh sejumlah pengusaha terkemuka di Genoa, seperti Giovanni Ansaldo, Raffaele Rubattino, Giacomo Filippo Penco, dan Carlo Bombrini. Hingga akhir abad ke-19, perusahaan ini fokus memproduksi dan memperbaiki komponen perkeretaapian. Perusahaan ini pun berkembang pesat hingga dapat memiliki tujuh pabrik dengan total pekerja sebanyak 10.000 orang. Ansaldo lalu mulai berekspansi ke pembuatan kapal dan pembuatan mesin pada umumnya.
Pada tahun 1904, Ansaldo dibeli oleh Ferdinando Maria Perrone, yang kemudian bersama dengan anaknya, Mario dan Pio, menjadi bagian dari sejarah Ansaldo. Dalam dua puluh tahun ke depan, ia ingin menjadikan Ansaldo independen penuh dalam hal pencetakan besi dan pembuatan senjata melalui integrasi vertikal yang kuat. Pecahnya Perang Dunia I pun menjadi peluang bagi perusahaan ini, walaupun Italia awalnya bersikap netral. Ansaldo pun mendorong Italia agar ikut berperang, baik secara langsung maupun dengan mendanai grup politik yang mendukung perang, seperti gerakan proto-fasis dari Benito Mussolini.[1]
Upaya Ansaldo berhasil ketika Italia akhirnya ikut berperang. Pada tahun 1914, Ansaldo hanya bernilai 30 juta lira, namun nilainya melonjak menjadi 500 juta lira pada tahun 1918. Saat perusahaan ini menjual sahamnya dengan total nilai 400 juta lira pada musim panas tahun 1918, Ansaldo telah mempekerjakan 80.000 orang, memiliki lusinan pabrik, dan mengendalikan sejumlah perusahaan, seperti A. Cerpelli & C., Banca industriale Italiana, Cantieri Officine Savoia, Dynamit Nobel, Gio.Fossati & C., Lloyd Italico, Nazionale di Navigazione, Pomilio, Società Idroelettrica Negri, dan Transatlantica Italiana.
Fasisme dan Perang Dunia II
Karena mengalami kesulitan membayar utang kepada kreditur terbesarnya, Banca Italiana di Sconto, dan mengalami masalah dalam mengubah kembali pabriknya pasca Perang Dunia I, keluarga Perrone akhirnya keluar dari perusahaan ini pada tahun 1921, dan Banca d'Italia pun memimpin sebuah konsorsium untuk menyelamatkan perusahaan ini dari kebangkrutan. Strategi perusahaan ini pun diperkecil secara drastis, dan selama dekade 1920-an, walaupun produksi elektromekanis tumbuh signifikan, Ansaldo tetap tidak dapat bangkit, sehingga akhirnya masuk dalam pengendalian Istituto per la Ricostruzione Industriale (IRI), yang akhirnya membuat perusahaan ini kembali tumbuh, sebagian karena adanya upaya perang baru selama fasisme. Tokoh utama dalam pertumbuhan ini adalah insinyurAgostino Rocca, yang merekonfigurasi struktur dan organisasi perusahaan ini selama ia menjabat sebagai CEO dari tahun 1935 hingga akhir Perang Dunia II. Kontrak perang membuat perusahaan ini tumbuh signifikan, dari hanya 22.000 pekerja pada tahun 1939 menjadi 35.000 pekerja pada tahun 1943.
Pasca Perang Dunia II
Pasca Perang Dunia II, perubahan ke produksi non-perang kembali membuat perusahaan ini bermasalah. Pada tahun 1948, IRI menyerahkan perusahaan ini ke Finmeccanica, yang kemudian melakukan sejumlah reorganisasi selama dekade 1950-an dan 1960-an, seperti menjual semua bisnis pembuatan kapal Ansaldo ke Italcantieri asal Trieste pada tahun 1966. Sejak saat itu, Finmeccanica memperkuat integrasi Ansaldo ke dalam bisnisnya, dan pada tahun 1980, mereka membentuk grup termoelektrik terbesar di Italia. Pada tahun 1993, Ansaldo resmi digabung ke dalam Finmeccanica dan tidak lagi eksis sebagai sebuah perusahaan independen.
Ansaldo saat ini
Sejumlah perusahaan yang dikendalikan oleh Finmeccanica (kini Leonardo S.p.A.) [2] tetap memakai nama Ansaldo, yakni:
Nidec ASI (sebelumnya bernama Ansaldo Industrial Systems). Perusahaan ini dijual oleh Finmeccanica ke Nidec Group asal Jepang pada tahun in 2012. Nidec ASI merupakan produsen motor elektrik untuk keperluan industri. Nidec ASI berkantor pusat di Milan dan memiliki sejumah anak usaha di Italia, tepatnya di Genoa, Montebello Vicentino, Monfalcone, serta di luar Italia, seperti Tiongkok, Prancis, Jerman, Rumania, Rusia, Jepang, dan Singapura.[4]