Pigmen yang digunakan untuk menjalankan fotosintesis anoksigenik mirip seperti klorofil namun berbeda pada detail molekulernya serta panjang cahaya yang diserapnya. Bakterioklorofila hingga g menyerap foton elektromagnetik secara maksimal di daerah inframerah-dekat dalam lingkungan membran alami mereka. Hal ini berbeda dengan klorofil a, pigmen yang dominan pada tumbuhan dan sianobakteri, yang memiliki panjang gelombang serapan puncak kira-kira 100 nanometer lebih pendek (dalam bagian merah pada rentang spektrum sinar tampak).
Ada 2 tipe utama rantai transfer elektron dalam fotosintesis anoksigenik pada bakteri. Pusat reaksi tipe I ditemukan dalam GSB, Chloracidobacterium, dan Heliobacteria[5] sementara pusat reaksi tipe II ditemukan dalam FAP dan bakteri ungu.[6]
Pusat Reaksi Tipe I
Rantai transpor elektron pada bakteri belerang hijau, seperti pada Chlorobaculum tepidum, menggunakan pusat reaksi bakterioklorofil (bacteriochlorophyll) P840. Saat cahaya diserap oleh pusat reaksi, P840 tereksitasi dengan potensial reduksi yang besar dan mendonorkan elektron ke bakterioklorofil 663 yang menyalurkannya ke rantai transpor elektron. Elektron ditransfer melalui serangkaian pembawa elektron dan kompleks sampai akhirnya digunakan untuk mereduksi NAD+. Regenerasi P840 dilakukan dengan oksidasi ion sulfida dari hidrogen sulfida (atau besi) oleh sitokrom c555.[7]
Pusat Reaksi Tipe II
Pusat reaksi tipe II ini analog secara struktural dan sekuensial dengan fotosistem II (PSII) pada tumbuhan hijau dan sianobakteri, tetapi tidak memiliki kompleks yang termodifikasi untuk oksigen seperti PSII.
Bakteri ungu belerang menggunakan hidrogen sulfida (H2S) sebagai energi reduksi dalam rangkaian fotosintesisnya,[8] sedangkan bakteri ungu non-belerang tidak menggunakan H2S sebagai energi reduksi karena bagi bakteri tersebut H2S bersifat toksik. Proses fotolisis H2S maupun proses rantai transpor elektron pada bakteri ungu non-belerang dimulai dengan penangkapan foton oleh pigmen bakteriofil P870. Elektron yang tereksitasi dari P870 ditransfer ke bakteriofeofitin (bacteriopheophytin) yang akan meneruskannya ke serangkaian pembawa elektron pada rantai transpor elektron. Proses tersebut akan menghasilkan gradien elektrokimia yang akan digunakan untuk menyintesis ATP melalui kemiosmosis. P870 harus direduksi agar bisa digunakan kembali dalam proses selanjutnya.[9]Hidrogen di lingkungan bakteri biasanya menjadi pendonor elektron.
^Donald A. Bryant; Amaya M. Garcia Costas; Julia A. Maresca; Aline Gomez Maqueo Chew; Christian G. Klatt; Mary M. Bateson; Luke J. Tallon; Jessica Hostetler; William C. Nelson; John F. Heidelberg; David M. Ward (27 Juli 2007). "Candidatus Chloracidobacterium thermophilum: An Aerobic Phototrophic Acidobacterium". Science (dalam bahasa Inggris). 317 (5837): 523–526. doi:10.1126/science.1143236.
^Oren, Aharon (Juli 2010). "Industrial and environmental applications of halophilic microorganisms". Environmental Technology (dalam bahasa Inggris). 31 (8-9): 825–834. doi:10.1080/09593330903370026.
^Christoph Pfisterer; Andreea Gruia; Stefan Fischer (11 Februari 2009). "The Mechanism of Photo-energy Storage in the Halorhodopsin Chloride Pump". The Journal of Biological Chemistry (dalam bahasa Inggris). 284: 13562–13569. doi:10.1074/jbc.M808787200.
^Green BR (2003). Light-Harvesting Antennas in Photosynthesis. hlm. 8. ISBN0792363353.
^Sakurai H, Ogawa T, Shiga M, Inoue K (Juni 2010). "Inorganic sulfur oxidizing system in green sulfur bacteria". Photosynthesis Research (dalam bahasa Inggris). 104 (2–3): 163–76. doi:10.1007/s11120-010-9531-2. PMID20143161.
Madigan, M. T.; Jung, D. O.; Karr, E. A.; Sattley, W. M.; Achenbach, L. A.; van der Meer, M. T. J. (Oktober 2003). "Diversity of Anoxygenic Phototrops in Contrasting Extreme Enviroment". Geothermal Biology and Geochemistry In Yellowstone National Park. Thermal Biology Institute Workshop (dalam bahasa Inggris). Bozeman, MT: Montana State University Publications. hlm. 203–220. ISBN0963511416. OCLC62281428.