Asril bersekolah di SD Solok (1963), SMP Solok (1966), dan SMA Sawahlunto (1969).[4] Asril merupakan perwira lulusan Akabri tahun 1973. Sudah cukup banyak pendidikan militer yang dijalaninya, diantaranya Sussarcabin, Susstafpur, Seskoad, Sesko ABRI, dan Lemhanas. Juga Susjurpapers, Susjurpa Nurbika, Susjur Paintel, dan Sussar Para TNI.[1] Ia menyelesaikan pendidikan S-1 ilmu politik di FISIP Universitas Terbuka dan lulus tahun 1996.[2]
Karier militer
Sebelum menjabat Kepala Staf Kostrad, Asril Tanjung pernah memimpin Kontingen Garuda (Konga) XII D yang berintikan anggota Yonif 303/Kostrad Garut ke Kamboja sewaktu berpangkat Letnan Kolonel. Dalam perjalanan kariernya, ia telah mengemban sekurangnya 20 jabatan. Sedangkan tugas ke mancanegara meliputi Mesir, Kamboja, Pakistan, Thailand, Malaysia, dan Australia.[1]
Setelah tidak lagi mengabdi di kemiliteran, Asril Tanjung menyibukkan diri di dunia bisnis, sosial dan politik. Kepiawaiannya dalam berorganisasi telah membuatnya didaulat untuk mengurus berbagai organisasi, diantaranya Ketua Umum Masyarakat Sumatra Bersatu (MSB), Ketua Pembina Gabungan Pelaku Ekonomi Lemah Indonesia (Gapelindo), Pengurus Yayasan Dharma Putera Kostrad,[1] Ketua Umum Gebu Minang Pusat, Penasihat Gapeksindo Jabar, Pembina Yayasan Berita Sore (Sumut), Pembina Yayasan Peduli Dhuafa/Anak Jalanan, Ketua Pembina Persatuan Becak Seluruh Aceh, Anggota MPR RI utusan Daerah Istimewa Aceh, Ketua Dewan Pembina Rumpun Melayu Nusantara, Pelindung Lembaga Kajian Gerakan Padri, Ketua Dewan Pembina PBH LP2TRI, Dewan Pembina GERINDRA dan lain-lain.[5]