Daftar pagoda di Beijing ini terdiri dari baik pagodaBuddha maupun Tao yang ada di distrik dan countymunisipalitas Beijing. Daftar ini juga mencakup beberapa pagoda penting yang sudah sekarang sudah tidak ada lagi bangunannya.
Pagoda telah didirikan di kota Beijing setidaknya sejak zaman Dinasti Sui (581–618). Banyak pagoda berskala besar yang didirikan pada Dinasti Liao (907–1125), ketika Beijing menjadi salah satu dari empat ibu kota sekunder yang didirikan oleh bangsa Khitan. Sebagian besar pagoda yang dibangun selama Dinasti Liao berbentuk oktagonal atau segi delapan, terbuat dari batu bata dan batu biasa dengan beberapa atap bertingkat yang berjarak tidak terlalu jauh. Beberapa contoh penting dari pagoda Liao di Beijing seperti pagoda Tiankai (konstruksi dimulai sekitar 1110), pagoda Yunju (dibangun sekitar 1118) dan pagoda Tianning (didirikan sekitar 1120) yang menjadi pagoda besar tertua yang masih ada di kota Beijing hingga saat ini.[1]
Beijing dipromosikan menjadi ibu kota utama Jurchen dari Dinasti Jin (1115-1234) pada 1153. Ibu kota Jin dihancurkan oleh bangsa Mongol di bawah pimpinan Jenghis Khan pada 1215 sehingga tidak ada pagoda yang berasal dari periode ini yang masih bertahan di dalam kota Beijing. Namun, ada lima pagoda yang didirikan di dalam sebuah kuil di Gunung Perak (銀山) dekat Beijing yang masih berdiri sampai sekarang.
Selama Dinasti Yuan (1271–1368), Beijing untuk pertama kalinya menjadi ibu kota seluruh Tiongkok dan dibangun kembali dalam skala yang lebih besar di bawah naungan Kublai Khan, saat itu Beijing disebut Khanbaliq dalam bahasa Mongolia atau "Dadu" dalam bahasa Mandarin. Pagoda yang dibangun pada masa Dinasti Yuan bergaya multi-atap tradisional Liao seperti pagoda kembar Kuil Qingshou (dihancurkan pada 1954). Selain itu, karena penguasa Mongol dari Dinasti Yuan merupakan pelindung Buddhisme Tibet maka pada periode ini mulai diperkenalkan pagoda gaya Tibet yang dicat putih dan memiliki stupa (atau mangkuk biksu terbalik) yang sering disebut "dagoba". Contoh terbaik dagoba putih adalah Kuil Miaoying yang didirikan atas perintah Kublai Khan pada 1271 dan dibangun di bawah pengawasan arsitek Nepal bernama Araniko (Arginer).[2] Sebuah pagoda yang tidak biasa karena "mengangkangi jalanan" yang berbentuk pelengkung dengan tiga dagoba putih di atasnya dibangun oleh komandan kaisar Yuan terakhir, Toghon Temür pada 1342–1345, meskipun sekarang hanya bagian pelengkungnya saja yang masih berdiri.
Beijing menjadi ibu kota Tiongkok selama sebagian besar Dinasti Ming (1368–1644). Contoh pagoda Dinasti Ming adalah Pagoda Kuil Cishou yang dibangun pada 1576 oleh Kaisar Wanli untuk Janda Permaisuri Li, yang terinspirasi dari model pagoda Kuil Tianning Dinasti Liao.[3]
Beijing merupakan ibu kota Tiongkok sepanjang Dinasti Qing (1644–1911). Seperti juga orang Mongolia pada masa Dinasti Yuan, penguasa Manchu dari Dinasti Qing merupakan pelindung aliran Buddha Tibet, sehingga pada Dinasti Qing banyak didirikan dagoba putih bergaya Tibet, termasuk Kuil Dajue dan kuil di pulau yang ada di Taman Beihai. Contoh pagoda lain dari periode ini termasuk Pagoda Berlapis Kaca Duobao di Istana Musim Panas yang dipenuhi dengan patung Buddha kecil berlapis kaca.
