Guang'anmen

Guang'anmen, 1910.
Guang'anmen
Nama Tionghoa
Hanzi tradisional:
Hanzi sederhana: 广
Makna harfiah: Gerbang Kedamaian yang Luas
Nama Manchu
Manchu: ᡝᡳᡨᡝᠨ
ᠪᡝ
ᡝᠯᡥᡝ
ᠣᠪᡠᡵᡝ
ᡩᡠᡴᠠ
Nama lainnya
Guangningmen
Hanzi tradisional:
Hanzi sederhana: 广
Makna literal: Gerbang Kedamaian yang Luas
Tembok kota Beijing.

Guang'anmen (makna harfiah "Gerbang Kedamaian yang Luas"), terkadang juga disebut Guangningmen atau Zhangyimen, adalah gerbang kota tua Beijing yang dibangun pada masa pemerintahan Kaisar Jiajing (1521-1567) dari Dinasti Ming. Gerbang ini merupakan bagian dari tembok kota Beijing yang terletak di barat daya pusat kota dan menghadap ke timur. Guang'anmen berfungsi sebagai pintu masuk utama ke Beijing.

Kitab Catatan Ibu Kota Yan (燕京记) yang ditulis oleh sejarawan Gu Sen pada masa Dinasti Qing menggambarkan gerbang ini sebagai berikut: "Dari tujuh gerbang kota bagian luar, yang menghadap ke timur disebut Guangningmen. 15 li di sebelah barat gerbang ini terdapat Jembatan Lugou. Jika Anda menyeberangi jembatan dan berjalan lagi sejauh 20 li, maka Anda akan tiba di kantor pemerintah Kota Liangxiang. Gerbang ini sangat penting dan menjadi jalur lalu lintas darat yang strategis dari provinsi selatan."[a]

Gerbang Guang'anmen dirobohkan untuk membangun jalan lingkar ke-2 Beijing yang menyebabkan pembongkaran sebagian besar benteng kota Beijing. Menara dua lantai yang asli dengan atap ganda memiliki ketinggian 17,6 meter, panjang 13,8 meter dan lebar 6 meter. Ketinggian menara dan tembok jika digabungkan menjadi 26 meter.

Sejarah

Guang'anmen disebut "Guangningmen" pada masa Dinasti Ming dan awal Dinasti Qing. Kaisar Daoguang yang nama kecilnya adalah Minning, mengganti nama gerbang ini karena saat itu ada peraturan tabu untuk menggunakan nama pemberian seorang kaisar atau leluhur sehingga diubah menjadi nama sinonim yang terdekat.

Insiden Guang'anmen yang merupakan bagian dari Perang Tiongkok-Jepang Kedua dan menjadi palagan Tiongkok selama Perang Dunia II, terjadi di gerbang Guang'anmen pada 26 Juli 1937. Insiden itu mengakibatkan mundurnya Tentara Revolusi Nasional ke provinsi selatan, disusul dengan jatuhnya Beijing dan Tianjin sehingga Jepang menduduki Tiongkok Daratan pada tahun itu juga.[1]

Lingkungan

Guang'anmen sekarang adalah nama kawasan di Distrik Xicheng, Beijing. Setelah rampungnya pembangunan Adimarga Guang'an (广安大街), yang menjadi salah satu jalan arteri utama di Beijing saat ini, kawasan Guang'anmen menjadi distrik bisnis penting. Beberapa sekolah terkenal juga berlokasi di kawasan ini termasuk Balai Konservasi Musik, Sekolah Dasar Beijing (北京小学) dan SMA 14 Beijing (北京十四中).

Beijing Subway Jalur 7 melintas di bawah Adimarga Guang'an. Kawasan ini juga banyak dilalui oleh rute bus umum.

Catatan

  1. ^ Hanzi: 外城七门,面向西者广宁门,西行三十里卢沟桥,过桥四十里即是良乡县,为各省陆路进京之咽喉.

Referensi

  1. ^ Press Corps of the War Ministry of Japan 1937 p.4-6