Donorojo memiliki dua versi asal usul nama dan artinya, yaitu:
Versi pertama:
Nama Donorojo berasal dari nama sebuah gunung di wilayah Kecamatan Donorojo, gunung tersebut memiliki keunikan karena gunung tersebut berdiri sendiri, tidak berderet/berjejer membentuk barisan pegunungan.
Versi Kedua:
Kata Donorojo sendiri bermakna Dono (pemberian), Rojo (raja atau ratu). Karena daerah tersebut pada masa pemerintahan Ratu Wilhemina, Ratu Belanda untuk membangun Rumah Sakit Kusta dan Gereja tempat perawatan serta peribadatan penderita kusta seluruh Hindia Belanda. Untuk membangun gereja dengan ciri arstitektur Belanda, kaca warna-warni yang menghiasi bangunan gereja ini pun didatangkan langsung dari Negeri Belanda. Desain pengaturan ruang di dalam gereja ini pun khusus. Ada pemisahan antara penderita kusta dan para karyawan serta penduduk sekitar.
Penduduk
Agama
Warga Donorojo beragama Islam, Kristen, dan Buddha.
Warga yang beragama Kristen Protestan adalah hasil pelayanan Zending Belanda (Doopgezind Zending Vereneeging (DZV)yang sekarang tergabung dalam Klasis Utara Sinode GITJ di samping denominasi yang lain, yaitu: JKI, Gereja Pantekosta, Advent, Gereja Bethel dan lain-lain.
Suku
Penduduk Donorojo 90% berasal dari Suku Jawa, 4% berasal dari etnis Tionghoa dan 6% keturunan Portugis .
Kecamatan Donorojo belum ada klub sepak bola yang berkiprah di ajang bergengsi di Jepara yaitu Yazztea Jepara League, untuk mengharumkan nama Kecamatan Donorojo.