Selama abad ke-20, beberapa pagoda di Beijing hancur akibat perang khususnya selama Perang Tiongkok-Jepang Kedua (1937–1945). Setelah berdirinya Republik Rakyat Tiongkok pada 1949, era modernisasi baru ala Mao Zedong mengancam kelangsungan banyak bangunan dan struktur kuno di Beijing. Meskipun arsitek Liang Sicheng memprotes keras, sepasang pagoda terkenal di pusat kota Beijing yaitu pagoda kembar Kuil Qingshou yang dibangun pada masa Dinasti Yuan tetap dihancurkan pada 1954 untuk proyek perluasan Adimarga Chang'an.[4]
Pagoda oktagonal atau segi delapan terbuat dari batu bata dan bertingkat tiga belas dengan multi-atap.
Berada di situs Kuil Chongfu (崇福寺), didirikan pada masa Dinasti Sui atau Dinasti Tang. Pagoda ini roboh pada Juni 1977 dan lebih dari 60 artefak keagamaan ditemukan dari reruntuhan.[5]
Pagoda "mengangkangi jalan" (過街塔), berbentuk pelengkung dengan tiga pagoda stupa putih di atasnya.
Lokasi awalnya di gerbang selatan Kuil Yongming Baoxiang (永明寶相寺). Tiga pagoda stupa putih di atas pelengkungnya roboh pada masa pemerintahan Kaisar Zhengtong (1427–1464), sekarang hanya pelengkungnya yang tersisa.
Dibangun di situs pagoda Dinasti Liao pada 1092. Pagoda yang ada saat ini merupakan titah dari Kublai Khan pada 1271 dan konstruksinya diawasi oleh arsitek Nepal Araniko. Pada 1978, ditemukan banyak artefak religius peninggalan Kaisar Qianlong (1753) yang disimpan di puncak stupa.[2][9]
Pagoda batu bata berbentuk segi delapan berlantai sembilan setinggi 16 meter.
Awalnya pagoda yang terbuat dari batu bata berlantai tujuh ini dibangun untuk menampung peninggalan Wansong Xingxiu (1166-1246), tetapi pagoda baru berlantai sembilan dibangun di sekitar pagoda asli pada 1753 dan pagoda yang asli berlantai tujuh baru ditemukan kembali pada 1986.[10]
Dua pagoda berbentuk oktagonal dengan atap multi-tingkat, salah satu pagoda dinamai dari kepala biara aliran Buddha Chan yang terkemuka yaitu master Haiyun 海雲 (1203–1257), pagoda satunya lagi diambil dari nama murid Haiyun yaitu Ke'an 可庵. Pagoda Haiyun berlantai sembilan dan Pagoda Ke'an berlantai tujuh.
Berada di situs Kuil Qingshou (慶壽寺), yang didirikan pada masa Dinasti Jin (1186). Kedua pagoda ini dihancurkan pada 1954 untuk memperluas Adimarga Chang'an.[11]
Tujuh pagoda berbentuk segi delapan yang terbuat dari batu bata.
Lima pagoda berasal dari zaman Dinasti Jin dibangun di situs Kuil Yanshou (延壽寺) dan dua pagoda lagi berasal dari zaman Dinasti Liao dibangun di situs terpisah. Kuil dan pagoda ini dihancurkan selama Perang Sino-Jepang Kedua.[12]
Berada di situs Kuil Tiankai (天開寺) yang dibangun pada zaman Dinasti Tang, tetapi pagoda yang ada sekarang berasal dari Dinasti Liao. Pada 1990, lebih dari 30 artefak keagamaan ditemukan dari pagoda ini selama proses penggalian darurat untuk mengamankan kondisi pagoda yang sepenuhnya rampung dipulihkan pada 2005.[13]
Pagoda batu bata berlantai tujuh dan beratap multi-tingkat.
Berada di situs sebuah kuil yang awalnya terdapat lusinan pagoda yang terbuat dari batu bata dan beratap multi-tingkat pada masa Dinasti Jin, Dinasti Yuan dan Dinasti Ming. Semua pagoda dihancurkan selama Perang Tiongkok-Jepang Kedua, kecuali pagoda yang satu ini.[15]
Pagoda segi delapan terbuat dari batu bata, terdiri dari tiga bagian vertikal, pada bagian atas terdapat sembilan lapisan dengan ceruk yang dikelilingi oleh patung-patung Buddha kecil.
