Genting Group
Genting Bhd (MYX: 3182) adalah sebuah perusahaan yang berkantor pusat di Wisma Genting, Kuala Lumpur, Malaysia.[2] Perusahaan ini memiliki sejumlah anak usaha, yakni Genting Malaysia Bhd (MYX: 4715), Genting Plantations Bhd (MYX: 2291), Genting Singapore Plc (SGX: G13), dan Genting Energy Ltd.[3][4] Didirikan pada tahun 1965 oleh Tan Sri Lim Goh Tong,[5][6] perusahaan ini kini dipimpin oleh Tan Sri Dato Seri Lim Kok Thay, yang bergabung ke perusahaan ini pada tahun 1976.[7] Sejak didirikan pada tahun 1965, perusahaan ini telah mengembangkan, mengoperasikan, dan memasarkan kasino dan resor terintegrasi di sejumlah negara, seperti Amerika, Australia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Britania Raya.[3] [4][8] Resor terintegrasi pertama dari perusahaan ini adalah Resorts World Genting, yang sebelumnya dikenal sebagai Genting Highlands Resort. Daya tarik utama dari resor tersebut adalah kasino, taman hiburan, konser, makanan & minuman, dan pusat perbelanjaan.[5][4] Walaupun memulai bisnisnya di bidang hiburan dan penyantunan, perusahaan ini kemudian berekspansi ke bisnis lain, seperti perkebunan, properti, pembangkitan listrik, minyak dan gas, e-commerce, teknologi informasi, dan bioteknologi.[5][4][8] Perusahaan ini dan afiliasinya mempekerjakan sekitar 62.000 orang di seantero dunia serta memiliki resor seluas 4.500 hektar dan kebun seluas 238.400 hektar.[9] Selama pandemi COVID-19, perusahaan ini menutup semua kasinonya mulai tanggal 4 Mei 2020 hingga 1 Oktober 2021. Struktur grupGenting Bhd bertindak sebagai induk yang mengelola investasi di anak-anak usahanya. Berkantor pusat di Malaysia, perusahaan ini melantai di papan utama dari Bursa Malaysia, dengan kapitalisasi pasar mencapai US$9,4 miliar hingga tanggal 31 Desember 2014.[10] Pada tahun 2017, kapitalisasi pasar dari perusahaan ini meningkat menjadi US$ 37,87 miliar.
Diversifikasi dan ekspansiPada bulan Desember 2006, perusahaan ini berhasil memenangkan lelang untuk membangun satu dari dua kasino di Singapura. Perusahaan ini lalu membangun sebuah resor terintegrasi dengan nama Resorts World Sentosa melalui Genting Singapore.[13] Resor tersebut meliputi hotel, tempat judi, fasilitas hiburan, pusat konvensi, dan ritel. Pada tahun 2007, Genting Plantations berekspansi ke bidang bioteknologi guna mengembangkan proses genomik sintetis dan proses alami untuk sumber energi alternatif melalui sebuah perusahaan patungan dengan Synthetic Genomics.[10] Pada bulan Juli 2007, perusahaan ini mendivestasi bisnis kertas dan kemasannya.[10] Pada bulan Agustus 2009, Genting Hong Kong membuka Resorts World Manila melalui kemitraan dengan Alliance Global Group. Perusahaan ini menjadi salah satu dari empat perusahaan yang berhasil mendapat izin pada tahun 2008 untuk membangun hotel dan kasino sebagai bagian dari pengembangan Pagcor City senilai US$20 miliar di Teluk Manila.[14] Pada bulan Juni 2009, perusahaan ini berinvestasi pada MGM Mirage.[15] Pada bulan Agustus 2010, Genting Property mulai membangun pusat perbelanjaan mewah Johor Premium Outlets melalui kemitraan dengan Simon Property Group asal Amerika Serikat, sebagai bagian dari proyek kota terencana seluas 7.000-ekar (2.800 ha) di Johor bagian selatan.[16] Pada bulan September 2010, Genting New York memenangkan lelang untuk membangun sebuah racino di Aqueduct Racetrack di New York City.[10] Racino tersebut dibangun sebagai daya tarik untuk penumpang yang singgah lebih lama di Bandara Internasional John F. Kennedy.[17] Resorts World New York pun resmi dibuka pada bulan Oktober 2011.[18] Pada bulan Mei 2011, Genting Malaysia membeli lahan seluas 14 ekar (5,7 ha) di Teluk Biscayne yang mengelilingi kantor pusat dari The Miami Herald dengan harga US$236 juta. The McClatchy Company pun mengumumkan bahwa Herald dan El Nuevo Herald akan pindah ke lokasi lain pada tahun 2013.[19] Lahan tersebut akan digunakan untuk mengembangkan Resorts World Miami, yang akan meliputi hotel, restoran, residensial, pusat perbelanjaan, dan pusat konvensi.[20] Pada bulan Juni 2011, Genting UK mendapat izin untuk membangun kasino seluas 55.000 meter persegi di Birmingham.[21] Kasino tersebut akan dikembangkan melalui kemitraan dengan NEC Group. Pada bulan Maret 2013, perusahaan ini membeli Echelon Place, sebuah resor kasino yang mangkrak di Las Vegas Strip, dan mengumumkan rencananya untuk membuka Resorts World Las Vegas.[22] Pada bulan Mei 2015, Genting Hong Kong membeli 100% saham Crystal Cruises sebagai bagian dari rencananya untuk berekspansi ke bisnis kapal pesiar dan penyewaan pesawat terbang pribadi dengan menggunakan Boeing 777. Perusahaan ini pun mengumumkan bahwa mereka akan memesan tiga unit kapal pesiar seberat 100.000 GT dan satu unit kapal pesiar ultra mewah seberat 204.000 GT. Pada tahun 2016, perusahaan ini mengumumkan dimulainya pembangunan Resorts World Miami dengan anggaran sekitar US$3 miliar. Resor tersebut rencananya akan dilengkapi dengan kolam renang terbesar di dunia. Pada bulan Oktober 2016, perusahaan ini menjual Genting Hong Kong ke Golden Hope Ltd yang dimiliki oleh Lim Kok Thay.[23] Pada tahun 2017, perusahaan ini mengumumkan bahwa mereka akan meminjamkan mereknya untuk sebuah resor baru, yakni Resorts World Catskills. Resor tersebut awalnya akan diberi nama Montreign Resort Casino.[24] Pada bulan Januari 2018, perusahaan ini mengumumkan rencananya untuk membangun sebuah resor kasino baru di Andorra. Resor yang direncanakan menelan biaya sebesar EUR€105 juta tersebut juga akan menjadi lokasi dari sejumlah acara musik dan budaya.[25] Properti resor dan kasinoMalaysia
Britania RayaHingga bulan Desember 2010, Genting Malaysia adalah pemilik kasino terbanyak di Britania Raya, dengan 46 kasino, yakni:[26]
Perusahaan ini juga memiliki Park Lane Mews Hotel di Mayfair, London. Singapura
Filipina
Amerika
TiongkokKasino daringInvestasi di Amerika Serikat
Referensi
Pranala luar |