Letak wilayah Desa Ciseureuh terletak di bagian selatan Kecamatan Ketanggungan Kabupaten Brebes memanjang dari utara ke selatan, lebih tepatnya berada dikaki gunung Kumbang atau gunung Segara. Wilayah Desa Ciseureuh didominasi perbukitan, berbeda dengan daerah Brebes pada umumnya yang bercuaca panas, Desa ciseureuh bisa sangat dingin disaat musimhujan, dan dengan adanya hembusan angin yang datang dari lereng Gunung Kumbang saat musim kemarau yang oleh masyarakat Brebes dinamakan angin kumbang ( jenis angin fohn ) yang hembusannya cukup sejuk sehingga cocok untuk tanaman bawang merah dan cabe. Terdapat satu bendunganirigasi yang sangat berperan dalam pertanian, walaupun saat ini pada musim hujan terkadang aliran airnya sangat deras tetapi saat kemarau bisa cukup kering, dikarenakan hutan dibagian hulu sungai sudah mulai gundul karena penjarahan.
Di luar sektor pertanian dan perkebunan, Desa Ciseureuh juga mempunyai potensi hijauan makanan ternak yang melimpah dan tersebar hampir di setiap penjuru desa. Kondisi itu menjadikan Desa Ciseureuh ini berkembang berbagai usaha peternakan baik jenis ternak besar maupun kecil antara lain; ternak Sapi (jenis lokal sapi jabres), Domba, Ayam kampung dan Itik.
Kehutanan
Di sektor kehutanan yang tersebar diwilayah bagian selatan, komoditas yang menjadi unggulan yaitu kayu Jati, Mahoni dan Sonokeling yang produksinya cukup mengalami peningkatan.
Pariwisata
Wisata Alam
Objek wisata sumber air panas alami, orang biasa menyebutnya Cipanas atau Jalatunda yang panasnya bisa mencapai 700 Celcius dengan dikelilingi hutan dan tebing batu alam yang sangat indah dan memukau dan aliran sungai yang sangat jernih serta terdapat beberapa air terjun alami disekitarnya. Selain itu juga kita bisa menikmati hamparan hutan jati dan indahnya gunung Kumbang dari jauh.
Satu lagi tempat wisata menarik di Desa Ciseureuh yaitu wisata budayaDiarsipkan 2018-06-22 di Wayback Machine. di Jalawastu[1] atau tepatnya di pedukuhan Jalawastu yang berada tepat di kaki gunung Kumbang, yaitu sebuah upacara adat Ngasa yang digelar setiap Selasa Kliwon mangsa kasanga setiap tahunnya. Upacara adat Ngasa ini telah dilaksanankan oleh warga secara turun-temurun sejak ratusan tahun silam. Upacara ini sebagai simbol tanda terimakasih kepada Tuhan yang maha kuasa atas segala nikmat yang telah dikaruniakan. Yang unik di Dukuh Jalawastu, seluruh rumah yang dibangun semua berdinding kayu dan beratap seng. Rumahnya tidak boleh menggunakan atap genting dan tidak bersemen atau keramik. Selain itu berpantang menanam bawang merah meski Brebes merupakan komoditas utama penghasil bawang merah. Juga tidak boleh menanam kedelai serta memelihara kerbau, domba dan angsa.