Angelina Jolie (/dʒoʊˈliː/joh-LEE; nama keluarga Voight, sebelumnya Pitt, lahir 4 Juni 1975)[1] adalah seorang aktris, pembuat film, dan humanitarian berkebangsaan Amerika Serikat. Dia pernah meraih sebuah Oscar, dua Screen Actors Guild Awards, dan tiga Golden Globe Awards, dan telah dinobatkan sebagai salah satu aktris dengan bayaran tertinggi di Hollywood. Jolie membuat debut layar lebarnya saat masih anak-anak bersama dengan ayahnya, Jon Voight, dalam film Lookin' to Get Out (1982). Karier filmnya dimulai sekitar satu dekade berikutnya dengan produksi berbiaya rendah Cyborg 2 (1993), disusul oleh peran utama pertamanya dalam sebuah film besar, Hackers (1995). Dia membintangi film biografi TV kabel yang meraih sambutan kritis George Wallace (1997) dan Gia (1998), dan memenangkan sebuah Academy Award for Best Supporting Actress untuk penampilannya dalam film drama Girl, Interrupted (1999).
Peran Jolie sebagai karakter utama perempuan permainan video Lara Croft dalam Lara Croft: Tomb Raider (2001) menjadikannya sebagai aktris utama Hollywood. Dia melanjutkan karier sebagai bintang dalam film aksi suksesnya seperti dalam film Mr. & Mrs. Smith (2005), Wanted (2008), dan Salt (2010), dan meraih sambutan kritis untuk penampilannya dalam film-film drama seperti A Mighty Heart (2007) dan Changeling (2008), yang membuatnya meraih sebuah nominasi Academy Award for Best Actress. Kesuksesan komersial terbesarnya datang dari film fantasi Maleficent (2014). Pada tahun 2010-an, Jolie meluaskan kariernya ke bidang sutradara, penulisan naskah, dan produksi, dengan film-film seperti In the Land of Blood and Honey (2011), Unbroken (2014), By the Sea (2015), dan First They Killed My Father (2017).
Selain karier filmnya, Jolie dikenal karena aksi kemanusiaannya, di mana dia meraih Jean Hersholt Humanitarian Award dan penghargaan kehormatan Order of St Michael and St George (DCMG), dan penghargaan-penghargaan lainnya. Dia mempromosikan berbagai hal, yang meliputi konservasi, pendidikan dan hak wanita, dan dikenal karena advokasinya terhadap pengungsi sebagai Duta Istimewa untuk Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees, UNHCR). Sebagai figur publik, Jolie disebut sebagai tokoh paling berpengaruh dan kuat dalam industri hiburan Amerika Serikat. Selama beberapa tahun, dia disebut sebagai wanita paling cantik di dunia menurut berbagai situs media, dan kehidupan pribadinya menjadi subjek publisitas besar. Bercerai dari aktor Jonny Lee Miller dan Billy Bob Thornton, dia berpisah dari suami ketiganya, aktor Brad Pitt, pada bulan September 2016. Mereka memiliki enam anak, tiga di antara diadopsi dari luar negeri.
Kehidupan awal dan keluarga
Lahir di Los Angeles, California, Jolie adalah putri dari aktor dan aktris Jon Voight dan Marcheline Bertrand. Dia adalah saudari dari aktor James Haven, dan keponakan perempuan dari penyanyi-penulis lagu bernama Chip Taylor[2] dan geologis dan volkanologis Barry Voight.[3] Wali baptisnya adalah pemeran Jacqueline Bisset dan Maximilian Schell.[4] Di pihak ayah, Jolie berdarah Jerman dan Slowakia,[5][6] dan di pihak ibu, dia berdarah Prancis-Kanada, Belanda, dan Jerman.[5] Seperti ibunya, Jolie menyatakan bahwa dia adalah bagian dari Iroquois,[7] meskipun leluhur penduduk asli yang dia ketahui adalah suku Huron dari abad ke-17.[5][8]
Setelah perpisahan orang tuanya pada tahun 1976, Jolie dan saudara laki-lakinya tinggal dengan ibunya, yang telah meninggalkan ambisi aktingnya karena fokus untuk membesarkan anak-anaknya.[9] Ibunya membesarkannya secara Katolik, namun tak mewajibkannya pergi ke gereja.[10] Pada masa kecilnya, dia sering menonton film dengan ibunya, dan hal tersebut telah menimbulkan minatnya dalam akting, selain karier sukses ayahnya,[11] meskipun pada usia lima tahun, dia mendapatkan peran kecil dalam Lookin' to Get Out (1982) karya Voight.[12] Saat Jolie berusia enam tahun, Bertrand dan pasangan serumah ibunya, pembuat film Bill Day, memindahkan keluarganya ke Palisades, New York;[13] mereka pulang ke Los Angeles lima tahun kemudian.[9] Jolie kemudian memutuskan untuk belajar akting dan masuk ke Lee Strasberg Theatre Institute, di mana dia magang selama dua tahun dan tampil dalam beberapa produksi panggung.
