Efek samping yang umum terjadi antara lain mual, muntah, diare, dan nyeri perut.[2]Reaksi alergi seperti anafilaksis atau diare akibat Clostridium difficile mungkin akan terjadi.[2]Tidak ditemukan adanya bahaya pada penggunaan selama kehamilan.[2]Keamanan penggunaan azitromisin selama menyusui belum dapat dipastikan, tetapi kemungkinan aman untuk digunakan.[3]Azitromisin merupakan azalida, salah satu jenis antibiotik golongan makrolida.[2] Azitromisin bekerja dengan mengurangi sintesis protein, sehingga dapat menghentikan pertumbuhan bakteri.[2]
Azitromisin ditemukan pada tahun 1980 dan disetujui untuk dipasarkan pada tahun 1988.[4][5] Azitromisin terdapat dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia.[6] Azitromisin tersedia dalam bentuk generik[7] dan dijual dengan beberapa nama dagang di seluruh dunia.[1] Harga azitromisin di negara berkembang adalah sekitar US$ 0,18 hingga US$ 2,98 per dosis.[8]Di Amerika Serikat, biaya pengobatan dengan azitromisin sekitar US$ 4 per tahun 2018.[9]
Indikasi
Azitromisin diindikasikan untuk:
Pencegahan dan pengobatan eksaserbasi penyakit paru obstruktif kronis yang disebabkanH. influenzae, M. catarrhalis, atau S. pneumoniae .Penggunaan profilaksis dalam jangka panjang harus mempertimbangkan risiko kardiovaskular dan efek samping lainnya.[10]
Pneumonia dapatan masyarakat yang disebabkanC. pneumoniae, H. influenzae, M. pneumoniae, atau S. pneumoniae[11]
Sinusitis bakteri akut yang disebabkanH. influenzae, M. catarrhalis, atau S. pneumoniae. Namun obat lain, seperti amoksisilin/klavulanat lebih dipilih.[13][14]
Otitis media akut yang disebabkan oleh H. influenzae, M. catarrhalis atau S. pneumoniae.Namun, azitromisin tidak menjadi lini pertama.Amoksisilin atau antibiotik beta laktam lainnya lebih dipilih.[15]
Faringitis atau tonsilitis yang disebabkan S. pyogenes. Digunakan sebagai alternatif jika terapi lini pertama tidak dapat digunakan.[16]
Kehamilan dan menyusui
Tidak ditemukan adanya bahaya pada penggunaan selama kehamilan.[2]Namun, tidak terdapat uji klinis terkontrol yang memadai pada wanita hamil.[17]
Keamanan penggunaan azitromisin selama menyusui belum dapat dipastikan. Terdapat beberapa laporan bahwa azitromisin ditemukan dalam kadar yang rendah pada air susu ibu (ASI). Azitromisin juga telah digunakan pada anak-anak, sehingga kecil kemungkinan bagi bayi mengalami efek samping.[3]Namun, pasien harus berhati-hati menggunakan obat ini selama menyusui.[2]
Efek samping
Efek samping yang umum terjadi antara lain diare (5%), mual (3%), nyeri pada perut (3%), dan muntah.Kurang dari 1% pasien menghentikan pengobatannya karena efek samping. Beberapa efek samping lain seperti gelisah, reaksi kulit, dan anafilaksis dilaporkan pernah terjadi.[18] Penggunaan azitromisin juga dilaporkan dapat menyebabkan Infeksi Clostridium difficile.[2]Azitromisin tidak mempengaruhi efektivitas kontrasepsi. Gangguan pendengaran juga dilaporkan pernah terjadi.[19]
Terkadang, pasien dapat mengalami hepatitis kolestatik atau delirium.Overdosis pada penggunaan intravena secara tidak disengaja pada bayi menyebabkan blok jantung berat, mengakibatkan ensefalopati residual.[20][21]
Pada tahun 2013, FDA mengeluarkan peringatan bahwa azitromisin "dapat menyebabkan perubahan abnormal pada aktivitas jantung sehingga mengakibatkan gangguan irama jantung yang berpotensi mengancam jiwa."[22][23][24]
Mekanisme kerja
Azitromisin mencegah pertumbuhan bakteri dengan mengganggu sintesis protein bakteri. Azitromisin berikatan dengan subunit 50Sribosom bakteri, sehingga menghambat translasimRNA. Azitromisin tidak mempengaruhi sintesis asam nukleat.[25]
^ abcdefghijkl"Azithromycin". The American Society of Health-System Pharmacists. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-05. Diakses tanggal Aug 1, 2015.
^"Azithromycin". International Drug Price Indicator Guide. Diakses tanggal 4 September 2015.
^"NADAC as of 2018-05-23". Centers for Medicare and Medicaid Services (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-05-24. Diakses tanggal 24 May 2018.
^"Infectious Diseases Society of America/American Thoracic Society consensus guidelines on the management of community-acquired pneumonia in adults". Clin. Infect. Dis. 44 Suppl 2: S27–72. 2007. doi:10.1086/511159. PMID17278083.
^"AAP releases guideline on diagnosis and management of acute bacterial sinusitis in children one to 18 years of age". Am Fam Physician. 89 (8): 676–81. 2014. PMID24784128.
^"AAP, AAFP release guideline on diagnosis and management of acute otitis media". Am Fam Physician. 69 (11): 2713–5. 2004. PMID15202704.
^"IDSA Updates Guideline for Managing Group A Streptococcal Pharyngitis". Am Fam Physician. 88 (5): 338–40. 2013. PMID24010402.