3 gempa (dengan kekuatan 4,0 ML atau lebih) Terbesar: 5,2 Mw pada 05:28 UTC, 28 Desember 2020
Gempa susulan
Banyak Terbesar: 4,8 ML pada 05:15 UTC, 30 Desember 2020
Korban
7 tewas, 26 luka-luka
Pada tanggal 29 Desember 2020, sekitar pukul 12:20 CET (11:20 UTC), gempa bumi berkekuatan 6,4 Mw, mengguncang Kabupaten Sisak-Moslavina, Kroasia, dengan pusat gempa 3 km (1,8 mil) barat daya Petrinja. Intensitas gempa diperkirakan pada skala VIII (Sangat merusak) hingga IX (Destruktif) menurut skala makroseismik Eropa.[3] Sebelum peristiwa ini terjadi, tiga gempa bumi, yang terkuat di antaranya berkekuatan 5,2 Mw terjadi satu pada hari sebelumnya. Gempa tersebut diikuti oleh banyak gempa susulan, yang terkuat berkekuatan 4,8 Mw, menjadikan gempa bumi terkuat di Kroasia dalam 100 tahun terakhir. Gempa dirasakan diwilayah Eropa tengah di negara Italia, Slovenia, Hungaria, Bosnia dan Herzegovina.
Tujuh orang dinyatakan tewas, dan sedikitnya 26 lainnya luka-luka, dengan enam mengalami luka serius. Laporan awal menunjukkan banyak bangunan hancur di Petrinja.[4] Wali kota Petrinja Darinko Dumbović mengatakan bahwa setengah dari kota itu telah hancur.[5][6][7][8]
Pusat gempa terletak di daerah perbukitan di selatan dataran aluvial Kupa-Sava, yang diapit oleh Pegunungan Alpen Dinari di selatan.
Daerah seismik Pokuplje berada di lembah sungai Kupa, membentang dari Karlovac sampai Sisak. Daerah ini telah diguncang oleh beberapa gempa bumi dalam sejarah, yang paling terkenal adalah peristiwa besar pada tahun 1909 dengan pusat gempa di dekat Pokupsko, di mana gempa susulan terus terjadi hingga tahun 1910. Gempa utama memiliki intensitas VIII menurut skala MCS. Aktivitas kegempaan ini telah dikaitkan dengan reaktivasi sesar yang membentang dari barat laut ke tenggara yang membentuk batas barat daya Cekungan Pannonia.[9][10]
Gempa dengan kekuatan 6,0 ML terjadi di Ston pada tahun 1996. Pada tahun 1962, gempa bumi 5,9 ML melanda wilayah Makarska. Pada tahun 1969, sistem sesar yang membentang dari Jastrebarsko di atas daerah ini menuju Banja Luka mengalami gempa bumi 6,6 ML yang melanda Banja Luka, dan didahului oleh gempa awal yang besar satu hari sebelumnya. Pada tahun 1880, gempa 6,3 ML menghantam timur laut Zagreb. Pada Maret 2020, gempa bumi 5,5 ML kembali melanda ibu kota Zagreb.[11]
Gempa bumi
Gempa tersebut berkekuatan 6,4 Mw dengan kedalaman 10 kilometer (6,2 mil) menurut Advanced National Seismic System (ANSS) dan European-Mediterranean Seismological Center (EMSC), sedangkan menurut Croatian Seismological Service sebesar 6,2 ML. Intensitas gempa sebesar VIII (sangat merusak) hingga IX (destruktif) menurut skala makroseismik Eropa (EMS) dan VIII (parah) menurut skala Mercalli (MMI).[1]
Tiga gempa awal telah menghantam daerah yang sama pada hari sebelumnya, dengan kekuatan masing-masing sebesar 5.0, 4.7 dan 4.1 seperti yang diprediksi oleh Croatian Seismological Service (CSS).[13]
Gempa susulan
CSS mencatat 16 kali gempa susulan (dengan kekuatan 3.0 ML atau lebih) dalam waktu enam jam setelah gempa utama.[2]
Kerusakan
Kota Petrinja terkena dampak paling parah, dengan banyak bangunan luluh lantak dan pemadaman listrik besar-besaran diadakan.[4]
