Daftar kepala negara Yunani
Artikel ini memuat daftar kepala negara Yunani, sejak pendiriannya dari masa Revolusi Yunani hingga saat ini. Republik Yunani Pertama (1822–1832)Pemerintahan Sementara Yunani (Presiden Eksekutif, 1822–1827)
Negara Yunani (1827–1832)
Dewan Pemerintahan (1832–1833)Setelah pengunduran diri Augustinos Kapodistrias, serangkaian dewan pemerintahan kolektif dibentuk, tetapi otoritas kekuasaannya seringkali hanya nominal.
Kerajaan Yunani (1832–1924)Wangsa Wittelsbach (1832–1862)Konferensi London tahun 1832 merupakan konferensi internasional yang diselenggarakan untuk mendirikan pemerintahan yang stabil di Yunani. Negosiasi yang dilakukan oleh tiga Kekuatan Besar (Britania Raya, Prancis, dan Rusia) menghasilkan dibentuknya Kerajaan Yunani di bawah pemerintahan Pangeran Bayern. Keputusan tersebut kemudian disahkan dalam Perjanjian Konstantinopel akhir tahun 1832. Konvensi tersebut menawarkan takhta kerajaan Yunani kepada Pangeran Bayern, Otto, dan menetapkan garis suksesi takhta kerajaan yang diberikan kepada keturunan Otto, atau kepada saudara-saudaranya jika Otto tidak memiliki keturunan. Namun, konvensi tersebut memutuskan bahwa tidak akan adanya persatuan antara Kerajaan Yunani dan Bavaria. Otto memerintah Yunani hingga pengasingannya pada Revolusi 23 Oktober 1862.
Wangsa Glücksburg (1863–1924)Pada Oktober 1862, Raja Otto digulingkan melalui pemberontakan rakyat, tetapi saat rakyat Yunani menolak Raja Otto, mereka tampaknya tidak menolak konsep monarki itu sendiri. Banyak rakyat Yunani yang mencari hubungan lebih dekat dengan kekuatan dunia pada saat itu, Britania Raya, mendukung gagasan agar Pangeran Alfred, putra kedua Ratu Victoria dan Pangeran Albert, dapat diangkat menjadi Raja Yunani berikutnya. Menteri Luar Negeri Britania Raya, Lord Palmerston percaya bahwa rakyat Yunani "terburu-buru untuk memperluas wilayah," berharap bahwa dipilihnya Pangeran Alfred sebagai Raja Yunani juga akan menghasilkan penggabungan Kepulauan Ionia ke dalam wilayah Yunani, yang saat itu merupakan protektorat Inggris, dan memperluas wilayah negara Yunani. Konferensi London 1832 telah melarang salah satu dari keluarga penguasa Kekuatan Besar untuk menerima takhta kerajaan Yunani, dan Ratu Victoria juga dengan tegas menentang gagasan tersebut. Namun demikian, Yunani bersikeras untuk mengadakan referendum tentang masalah kepala negara pada November 1862. Referendum tersebut merupakan referendum pertama yang pernah diselenggarakan di Yunani. Pangeran Alfred menolak tawaran takhta kerajaan tersebut dan Pangeran William dari Denmark, putra Pangeran Christian dari Denmark, dipilih oleh Majelis Nasional Yunani untuk menjadi Raja Yunani. Wali Raja
Republik Yunani Kedua (1924–1935)Republik Yunani Kedua adalah republik parlementer yang diproklamasikan pada tanggal 25 Maret 1924 berdasarkan hasil referendum diselenggarakan untuk menghapuskan Monarki. Republik Kedua dihapuskan setelah diselenggarakannya referendum monarki 1935.
Penjabat Presiden
Kerajaan Yunani (1935–1973)Wangsa Glücksburg (1935–1973) Wali Raja
Republik di bawah Junta Militer Yunani (1973–1974)Pada tanggal 1 Juni 1973, Junta Militer menghapuskan monarki dan menggantinya dengan republik presidensial. Penghapusan bentuk monarki dikonfirmasi melalui referendum curang yang diselenggarakan pada tanggal 29 Juli 1973.
Republik Yunani Ketiga (1974–saat ini)Pada tahun 1974, pemerintahan junta militer digulingkan dan sistem demokrasi dipulihkan. Referendum kedua diselenggarakan pada tanggal 8 Desember 1974, menegaskan penghapusan monarki dan pembentukan republik parlementer saat ini dengan Presiden Republik sebagai kepala negara.
Penjabat Presiden
Mantan kepala negara yang masih hidupHingga saat ini, terdapat dua mantan Presiden Yunani yang masih hidup dan satu mantan Raja Yunani yang masih hidup:
Gelar kepala negara
CatatanLihat pulaPranala luar |