Ashraf Hotak
Shāh Ashraf Hotak, (bahasa Pashtun: شاہ أشرف هوتک), juga dikenal sebagai Shāh Ashraf Ghiljī (bahasa Pashtun: شاه اشرف غلجي) (meninggal 1730), adalah penguasa keempat dinasti Hotak. Ia merupakan anak Abdul Aziz Hotak dan kemenakan Mirwais Hotak. Ashraf ikut serta dalam pertempuran Gulnabad dan kemudian menjadi panglima Mahmud Hotak. Pada 1725, dia berkuasa setelah membunuh sepupunya, Mahmud. Pemerintahannya ditandai dengan kemerosotan kekuatan Kekaisaran Hotak secara tiba-tiba akibat tekanan yang meningkat dari kekuatan adidaya saat itu: Turki, Rusia, dan Persia Safawiyah.[3] Ashraf Khan berhasil menghentikan serangan Rusia dan Turki. Dia mengalahkan Kekaisaran Utsmani, yang mengincar wilayah Persia dalam pertempuran di dekat Kermanshah. Hal ini menyebabkan negosiasi damai dengan Sublime Porte, yang sempat terganggu setelah utusan Ashraf menolak mengakui Sultan Turki sebagai Khalifah. Hal ini menyebabkan Utsmaniyah murka, meski perjanjian damai akhirnya ditandatangani di Hamadan pada Oktober 1727.[4] Pada akhirnya, pasukan Shah Safawiyah Tahmasp II (salah satu putra Shah Sultan Husayn) di bawah pimpinan Nader Shah mengalahkan pasukan Ghilji Ashraf dalam pertempuran penentu yang dikenal sebagai Pertempuran Damghan pada Oktober 1729, yang berhasil mengusir orang-orang Pashtun kembali ke Afganistan.[3] KematianKetika melarikan diri dari Persia, Ashraf ditangkap dan dibunuh oleh Khan Kalat Mir Mohabbat Khan Baloch pada tahun 1730.[5]
Kematian Ashraf Khan menandai berakhirnya kekuasaan Hotak di Persia, meski negara Afganistan masih bertahan di bawah kendali Shah Hussain Hotak sampai penaklukan Kandahar oleh Nader Shah tahun 1738. Tak lama setelahnya, Kekaisaran Afganistan[6] (cikal bakal negara Afganistan modern) didirikan oleh Ahmad Shah Durrani pada tahun 1747.[7][8] Catatan kaki
Pranala luarWikimedia Commons memiliki media mengenai Ashraf Hotaki.
|