Kerusakan dan pemadaman listrik juga dilaporkan di Glina, Topusko, Dvor, Gvozd, Hrvatska Kostajnica, Sunja, Velika Gorica, Sisak, Kutina, dan Zagreb, serta negara tetangga seperti Bosnia-Herzegovina dan Slovenia.[14][15]
Kabupaten Sisak-Moslavina
Di Petrinja, kota yang paling dekat dengan pusat gempa, hampir semua rumah mengalami kerusakan.[16] Sementara seluruh bangunan di pusat kota rusak berat.[17] Satu sekolah dasar rusak. Atap balai kota dan Gereja Santo Laurensius juga hancur.[18] Seluruh bangunan di desa Brest Pokupski dekat Petrinja juga rusak berat.[17]
Kota Sisak, yang terletak kira-kira 20 km (12 mil) timur laut dari pusat gempa, mengalami kerusakan parah pada rumah sakit serta balai kota. Meski mengalami kerusakan, rumah sakit tidak ditutup.[19][20] Sebagian besar kerusakan terjadi pada bangunan tua di tengah kota. Diperkirakan antara 700 dan 1.000 rumah rusak di Sisak dan desa-desa di sekitarnya.[16]
Di desa Strašnik, di mana pusat gempa berada, serta di desa terdekat Sibić, hampir semua rumah rusak. Sebagian penduduk desa dievakuasi dan tenda-tenda pengungsian didirikan.[16]
Majske Poljane di Petrinja adalah desa yang paling banyak mengalami kerusakan akibat gempa; semua bangunan rusak dan banyak yang hancur. Lima penduduknya tewas, menjadikan Majske Poljane tempat dengan jumlah kematian terbanyak.[21]
Di Žažina, satu gereja hancur, melukai tiga orang dan menewaskan satu lainnya.[22]
Kerusakan di Petrinja
Kabupaten Zagreb dan Kota Zagreb
Di Pokupsko, banyak bangunan rusak termasuk sekolah, taman kanak-kanak, dan gereja abad ke-18.[23]
Kota Zagreb, yang kira-kira berjarak 50 km (31 mil) di sebelah utara pusat gempa mengalami sejumlah kerusakan bangunan, pemadaman listrik, dan banyak penduduk turun ke jalan karena ketakutan.[24]
Bosnia dan Herzegovina
Sejumlah bangunan rusak di beberapa kota di barat laut Bosnia dan Herzegovina (Kanton Una-Sana dan Republika Srpska utara). Kota Bihać, Cazin, Kozarska Dubica, dan Kostajnica mengalami kerusakan terparah akibat gempa bumi di Bosnia. Di Kostajnica, keadaan darurat diumumkan setelah gempa memicu enam kebakaran besar dan banyak bangunan rusak termasuk balai kota yang tidak dapat dipakai lagi.[25]
Slovenia
Bangunan rusak di beberapa daerah dan kota, kebanyakan di dekat perbatasan Slovenia-Kroasia. Orang-orang melaporkan kerusakan pada fasad, atap, dan cerobong asap di kota Krško dan Brežice di tenggara dan kota tua Kostanjevica na Krki. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Krško secara otomatis ditutup dan setelah ditinjau, tiada kerusakan yang ditemukan. Di timur laut Slovenia, terjadi pemadaman listrik dan jaringan telekomunikasi di pusat kota Maribor, sementara gedung di dekat kota Ptuj rusak, dan kerusakan juga terlihat di sebuah gereja di Sveta Trojica. Di ibu kota Ljubljana, sidang Parlemen terpaksa dihentikan, dan bagian dalam gedung Parlemen rusak ringan. Tidak ada kasus cedera yang dilaporkan di negara tersebut.[26]
Korban
Seorang gadis berusia 13 tahun meninggal dan sedikitnya 20 lainnya terluka di Petrinja. Dikutip dari wali kota, setengah dari kota itu porak poranda.[27][28][29][7] Seorang pria berusia 20 tahun dan ayahnya tewas ketika rumah mereka runtuh di Majske Poljane dekat Glina. Tiga orang lainnya ditemukan tewas di desa yang sama.[30][15] Majske Poljane terkena dampak paling parah dari semua permukiman yang dilanda gempa. Satu orang ditemukan tewas di Žažina, di balik reruntuhan gereja.[14]
