Bandarkedungmulyo (terkadang ditulis Bandar Kedung Mulyo) adalah salah satu kecamatan di Kabupaten Jombang yang terletak di sebelah barat dan berada di sisi timur Sungai Brantas. Bandarkedungmulyo merupakan pemekaran dari Kecamatan Perak pada tahun 1982.[1] Kecamatan ini memiliki lokasi strategis karena dilewati jalan nasional yang menghubungkan berbagai daerah di Pulau Jawa. Titik paling ramai dari jalan tersebut adalah kawasan Braan yang merupakan titik persimpangan jalan nasional Jombang, Kediri, dan Nganjuk dan sering mengalami kemacetan terutama saat hari raya. Di tepi jalan Braan banyak ditemukan pedagang oleh-oleh terutama tahu kuning dan aneka kerupuk seperti kerupuk bawang dan kerupuk upil.[2]
Bandarkedungmulyo juga menjadi lokasi Gerbang Tol Bandar di Jalan Tol Kertosono–Mojokerto yang melayani wilayah Jombang bagian timur, Kertosono, dan Kediri. Di seberang pintu tol tersebut terdapat masjid besar bernama Masjid Dr. H. Moeldoko yang ramai dikunjungi pengendara yang ingin beristirahat. Masjid ini dibangun oleh mantan Panglima TNI Moeldoko pada tahun 2014 dan diresmikan tahun 2016.[3][4]
Geografi
Secara geografis, Bandarkedungmulyo terletak di dataran rendah dengan lahan yang didominasi persawahan. Batas wilayah Kecamatan Bandarkedungmulyo adalah sebagai berikut:
Nama Bandarkedungmulyo diambil dari salah satu desa di kecamatan ini, namun pusat kecamatannya berada di Desa Banjarsari. Kecamatan Bandarkedungmulyo terdiri dari 11 desa. Desa-desa tersebut dibagi menjadi beberapa dusun atau dukuh, yakni sebagai berikut:[5][6]
Pertigaan Braan - persimpangan yang sangat ramai di antara Jombang, Kediri, dan Nganjuk. Kawasan ini banyak ditemukan sentra oleh-oleh tahu kuning dan aneka kerupuk seperti kerupuk bawang dan kerupuk upil.[2]