Pagoda ini memiliki prasasti-prasasti yang berasal dari zaman Dinasti Liao, Jin dan Yuan yang ditulis dengan tinta, termasuk prasasti bertanggal tahun ke-6 dari era Xianyong (1070) dan tahun ke 7 dari era Shouchang (1101).
Berada di situs Kuil Yilin (義林寺). Hancur saat gempa bumi 1720. Pada 1963, aula bawah tanah pagoda ini digali dan ditemukan sekitar tiga puluh artefak keagamaan.[16]
Pagoda oktagonal, beratap multi-tingkat, berlantai tiga setinggi 12 meter.
Berada di situs Kuil Puzhao (普照寺). Roboh pada pertengahan abad ke-20. Pada 1988, digali dan ditemukan lebih dari 40 artefak keagamaaan serta sejumlah besar koin.[17]
Pagoda Putih Kuil Yong'an (Pagoda Putih Taman Beihai) 永安寺白塔 (北海公園白塔)
Pagoda batu bata berbentuk oktagonal, sebelas tingkat, beratap multi-tingkat setinggi 30 meter.
Dibangun untuk menyimpan tulisan suci Buddha yang diukir pada loh batu pada masa pemerintahan Kaisar Daozong dari Liao. Antara 1957 hingga 1958, sebanyak 10.082 loh batu yang diukir dengan tulisan ajaran Buddha peninggalan masa Dinasti Liao dan Dinasti Jin ditemukan di aula bawah tanah pagoda ini.[18]
Pagoda bermahkotakan berlian, berbentuk persegi, setinggi 7,7 meter. Di setiap sudut pada bagian atasnya terdapat empat pagoda berlantai sebelas dan satu pagoda di bagian atas tengahnya berlantai tiga belas. Total pagoda bermahkotakan berlian ini setinggi 17 meter.
^"Beizheng Pagoda in Fangshan District". Information board at an exhibition at the Capital Museum, Beijing. Accessed 2013-12-08.
^"Haotian Pagoda". Cultural China. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-09-01. Diakses tanggal 2014-12-16.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^"Jade Peak Pagoda". Cultural China. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-06-09. Diakses tanggal 2014-12-16.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)
^Franke, Herbert (1994). "Consecration of the "White Stūpa" in 1279". Asia Major. Third Series. 7 (1): 155–184.
^"White Pagoda in Miaoying Temple". Information board at an exhibition at the Capital Museum, Beijing. Accessed 2013-12-08.
^Fu, Gongyue (1997). Historical photos of old Beijing. Beijing Press. hlm. 107.
^"Two Pagodas in Qingshou Temple". Information board at an exhibition at the Capital Museum, Beijing. Accessed 2013-12-08.
^"Tiankai Pagoda in Fangshan District". Information board at an exhibition at the Capital Museum, Beijing. Accessed 2013-12-08.
^"Tiankai Pagoda in Fangshan District". Information board at Tianning Temple, Beijing. Accessed 2013-12-12.
^"Wayao Pagoda Fangshan District". Information board at an exhibition at the Capital Museum, Beijing. Accessed 2013-12-08.
^"Wugou Jinggang Sarira Pagoda in Shunyi District". Information board at an exhibition at the Capital Museum, Beijing. Accessed 2013-12-08.
^"Yexian Pagoda in Miyun County". Information board at an exhibition at the Capital Museum, Beijing. Accessed 2013-12-08.
^"Pagoda for Preserving Stone Scriptures in Yunju Temple, Fangshan District". Information board at an exhibition at the Capital Museum, Beijing. Accessed 2013-12-08.
Archaeological Team of Beijing (1962). 北京名勝古跡 [Places of Historic Interest and Scenic Beauty in Beijing]. Beijingshi Wenwu Gongzuodui.
Aldrich, M. A. (2006). The Search for a Vanishing Beijing: A Guide to China's Capital Through the Ages. Hong Kong University Press. ISBN978-962-209-777-3.
Wang, Jun (2011). Beijing Record: A Physical and Political History of Planning Modern Beijing. World Scientific. ISBN978-9814295727.