adalah lahan basah dikelilingi oleh Gunung Bojugu dan Gunung Kolam Lumpur Utara dan terletak di wilayah kotapraja Mudan,Kabupaten Pingtung. Rawa ini dulunya adalah persawahan namun setelah pembangunan Bendungan Mudan pada 1995, daerah tersebut terendam oleh waduk dan berkembang menjadi lahan basah. Rawa seluas 1.12 km2 ini juga merupakan area konservasi. Terdapat fauna yang dilindungi menjadikan rawa ini sebagai habitatnya, diantaranya adalah Ular KarangHemibungarus sauteri, Ular muraDeinagkistrodon acutus dan Deinagkistrodon acutus, Ular Kobra siamNaja naja atra, Udang air tawarMacrobrachium mammillodactylus, Musang berwajah Permata Formosa, burung Bentet cokelat dan Elang Ular Jambul.[3]
Rawa Gaomei
adalah lahan basah yang berada di wilayah kotapraja Qingshui, Kabupaten Taichung. Lokasinya berada di muara sungai Dajia dengan terkstur lahannya berupa pasir dan tanah dengan luas hampir 300 hektar. Lahan yang cenderung basah ini ditumbuhi oleh gulmaBolboschoenus planieulmis.[4] Terdapat bebek liar, burung, ikan, kepiting dan invertebrata yang hidup dalam ekosistem rawa ini dan merupakan area yang terkenal untuk pengamatan burung.[5]
Rawa Haomeiliao
adalah lahan basah yang berada di wilayah kotapraja Budai, Kabupaten Chiayi. Dinyatakan sebagai cagar alam pada tahun 1985, dan pada 1987, sebagian besar mangrove ditebang dan sisanya perlahan-lahan mati karena penurunan tanah. Pada 1998, ditetapkan sebagai kawasan cagar alam. Rawa ini terletak di Muara Longgong dengan luas 959 hektar. Variasi tanahnya meliputi muara, gumuk pasir, laguna, hutan kayu api dan bakau dan membuat burung yang bermigrasi menjadikannya tempat beristirahat, mencari makan, dan bersembunyi dari musim dingin.[6]
Rawa Jiading
adalah lahan basah yang berada di wilayah kotapraja Qieding, Kabupaten Kaohsiung dan berdekatan dengan Lahan Basah Yong-An di utara Taiwan. Dulunya adalah lahan pengolahan garam namun pada 2011, dijadikan sebagai lahan basah warisan nasional dan semakin terkenal untuk pengamatan burung dan rumah di musim dingin bagi sejumlah besar burung Ibis wajah hitam.[7]
Rawa Qingluo
adalah lahan basah yang berada di wilayah kotapraja Huxi, Kabupaten Penghu. Lahan basah ini mencakup area pantai yang memiliki keragaman lanskap seperti: terumbu karang, pantai berkerikil, pantai berpasir, pantai lumpur, dan lainnya. Rawa ini juga memiliki pemandangan khas lahan basah seperti hutan bakau, kolam pasang surut, gumuk pasir, dan peternakan ikan. Dengan luas 250 hektar dapat ditemui 90 famili dan 315 spesies tumbuhan berpembuluh, termasuk satu-satunya spesies endemik yaitu Polong sabit Penghu.[8]
adalah lahan basah yang berada di wilayah kotapraja Kouhu, Kabupaten Yunlin. Sama halnya dengan rawa Aogu yang merupakan bekas lahan produktif untuk perkebunan tebu milik Taiwan Sugar Corporation namun berubah menjadi lahan basah akibat topan yang melanda wilayah tersebut dan menyebabkan intrusi air laut. Hal tersebut membentuk kondisi lahan basah seluas 1,857 hektar.