Tanggapan internasional
Negara
Albania - 250.000 euro dianggarkan oleh pemerintah Albania untuk bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi Petrinja di masa depan.[31]
Bosnia dan Herzegovina - Kementerian Keamanan menawarkan bantuan kepada Kementerian Dalam Negeri Kroasia. Kementerian Keamanan Bosnia dan Herzegovina, setelah berkonsultasi dan berkoordinasi dengan berbagai lembaga di Bosnia-Herzegovina dan Kroasia, menyediakan dua tim pelindung dan penyelamat: tim Administrasi Perlindungan Sipil Federal dengan 42 anggota, dan tim Administrasi Perlindungan Sipil Republik dari Republika Srpska dengan 18 orang, yang akan dikirim ke daerah bencana dengan peralatan pendamping jika bantuan diterima.[32]
Hungaria - Perdana Menteri Viktor Orbán menawarkan bantuan dalam mitigasi bencana dan rekonstruksi dalam sebuah surat kepada mitranya dari Kroasia.[33]
Italia - Perdana Menteri Giuseppe Conte mengatakan di Twitter bahwa Italia siap untuk memberikan Kroasia semua bantuan dan bantuan yang dibutuhkan.[34]
Montenegro - Presiden Milo Đukanović mengatakan bahwa Montenegro siap membantu Kroasia. Dritan Abazović, Wakil Perdana Menteri Montenegro, menambahkan bahwa Kroasia dapat mengandalkan Montenegro untuk memberikan bantuan apa pun yang dibutuhkannya.[37]
Rumania - Departemen Situasi Darurat (DSU) menunjukkan kesediaan mereka untuk turut serta memberi dukungan kepada pihak berwenang Kroasia. Tim SAR DSU menyatakan kesiapan untuk turun tangan di Kroasia atas dasar permintaan bantuan dari pemerintah Kroasia.[38][39][40][41] Raed Arafat, kepala Departemen Situasi Darurat, meminta agar tim RO-USAR (Romania - Urban Search and Rescue) bersiap untuk turun tangan.[42]
Serbia - Presiden Aleksandar Vučić mengumumkan bahwa Serbia siap membantu Kroasia baik secara finansial maupun teknis.[43]
Slovenia - Perdana Menteri Janez Janša menawarkan bantuan tenda, tempat tidur dan pemanas untuk membantu penyintas yang kehilangan rumah akibat gempa bumi; ia juga menawarkan pengiriman ahli untuk penilaian kerusakan.[36]
Turki - Presiden Recep Tayyip Erdoğan, dalam panggilan telepon ke rekannya, Zoran Milanović, menyampaikan belasungkawa kepada Kroasia. Erdogan juga menyatakan bahwa Turki siap menyediakan tim pencari dan penyelamat dan semua bantuan lain yang mungkin dibutuhkan.[44]
Yunani - Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban, sambil menegaskan bahwa Sekretariat Jenderal Yunani untuk Perlindungan Sipil siap membantu.[45]
Organisasi internasional
Uni Eropa - Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen mengatakan bahwa Uni Eropa siap untuk mendukung Kroasia. Ia juga mengutus Janez Lenarčič, Komisaris Eropa untuk Manajemen Krisis, untuk berkunjung ke Kroasia.[43]
Dampak
Gempa bumi memicu dimatikannya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Krško di Slovenia (sekitar 100 km dari pusat gempa) sebagai pencegahan.[46][47] PLTN Paks di Hungaria, sekitar 300 km (190 mil) jauhnya, juga merasakan getaran gempa, tetapi tidak memutus pasokan listrik.[48]