Kecamatan Kalinyamatan terletak di sebelah selatan kecamatan Pecangaan, Bagian timur wilayah kecamatan ini berbatasan dengan kecamatan Mayong, dimana bagian barat dan selatan kecamatan kalinyamatan dibatasi kecamatan Welahan. Di tinjau dari ekonomi dan industri masyarakat, Kalinyamatan merupakan kecamatan paling maju di Jepara
Kelima desa tersebut yang dari dulu hingga kini disebut kota. Dikarenakan Kelima desa tersebut memang dahulunya adalah kota sentral dalam lingkup Keraton Kerajaan Kalinyamat, Sehingga kelima desa tersebut dikelilingi dengan tembok benteng Kerajaan Kalinyamat, hingga kini warga menyebutkan kelima desa tersebut sebagai kota hingga kini. Ditambah lagi kini kelima desa itu dilewati Jalan Provinsi serta menjadi jantung kota Kecamatan Kalinyamatan.
Etimologi
Kata "Kalinyamatan" berasal dari kata Kalinyamat dan ahiran -an, sehingga berarti Daerah Kerajaan Kalinyamat dan sekitarnya.
Penduduk
Agama
Penduduk Kalinyamatan 100% beragama Islam meskipun masih ada yang mempertahankan tradisi Kejawen yang dikenal dengan istilah abangan. Tapi terdapat 1 buah bangunan gereja, namun tidak ada warga Kalinyamatan yang beragama non muslim.
Kecamatan Kalinyamatan lahir pada tahun 2002 sebelumnya kecamatan Kalinyamatan bergabung dengan Kecamatan Pecangaan, Kecamatan Kalinyamatan terletak di kota Kalinyamatan yang di dirikan oleh Sunan Hadiri yaitu daerah Desa Kriyan, Robayan, Bakalan, Margoyoso, Purwogondo wilayah tersebut di kelilingi tembok benteng yang kokoh. Kecamatan Kalinyamatan dahulunya merupakan Kota Benteng dari Kerajaan Kalinyamat, daerah yang termasuk di dalam benteng adalah Desa Desa Kriyan, Robayan, Bakalan, Margoyoso, Purwogondo adalah wilayah kota yang di pagari oleh tembok benteng yang tinggi dan besar. Keraton Kerajaan Kalinyamat terdapat di Desa Kriyan yaitu di daerah Siti Inggil, sedangkan Pasar Kerajaan Kalinyamat berada di Desa Robayan yaitu di daerah Kutha Bedhah. Ratu Kalinyamat selalu mengelilingi kota Benteng dengan kereta kudanya di atas tembok benteng yang lebarnya kurang lebih 5 meter, Ratu Kalinyamat pun berkunjung ke Pasar Kalinyamat (di Kutha Bedah). Kenapa Bekas Pasar kalinyamat dinamakan Kutha bedah karena pada zaman kolonial Belanda bermaksud mengebom Masjid Jami' Baiturrohman 1 Robayan Karena Belanda ingin mengebom tempat suci umat Islam maka Allah membuat bom tersebut meleset ke pasar tersebut dan keadaan pasar kalinyamat bedhah alias meledak maka masyarakat menamai Kutha Bedhah (Kota Meledak). Tapi Juga Desa Sendang, Damarjati, Pendosawalan, Banyuputih, Bandungrejo, Manyargading, Batukali. Di bangunnya Kecamatan Kalinyamat dikarenakan terlalu luasnya Kecamatan Pecangaan, juga untuk mengenang Kota Kalinyamatan, dengan membuat Kota Kecamatan Kalinyamatan.
Sop udang sama dengan sop pada umumnya, hanya saja ada memakai kaldu udang ditambah udang goreng dan cabe mentah yang ditumbuk (digeprek). Sop ini akan lebih nikmat dimakan selagi masih panas / hangat.
Klenyem terbuat dari singkong (ketela pohon) yang diparut dan diperas (untuk mengurangi patinya) kemudian dibentuk gepeng dan oval di dalamnya diisi gula merah lalu digoreng.
gantilut atau disebutjuga Kenyol adalah makanan khas Jepara dari Robayan. Untuk membuat kenyol, singkong/ketela pohon diparut dan diperas, kemudian diisi gula merah dan dibungkus daun pisang lalu dikukus.
Tawur adalah makanan yang terbuat dari tepung dan jagung yang dilembutkan lalu di bungkus daun pisang kemudian di rebus. Tawur mudah di temukan di Pasar Anggur dan Pasar Kalinyamatan.
Turuk bintol adalah makanan yang terbuat dari ketan yang di campur kacang tolo lalu di rebus hingga turuk (lembek), makanan ini adalah makanan khas Jepara tepatnya Pendosawalan.
karena di Kecamatan Kalinyamatan merupakan kecamatan yang berpenduduk Islam terbesar di Kabupaten Jepara, Kalinyamatan juga terdapat banyak pondok pesantren serta banyak Desa yang berlabelkan Desa Santri diantaranya: Desa Robayan, Desa Bakalan, Desa Kriyan, dll.
Kota Mode
karena di Kecamatan Kalinyamatan menjadi pusat modenya Kabupaten Jepara karena di Kecamatan Kalinyamatan terdapat Sentra Konveksi yang hampir seluruh warganya bekerja dalam bidang konveksi.
Japan van Jepara
karena di Kecamatan Kalinyamatan menjadi pusat industri kreatif yang unggul, seperti: Kerajinan Monel (di Desa Kriyan), Kerajinan Emas (di Desa Margoyoso), Pandai Besi (di Purwogondo), dll.
Kota Sejarah
karena di Kecamatan Kalinyamatan menjadi pusat Kerajaan Kalinyamat yang Keratonnya berada di Desa Kriyan sedangkan tembok bentengnya mengelilingi Desa Robayan, Kriyan, Bakalan, dan Margoyoso.
Olahraga
Klub Yang Sudah Didirikan
Kecamatan Kalinyamatan mempunyai beberapa klub sepak bola, yaitu: