Penutur bahasa Arab Mesir tidak selalu paham varietas bahasa Arab Ṣaʽīdi yang lebih konservatif.[9]
Bahasa Arab Ṣaʽīdi mempunyai sedikit prestise secara nasional, tetapi bahasa ini terus digunakan secara meluas di selatan, dan di utara oleh para migran Selatan yang juga telah menyesuaikan diri dengan bahasa Arab Mesir. Misalnya, genitifeksponen bahasa Arab Ṣaʽīdi diganti dengan bahasa Arab Mesir bitāʿ, tetapi pewujudan /q/ sebagai [ɡ] dipertahankan (biasanya diwujudkan dalam bahasa Arab Mesir sebagai [ʔ]).
Bahasa Arab Saidi mempunyai berbagai subdialek dan berlainan dari satu kota ke kota lainnya. Oleh karena sifat kesukuan bahasa Arab Mesir Hulu, dan karena beberapa suku Mesir Hulu yang memiliki hubungan dengan Hijaz, atau bahkan Arab Maghrib, jejak-jejak bahasa Arab Hijazi, dan bahasa Arab Libya dapat dilihat dengan jelas dalam banyak subdialek. Misalnya, perkataan "قعمز" berarti "duduk", digunakan di seluruh Arab Maghrib dan terus digunakan secara meluas di Mesir Hulu. Selanjutnya, selain pengucapan huruf yang serupa dengan kota-kota Hijazi, seperti Jeddah dan Makkah, perkataan seperti "لسع" berarti "masih/diam" dan "قمرية" berarti "merpati liar" digunakan secara meluas di Mesir Hulu. Contoh lainnya, perkataan klasik seperti "فروج" berarti "ayam", berbanding dengan "فرخة" yang digunakan di Mesir Utara.
Migran Ṣaʽīdi generasi kedua dan ketiga merupakan penutur ekabahasa dalam bahasa Arab Mesir tetapi mempertahankan hubungan budaya dan keluarga di selatan.
Pensyair Mesir yang bernama Abdel Rahman el-Abnudi menulis dalam dialek Sa'idi asli dan merupakan suara Revolusi Mesir 2011 dan nasionalis Mesir yang terkemuka.
^Hammarström, Harald; Forkel, Robert; Haspelmath, Martin, ed. (2023). "Saidi Arabic". Glottolog 4.8. Jena, Jerman: Max Planck Institute for the Science of Human History.Pemeliharaan CS1: Tampilkan editors (link)
^"a"(PDF). The Linguasphere Register. hlm. 128. Diakses tanggal 1 March 2013.