Bola voli di Indonesia sudah dimainkan sejak zaman Hindia Belanda. Setelah meraih kemerdekaan, bola voli dimainkan sebagai cabang olahraga resmi pada Pekan Olahraga Nasional 1951. Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia menjadi induk olahraga bola voli di Indonesia setelah dibentuk pada 1955. Hingga saat ini, bola voli menjadi salah satu olahraga populer yang dimainkan masyarakat Indonesia, baik sebagai materi pelajaran di sekolah, mengisi waktu luang, maupun sebagai sarana kompetisi. Kompetisi bola voli di Indonesia telah bergulir, setidaknya sejak 1990-an, sebagai wadah kompetisi atlet bola voli dalam negeri. Tim nasional cabang olahraga ini juga berhasil mencatatkan prestasi di kompetisi internasional.
Sejarah
Bola voli masuk ke Indonesia pada masa penjajahan Belanda sekitar tahun 1928. Permainan ini diperkenalkan oleh guru-guru pendidikan jasmani pada sekolah lanjutan Hindia Belanda seperti Hoogere Burgerschool dan Algemeene Middelbare School. Setelah Indonesia merdeka, olahraga ini semakin digemari masyarakat dan resmi menjadi cabang olahraga pada Pekan Olahraga Nasional 1951 di Jakarta. Pada tahun 1954, muncul beberapa perhimpunan bola voli antardaerah, seperti Ikatan Perhimpunan Volleyball Soerabaja (IPVOS) dan Persatuan Volleyball Indonesia Djakarta (PERVID). Di tahun yang sama, kedua perhimpunan bola voli tersebut mulai mempersiapkan pembentukan induk organisasi bola voli di Indonesia.[1][2][3][butuh sumber yang lebih baik]
Badan nasional
Badan nasional pengatur bola voli di Indonesia adalah Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (disingkat PBVSI) yang didirikan pada 22 Januari 1955.[1][4] Badan ini kemudian diakui oleh FIVB pada tahun yang sama.[5][6] PBVSI menyelenggarakan turnamen dan kompetisi untuk pria, wanita, tim nasional bola voli, dan voli pantai.
Kompetisi
Sebelum tahun 1990-an, PBVSI menggelar kejuaraan bola voli nasional antarklub bernama Liga Bola Voli Utama (Livotama) dan Liga Bola Voli Antarkaryawan (Livokarya).[7] Kompetisi ini menjadi cikal bakal Liga Bola Voli Indonesia (Livoli) yang pertama kali diselenggarakan pada tahun 1999.[8] Sejak 2002, PBVSI menggulirkan Proliga sebagai wadah kompetisi bagi klub bola voli profesional.[9][10] Di luar Proliga dan Livoli, PBVSI juga menggelar kompetisi bola voli kelompok umur, yakni kejurnas yunior dan kejurnas U-17.
Berikut daftar kompetisi bola voli yang digelar PBVSI yang diikuti oleh klub dan atlet bola voli putra dan putri.[11][12]
Di luar kompetisi resmi oleh PP PBVSI, pengurus di daerah dapat melaksanakan turnamen sendiri. Misalnya, Pengurus PBVSI DKI Jakarta menggelar Turnamen Voli Kemerdekaan pada tahun 2022 untuk tim voli perusahaan dan instansi se-Indonesia.[17][18][19][20] Turnamen voli tarkam juga dapat diinisiasi oleh instansi atau individu tertentu sebagai variasi kompetisi.[21][22]
Seleksi pemain bagi tim nasional voli berasal dari penampilan pemain di kompetisi dalam negeri, ditambah dengan penampilan pemain di kompetisi luar negeri.[26][27]
Bola voli di masyarakat
Bola voli menjadi salah satu olahraga yang ramai dimainkan di masyarakat Indonesia. Bola voli sejak lama menjadi salah satu olahraga pada materi pendidikan jasmani di sekolah.[28] Banyak sekolah bola voli dibuka untuk menjaring minat masyarakat untuk menekuni olahraga ini hingga menjadi atlet.[29] Olahraga ini juga berkembang menjadi kompetisi tarkam yang dimainkan di desa-desa.[30] Tak jarang, atlet voli ikut memeriahkan kompetisi tarkam ini untuk mengisi kekosongan kompetisi.[21][22]
Bola voli juga semakin dikenal masyarakat karena mulai disiarkan secara langsung melalui televisi, terutama untuk kompetisi klub dan tim nasional di kompetisi internasional.[12] Sebelum tahun 2010-an, pertandingan kompetisi voli seperti Proliga cukup jarang ditayangkan di televisi karena masalah rating.[31][32]
Voli pantai
Voli pantai di Indonesia mulai populer sejak 1990-an, di manai prestasi atlet cabang olahraga ini banyak dihasilkan pada Pesta Olahraga Asia Tenggara, baik untuk kategori putra maupun putri.[33] Beberapa atlet juga dikirim untuk mengikuti seleksi Olimpiade, walau hingga saat ini belum pernah lolos.[34] Kompetisi voli pantai nasional juga mulai digelar rutin oleh PBVSI untuk menjaring pemain voli pantai di kompetisi internasional.[12][35][36]
Penayangan voli pantai di Indonesia, khususnya voli pantai putri, masih dianggap tabu oleh sebagian masyarakat karena menampilkan unsur sensualitas.[37] Menanggapi hal tersebut, Komisi Penyiaran Indonesia sebagai regulator konten penyiaran tetap mengikuti ketentuan cara berpakaian sesuai dengan aturan yang diterapkan induk organisasi olahraga bersangkutan.[38][39]
^Winarno, M. E.; et al. (2013). Teknik Dasar Bermain Bola Voli. Malang: Jurusan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FIK Malang.Parameter |url-status= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)Pemeliharaan CS1: Penggunaan et al. yang eksplisit (link)
^Burhani, Ruslan (2007-12-22). Burhani, Ruslan, ed. "Yuso Dekati Gelar Keempat Livoli". ANTARA News. Diakses tanggal 2022-09-30. Ini merupakan final keenam bagi Yuso sejak penyelenggaraan kompetisi bola voli amatir tertinggi di Tanah Air itu digelar pada 1999 silam.