Badai Tropis Washi
Badai Tropis Gawat Washi (sebutan internasional: 1121, sebutan JTWC: 27W, nama PAGASA: Sendong) adalah siklon tropis pada akhir musim yang menyebabkan kerusakan dahsyat di Filipina pada akhir 2011. Washi, yang berarti Aquila dalam bahasa Jepang, mendarat di Mindanao, pulau utama Filipina, pada 16 Desember. Washi sedikit melemah setelah melewati Mindanao, tetapi kembali menguat di Laut Sulu, dan membuat pendaratan lagi di Palawan pada 17 Desember.[1] Di Filipina, bencana banjir dipicu oleh Washi mengakibatkan setidaknya 1.268 kematian.[2] Dalam artikel analisis, Badan Meteorologi Jepang (JMA) meningkatkan kategori Washi dari badai tropis menjadi badai tropis gawat. Sejarah MeteorologiPada tanggal 12 Desember, Pusat Peringatan Taifun Bersama (JTWC) mencatat bahwa berkembangnya area tekanan rendah telah bertahan sekitar 945 km (585 mil) selatan-tenggara dari Guam. Terletak di sepanjang selatan tepi subtropis, badai terlacak terus bergerak ke arah barat menuju Filipina. Terletak dalam wilayah difluens baik dan geseran angin sedang, konveksi dalam mampu mempertahankan sistem badai selama sirkulasi. Pengembangan pita hujan dan peningkatan arus menunjukkan kemungkinan besar untuk menguat.[3] Perkembangan lebih lanjut sistem badai pada keesokan harinya mendorong JTWC untuk mengeluarkan Peringatan Pembentukan Siklon Tropis pada awal 13 Desember.[4] Kurang dari enam jam kemudian, baik JTWC maupun Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengklasifikasikan badai sebagai depresi tropis, dengan sebelumnya menetapkan pengidentifikasi 27W.[5] Mempertahankan jalur ke arah barat, depresi ini diperkirakan mengintensifkan perlahan selama tiga hari berikutnya.[6] Pada tanggal 13 Desember, sedikit peningkatan aktivitas pergeseran badai dari inti depresi memperlambat intensifikasi. Pada tanggal 14 Desember, konveksi terbentuk kembali di atas depresi dan JTWC kemudian menilai badai telah mencapai status badai tropis.[7] Awal pada tanggal 15 Desember, badai melintas di sebelah barat 135° BT dan memasuki Layanan Administrasi Atmosfer, Geofisika, dan Astronomi Filipina (PAGASA). Setelah diamati, PAGASA mulai mengeluarkan peringatan dan menetapkan badai dengan nama lokal Sendong.[8] Tak lama kemudian, badai mendekati atau berada di atas Palau.[9] Pada pukul 06.00 UTC, JMA meningkatkan kategori badai ke status badai tropis, pada saat itu mereka menetapkan dengan nama Washi.[10] Mempertahankan jalur ke arah barat yang cepat, Washi perlahan-lahan menjadi lebih terorganisasi, dengan tingkat arus masuk rendah yang meningkat selama akhir tanggal 15 Desember.[11] Pada tanggal 16 Desember, Washi mencapai kekuatan puncak sebagai badai tropis gawat dan membuat pendaratan pertama di sepanjang pantai timur Mindanao. Setelah melewati Mindanao, Washi melemah karena interaksi tanah, tetapi badai kembali menguat dengan cepat di Laut Sulu. Akhir 17 Desember, Washi menyeberangi Palawan dan tiba di Laut Tiongkok Selatan, dan badai keluar dari area PAGASA pada 18 Desember. Washi melemah menjadi depresi tropis dan hilang pada 19 Desember, karena udara dingin dan kering, berkaitan dengan Muson Timur Laut. DampakBadai Tropis Washi membawa 10 jam hujan lebat yang memicu bencana banjir bandang Mindanao, daerah yang jarang mengalami siklon tropis. Lebih dari 200 mm (7,9 in) hujan dilaporkan di tempat-tempat dengan sungai yang sudah meluap. Selama semalam, ratusan orang tewas saat banjir dan tanah longsor menghancurkan rumah-rumah di sepanjang sisi gunung.[12] Di beberapa lokasi, air banjir naik 33 m (108 ft) dalam waktu kurang dari satu jam.[13] Warga yang terpengaruhi oleh banjir terpaksa berlindung di atap rumah mereka di tengah-tengah angin 90 km/jam (55 mph). Wali kota Iligan menganggap banjir sebagai yang terburuk dalam sejarah kota.[14] Kerugian ditaksir mencapai ₱ 2,068 miliar (2012 PhP, 48,4 juta dolar Amerika Serikat). Lebih dari setengah dari kerusakan itu karena jalan dan jembatan yang rusak.[15] Setelah bencanaSebuah operasi bantuan besar-besaran yang melibatkan evakuasi 100.000 orang terjadi pada pagi hari tanggal 17 Desember 2011. Sekitar 20.000 tentara dikerahkan untuk membantu upaya pemulihan dan evakuasi.