Bhakti (Dewanagari: भक्ति; ,भक्ति,; dibaca bʱəkt̪i, 'pengabdian' atau 'bagian')[1] dalam praktik Hinduisme menandakan suatu keterlibatan aktif oleh seseorang dalam memuja Yang Mahakuasa. Istilah ini sering diterjemahkan sebagai "pengabdian", meskipun kata "partisipasi" semakin sering digunakan sebagai istilah yang lebih akurat, karena menyampaikan suatu hubungan dekat dengan Tuhan.[2] Orang yang melakukan bhakti disebut bhakta, sementara bhakti sebagai jalan spiritual disebut sebagai bhakti marga, atau "jalan bhakti". Bhakti merupakan komponen penting dalam banyak cabang Hindu, yang didefinisikan berbeda-beda oleh berbagai sekte dan aliran.[3]
Bhakti menekankan pengabdian dan praktik daripada ritual. Bhakti biasanya digambarkan seperti hubungan antarmanusia, seperti dengan kekasih, dengan teman, orang tua-anak, dan tuan-hamba. Bhakti dapat mengacu kepada hubungan bakti kepada seorang guru spiritual (Guru) sebagai guru-bhakti; dengan bentuk pribadi Tuhan (misal: Kresna); atau zat ilahi tanpa bentuk (Nirguna). Tradisi bhakti yang berbeda dalam agama Hindu terkadang dibagi-bagi, meliputi: aliran Saiwa, yang menyembah Siwa dan para dewa dan dewi yang terkait dengannya; Waisnawa, yang menyembah bentuk Wisnu, awatara, dan lain-lain yang terkait dengannya; Shakta, yang menyembah berbagai dewi. Bhakti menurut tradisi tertentu tidak eksklusif. Pengabdian kepada satu dewa tidak menghalangi ibadah yang lain.[4]
Bakti
Kata "berbakti", "kebaktian", dan "bakti" juga berasal dari kata Sanskerta ini Bhakti yang berarti "devosi, melayani"