Asam butirat, atau asam butanoat, disingkat BTA,[3] adalah asam karboksilat dengan formula CH3CH2CH2-COOH. Garam dan ester dari asam butirat dikenal sebagai butirat atau butanoat. Asam butirat ada di susu (kambing, domba, bison), mentega, keju parmesan, dan sebagai produk dari fermentasi anaerobik (termasuk kolon), dan sebagai bau badan. Baunya tidak enak dan berasa tajam, dengan aftertaste yang manis seperti dietil eter. Manusia dapat mendeteksi baunya pada konsentrasi > 10 ppm. Asam butirat, bisa ada di muntahan manusia.[6][7][8]
Kimia
Asam butirat merupakan asam lemak yang ada dalam bentuk ester lemak hewan. Trigliserida asam butirat menyusun 3-4% mentega. Setelah mentega menjadi tengik, terjadilah hidrolisis yang menyebabkan gliserida membebaskan asam butirat, muncul bau tidak enak. Asam butirat merupakan asam lemak rantai pendek. Asam butirat adalah asam kuat-medium yang dapat bereaksi dengan basa dan oksidator kuat, dan merusak logam.[9]
Asam butirat adalah cairan berminyak tanpa warna yang mudah larut dalam air, etanol, dan eter, dapat dipisahkan dari fase terlarut dengan penjenuhan dengan garam seperti kalsium klorida. Dapat dioksidasi menjadi karbon dioksida dan asam asetat dengan kalium dikromat dan asam sulfat, tetapi alkalin kalium permanganat mengoksidasinya menjadi karbon dioksida. Garam kalsiumnya Ca(C4H7O2)2·H2O, kurang larut dalam air panas daripada air dingin.
Asam butirat memiliki isomer struktur bernama asam isobutirat (asam 2-metilpropanoat).
Kegunaan
Digunakan dalam pembuatan varian lainnya dari ester butirat, seperti metil butirat.
Biokimia
Bakteri penghasil butirat
Butirat diproduksi sebagai hasil akhir fermentasi bakteri anaerobik. Tehkombucha hasil fermentasi mengandung asam butirat sebagai hasil dari fermentasi. Alur fermentasi ini ditemukan oleh Louis Pasteur tahun 1861. Contoh spesies bakteri penghasil butirat:
Asam butirat memiliki suhu kritis 355 °C dan tekanan kritis 5,27 MPa.[4]
Keamanan
Asam butirat diduga beracun. Peralatan pelindung seperti sarung tangan PVC atau karet, kacamata pelindung, jas laboratorium, dan sepatu digunakan untuk meminimalkan risiko saat menangani asam butirat.