[14] Tim Penjaga Pantai Filipina dikirim untuk mencari orang hilang setelah sebuah desa dilaporkan tersapu ke laut. 60 orang berhasil diselamatkan di lepas pantai El Salvador, Misamis Oriental dan 120 orang lainnya di perairan dekat Kota Opol.[16] Presiden Benigno Aquino III mengunjungi Cagayan de Oro dan Iligan pada tanggal 20 Desember 2011, dan mengumumkan keadaan bencana nasional di provinsi yang terdampak.[17] Total kerugian pada sektor pertanian dan infrastruktur diperkirakan mencapai ₱999,9 juta menurut National Disaster Risk Reduction and Management Council.[18] Presiden juga mengimbau warganya untuk membantu para korban untuk merayakan Natal di pesan Natalnya.[19] Bantuan internasional
Bantuan kemanusiaan luar negeri berdatangan untuk korban Badai Tropis Gawat Sendong (Washi) di Wilayah Mindanao Utara, Filipina. Pemerintah Australia menyediakan 1 juta dolar Australia (1,01 juta dolar Amerika Serikat) dalam bantuan keuangan. Pemerintah Denmark menyediakan 300.000 DKK (53.000 dolar Amerika Serikat) bantuan darurat untuk barang-barang bantuan seperti makanan, air, bahan sanitasi, kasur, dan selimut.[20] Komisi Eropa mengalokasikan 3 juta euro (3,9 juta dolar Amerika Serikat) untuk memberikan bantuan darurat kepada puluhan ribu orang yang terdampak badai.[21] Pemerintah Prancis menyediakan 50.000 euro (65.000 dolar Amerika Serikat) bantuan darurat.[22] Pemerintah Indonesia memberikan 50.000 dolar Amerika Serikat dalam bentuk bantuan keuangan dan menawarkan untuk mengirim tim penyelamat dan pencarian serta tim medis.[23] Pemerintah Jepang memberikan 25 juta yen (320.000 dolar Amerika Serikat) senilai barang-barang bantuan, seperti tangki air dan generator, untuk korban badai.[22] Pemerintah Malaysia memberikan 100.000 dolar Amerika Serikat dalam bentuk bantuan keuangan untuk bantuan dan rehabilitasi.[22] Pemerintah Tiongkok menyediakan 1,1 juta dolar Amerika Serikat dalam bentuk bantuan keuangan.[23] Pemerintah Singapura menyediakan 50.000 dolar Singapura (39.000 dolar Amerika Serikat) dalam bentuk bantuan keuangan dan senilai 27.800 dolar Singapura (22.000 dolar Amerika Serikat) dalam bentuk barang-barang bantuan.[23] Pemerintah Korea Selatan menyediakan 500.000 dolar Amerika Serikat dalam bentuk bantuan keuangan.[23] Enam anggota Satuan Bantuan Kemanusiaan Swiss dikirim ke Mindanao untuk menjamin akses terhadap air minum bersih.[24] Palang Merah Inggris menyediakan £140.000 (220.000 dolar Amerika Serikat) untuk mendukung upaya bantuan.[25] Pada tanggal 21 Desember, Badan Bantuan Darurat PBB mengirim 3 juta dolar Amerika Serikat dalam bentuk dana untuk meningkatkan air dan sanitasi. Pada tanggal 22 Desember, Departemen Urusan Kemanusiaan PBB mengumumkan rencana untuk meningkatkan bantuan menjadi $26.800.000 untuk korban Badai Tropis Washi. Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki Moon, bersimpati dengan Pemerintah Filipina dan menyatakan "PBB akan memperpanjang bantuan apa pun yang dibutuhkan oleh mereka yang terdampak bencana."[22] Komisaris Tinggi PBB untuk pengungsi juga berjanji mengirim 42 ton bantuan ke Filipina.[23] UNICEF juga meminta $4.200.000 untuk dikirim ke Filipina.[26] Amerika Serikat memberikan $100.000 untuk mendukung upaya bantuan. Duta besar negara, Harry K. Thomas Jr., menyatakan "belasungkawa dengan tulus dan simpati" kepada mereka yang terkena dampak badai. Bantuan segera yang harus disediakan oleh United States Agency for International Development's Office of Foreign Disaster Assistance. Bantuan nonmakanan seperti alat kebersihan, tablet pemurnian air, dan kontainer yang akan dikirim ke Filipina.[27] Penggantian namaKarena angka kematian yang tinggi, PAGASA mengumumkan bahwa nama Sendong, akan dihapus dari daftar penamaan siklon tropis mereka.[28] Pada bulan Februari 2012, Komisi Taifun ESCAP/WMO mengumumkan bahwa Washi juga akan dihapus dari daftar penamaan dan diganti dengan nama Hato.[29] pada bulan Juni 2012, PAGASA memilih nama Sarah untuk menggantikan Sendong. Lihat juga
Referensi
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Tropical Storm Washi.
|