Rawa Zhiben
adalah lahan basah yang berada di wilayah kota Taitung, Kabupaten Taitung. Lahan Basah Zhiben memiliki beragam lanskap, termasuk rawa-rawa berumput, hutan pantai, semak belukar, padang rumput, pantai, kolam mata air, dan lainnya. Lebih dari 55 famili dari 213 spesies burung liar diamati, termasuk 51 spesies yang dilindungi sehingga menjadikan area ini sebagai tempat pengamatan penting bagi burung migran di Asia Timur.[9]
adalah lahan basah yang berada di wilayah kotapraja Qieding, Kabupaten Kaohsiung. Terletak di tengah dataran East Rift Valley, Matai'an dan tercipta oleh Sungai Fudeng dan aliran air bawah tanah yang dikombinasikan dengan curah hujan yang tinggi dan mencakup area seluas kira-kira satu kilometer persegi.[10]
Taman Lahan Basah Niaosong
adalah lahan basah buatan yang berada di wilayah kotapraja Qieding, Kabupaten Kaohsiung. Tercatat ada 89 spesies burung, lebih dari 270 spesies serangga dan lebih dari 300 spesies tumbuhan. Pada akhir pekan terdapat kegiatan tur dan jika beruntung bisa bertemu dengan itik Melewar (Anas platyrhynchos), burung Mandar Batu (Gallinula chloropus), dan kuntul kecil (Egretta garzetta) yang berkeliaran.[11]
Taman Lahan Basah Zhongdu
adalah lahan basah yang berada di wilayah kotapraja Qieding, Kabupaten Kaohsiung dulunya adalah bagian dari Kawasan Industri Zhongdu selama pemerintahan Jepang di Taiwan. Taman ini mencakup area seluas 12,6 hektar dan saat ini ada 39 spesies burung, 3 spesies reptil, dan 9 spesies kumbang yang ditemukan di Taman Nasional. Kepiting biola, Ikan Cupang mouthbreeder juga dapat dilihat di sini. Ada burung air seperti burung kicau, burung cerek bercincin kecil, dan burung layang-layang biasa di siang hari dan setelah malam tiba banyak bangau putih beristirahat di Taman.[12]
Taman Lahan Basah Zhouzai
adalah lahan basah yang berada di wilayah Distrik Sanmin, Kabupaten Kaohsiung yang merupakan kawasan konservasi ekologis dan menyediakan rumah bagi banyak jenis burung, tanaman air, dan hewan. Taman ini juga dilengkapi dengan ruang kelas untuk mengamati burung hingga 60 spesies.[13]
Situs Ramsar
Rawa Sicao
adalah lahan basah yang berada di wilayah Distrik Annan, Kabupaten Tainan. Berbatasan dengan sisi tenggara Sungai Luermen, sisi barat daya Jalan Xi-Bin, dan sisi utara Sungai Yan-Shui. Di dekat rawa ini terdapat Desa Ekologis Tainan Salt Pan. Kawasan ini terdiri dari rawa bakau, rawa asin, sungai, kanal, dan parit drainase. Terdapat kuil di tengah rawa yang sudah berusia 300 tahun dan Museum Paus Sperma Kecil, tempat spesimen paus sperma ibu dan anak yang terdampar disimpan.[14]
Lahan basah buatan
Taman Lahan Basah Danau Banping
adalah taman lahan basah buatan yang berada di Distrik Zuoying, Kabupaten Kaohsiung. Lahan ini sebelumnya digunakan sebagai ladang penambangan kapur. Terdapat tempat pengamatan dan gubuk untuk mengamati burung di taman. Ada 38 jenis burung dan terdapat spesies yang dilindungi termasuk burung Elang Jambul, Elang Ular jambul dan Shrike coklat. Ada juga 5 jenis amfibi, 148 jenis serangga dan 14 jenis keong darat. Di antara mereka, Parakaliella venusta dan Sitalina latissimi adalah spesies langka.[15]
Lahan Basah buatan Xinhai
Lahan Basah yang dibangun Xinhai, di hilir Sungai Dahan di Kota New Taipei, telah menjadi area rekreasi sebagai tempat penduduk setempat untuk berjalan-jalan atau bersepeda. Lahan basah Xinhai terletak di sepanjang Sungai Dahan, menampilkan delapan tanaman, yaitu padi sawah, kangkung, Teratai berduri, Calla rawa, Caltrop air, teratai, dan tanaman Jambul terapung.