Baudouin si lengan Besi (bertakhta 860-879), menikahi Judith diberikan wilayah-wilayah dan penghormatan, yang akan berkembang menjadi Kabupaten Flandria.
Guillaume I (bertakhta 1247-1251), putra Marguerite II dan Guillaume II dari Dampierre
Gui I (bertakhta 1251-1305), putra Marguerite II dan Guillaume II dari Dampierre, dipenjara tahun 1253-1256 oleh Jean I dari Hainaut, dan juga Comte Namur
Robert III ("Singa dari Flandria") (bertakhta 1305-1322), putra Gui
Karl V (bertakhta 1506-1555), putra Philipp, juga Kaisar Romawi Suci (sebagai Charles V) dan Raja Spanyol (sebagai Carlos I)
Karl V memproklamasikan Sanksi Pragmatis 1549 yang selamanya menyatukan Flandria dengan kekuasaan bangsawan lainnya dari Negara-negara Bawah di dalam kesatuan pribadi. Ketika Kerajaan Habsburg dibagi di antara ahli waris Karl V, Negara-negara Bawah, termasuk Flandria, jatuh ke tangan Felipe II dari Spanyol, dari cabang Spanyol Wangsa Habsburg.
Felipe II (bertakhta 1555-1598), putra Karl V, juga Raja Spanyol
Gelar tersebut secara faktual dihapuskan setelah Revolusi Prancis yang mencaplok Flandria pada tahun 1795. Franz melepaskan haknya atas Negara-negara Bawah di dalam Perjanjian Campo Formio pada tahun 1797 dan area tersebut tetap tinggal sebagai bagian dari Prancis sampai akhir Peperangan era Napoleon.
Pada zaman modern, dari tahun 1831 keatas gelar substantif Comte Flandria diberikan kepada keturunan laki-laki Raja Belgia yang lebih muda (bahasa Latin: rex Belgarum). Sejak tahun 1983 gelar tersebut dihapus.