ArkaikumArkaikum,[1] dulunya disebut Arkeozoikum,[2] juga disebut Arkaekum[3] atau Arkean[butuh rujukan] adalah suatu eon geologi sebelum Proterozoikum yang berakhir 2.5 juta tahun yang lalu.[4][5] Batas ini tidak ditentukan secara stratigrafi melainkan secara kronometri. Titik awal masa ini tidak secara resmi diakui oleh International Commission on Stratigraphy, tetapi biasanya dianggap berlangsung sejak 3.800 juta tahun yang lalu, di akhir eon Hadean. Arkean terdiri dari empat era, berturut-turut dari yang paling awal: Eoarkean, Paleoarkean, Mesoarkean, dan Neoarkean.
Eon ini ditandai dengan munculnya batuan sedimen pertama, munculnya kehidupan, dalam wujud prokariota seperti sianobakteri,[6] dan acritarch.[7] Sampel-sampel batuan Arkean yang masih selamat hingga sekarang kebanyakan berupa batuan beku, batuan vulkanik, dan metamorf. Aktivitas vulkanik. Pada saat eon ini dimulai, aliran panas Bumi tiga kali lipat lebih kuat daripada sekarang. Tingginya tingkat aliran mantel Bumi diperkirakan menyebabkan pergerakan lempeng Bumi semakin cepat dan kuat. Meski begitu, para ilmuwan masih belum mengetahui secara pasti kapan lempeng tektonik pertamakali muncul.[8] Yang pasti, Superbenua Vaalbara terbentuk pada eon ini. Atmosfer bumi pada saat ini sebagian besar terbentuk dari metana dan karbon dioksida. Lapisan yang berada di pesisir pada ilustrasi diatas merupakan stromatolit, yang terbentuk oleh sianobakteri, yang merupakan makhluk hidup pertama yang mengembangkan fotosintesis, dan mengeluarkan oksigen sebagai gas buangan.[9] Stromatolit ini sering dijumpai pada 3.5 miliar tahun lalu. Oksigen yang dilepaskan sianobakteri akan bercampur dengan besi di udara, yang nantinya membentuk formasi besi berpita.[10] GeologiAwal eonPada awal eon ini, aliran panas Bumi hampir tiga kali lebih tinggi dari sekarang, dan masih dua kali lipat dari tingkat saat ini pada transisi dari Arkean ke Proterozoikum (2.500 Ma). Panas ekstra adalah hasil dari campuran panas sisa dari benda penambah massa planet, dari pembentukan inti logam, dan dari peluruhan unsur-unsur radioaktif. Formasi batuan tertuaMeskipun beberapa butir mineral diketahui berasal dari Hadean, formasi batuan tertua yang tersingkap di permukaan bumi berasal dari Arkean. Batuan purba ditemukan di Greenland, Siberia, Perisai Kanada, Montana, dan Wyoming (bagian yang terbuka dari Kraton Wyoming), Perisai Baltik, Massif Rhodope, Skotlandia, India, Brasil, Australia Barat, dan Afrika Selatan.[butuh rujukan] Pembentukan benuaAda sebuah hipotesis yang menyatakan bahwa batuan yang sekarang berada di India, Australia Barat, dan Afrika Selatan membentuk benua yang disebut Ur pada 3.100 Ma.[11] Lalu, batuan yang sekarang berada di Australia Barat dan Afrika Selatan membentuk benua Vaalbara pada 3.600 Ma.[12] Akhir eonPada akhir eon ini kira-kira 2.500 Ma, aktivitas lempeng tektonik mungkin mirip dengan Bumi modern. Ada cekungan sedimen yang terjaga dengan baik, dan bukti busur vulkanik, keretakan intrabenua, tumbukan benua-benua, dan peristiwa orogenik yang meluas di seluruh dunia yang menunjukkan penyatuan dan pemisahan satu dan mungkin beberapa superbenua. Bukti dari formasi besi berpita, lapisan rijang, sedimen kimia, dan basal bantal menunjukkan bahwa air cair banyak ditemukan dan cekungan samudera dalam sudah ada. Tabrakan asteroid sering terjadi di awal Arkean. Keadaan alamAtmosfer Arkean diperkirakan hampir kekurangan oksigen bebas. Para astronom berpikir bahwa Matahari memiliki kira-kira 70-75 persen luminositas saat ini, namun suhu di Bumi tampaknya mendekati tingkat modern hanya 500 juta tahun setelah pembentukan Bumi (paradoks Matahari muda yang redup). Kehadiran air cair dibuktikan oleh gneis tertentu yang sangat terdeformasi yang dihasilkan oleh metamorfisme protolit sedimen. Temperatur yang normal mungkin mencerminkan keberadaan gas rumah kaca dalam jumlah yang lebih besar dari prediksi masa depan dalam sejarah Bumi.[13][14] Atau, albedo Bumi mungkin lebih rendah pada saat itu, karena luas daratan dan tutupan awan yang lebih sedikit.[15] Peristiwa geologiPeristiwa geologis lainnya
Referensi
Bacaan lanjutan
Pranala luar
Skala waktu geologi: eon dan era
|