Jolie mula-mula memasuki Beverly Hills High School, di mana dia merasa tersingkir di kalangan anak-anak yang memiliki keluarga berkecukupan di kawasan tersebut karena ibunya bertahan hidup dengan pendapatan yang lebih rendah. Dia dihina oleh para murid lainnya, yang menyatakan bahwa dia terlalu kurus dan karena mengenakan kacamata dan kawat gigi.[11] Upaya awalnya di dunia peragaan busana, atas desakan ibunya mengalami kegagalan.[14][15] Dia kemudian pindah ke Moreno High School, sebuah sekolah alternatif, di mana dia menjadi "anak punk,"[14] mengenakan busana serba hitam, melakukan moshing, dan bereksperimen dengan permainan lempar pisau dengan pacar yang tinggal bersamanya.[11] Dia keluar dari kelas aktingnya dan memutuskan untuk menjadi pemimpin acara pemakaman,[12] mengikuti kursus rumahan untuk belajar pembalseman.[16] Pada usia 16 tahun, setelah hubungannya berakhir, Jolie lulus dari perguruan tinggi dan menyewa rumah susunnya sendiri, sebelum kembali ke studi teater,[9][14] meskipun pada tahun 2004, dia menyebut periode tersebut dengan menyatakan, "Aku masih dalam hati—dan selalu akan seperti itu—menjadi anak punk dengan tato-tato."[17]
Pada masa remaja, Jolie mengalami kesulitan untuk berhubungan secara emosional dengan orang lain, dan akibatnya dia mencederai diri sendiri,[18] kemudian menyatakan, "Untuk beberapa alasan, ritual memotong diri sendiri dan merasakan luka, dapat merasakan kehidupan, merasakan beberapa jenis kebebasan, ini merupakan beberapa cara terapetik untukku."[19] Dia juga berjuang melawan insomnia dan gangguan makan,[16] dan mulai bereksperimen dengan narkoba; pada usia 20 tahun, dia menggunakan "hampir setiap narkoba yang mungkin," terutama heroin.[20] Jolie mengalami serangkaian depresi dan dua kali berniat untuk bunuh diri—pada usia 19 tahun dan lagi pada usia 22 tahun, saat dia berniat untuk membujuk seorang pembunuh bayaran untuk membunuhnya.[12] Saat dia berusia 24 tahun, dia mengalami kekalutan mental dan tinggal selama 72 jam di tempat pengobatan psikiatris bernama UCLA Medical Center.[12] Dua tahun kemudian, setelah mengadopsi anak pertamanya, Jolie meraih stabilitas dalam hidupnya, kemudian menyatakan, "Aku mengetahui saat aku berkomitmen dengan Maddox, aku tak akan pernah mencederai diri sendiri lagi."[21]
Jolie memiliki hubungan disfungsional seumur hidup dengan ayahnya, yang dimulai saat Voight meninggalkan keluarganya saat putrinya berusia kurang dari setahun.[22] Dia berkata bahwa dari situ, waktu mereka sama-sama menjadi sporadik dan biasanya dilakukan di depan pers.[23] Mereka bertemu lagi saat mereka sama-sama tampil dalam Lara Croft: Tomb Raider (2001), namun hubungan mereka kembali renggang.[9] Jolie mengajukan petisi kepada pengadilan untuk secara hukum menghapus nama keluarganya "Voight" alih-alih nama tengahnya, yang dia lama pakai sebagai nama panggung; perubahan nama tersebut disahkan pada tanggal 12 September 2002.[24] Voight kemudian menjawab soal keanehan tersebut dalam penampilan di acara Access Hollywood, di mana dia mengklaim bahwa Jolie memiliki "masalah mental serius."[25] Pada titik itu, ibu dan saudara laki-lakinya juga memutus kontak dengan Voight.[26] Mereka tak berbicara selama enam setengah tahun,[27] namun mulai menjalin ulang hubungan mereka setelah kematian Bertrand akibat kanker ovarium pada tanggal 27 Januari 2007,[26][28] sebelum secara terbuka menyatakan rekonsiliasi mereka pada tiga tahun kemudian.[26]
Karier
1991–1997: Karya awal
Jolie melakukan akting secara profesional pada usia 16 tahun, namun awalnya menemukan kesulitan untuk melewati audisi, sering kali menyatakan bahwa sikapnya "terlalu gelap."[12] Dia tampil dalam lima film pelajar karya saudara laki-lakinya, yang dibuat saat dia masuk ke USC School of Cinema-Television, serta dalam beberapa video musik, yakni "Stand by My Woman" (1991) karya Lenny Kravitz, "Alta Marea" (1991) karya Antonello Venditti, "It's About Time" (1993) karya The Lemonheads, dan "Rock and Roll Dreams Come Through" (1993) karya Meat Loaf. Dia mulai belajar dari ayahnya, karena dia memakai metode pengamatannya terhadap orang-orang untuk menjadi seperti mereka. Hubungan mereka pada masa itu kurang erat, dengan Jolie menyadari bahwa mereka sama-sama menjadi "ratu drama."[11]
Jolie memulai karier film profesionalnya pada tahun 1993, di mana dia memainkan peran utama pertamanya dalam sekuel fiksi ilmiah penayangan video Cyborg 2, sebagai robot mirip manusia yang dirancang untuk tujuan memata-matai dan pembunuhan. Dia tak menyepakati film tersebut agar dia tak ikut audisi lagi selama setahun.[12] Setelah sebuah peran pendukung dalam film independen Without Evidence (1995), dia membintangi film Hollywood pertamanya, Hackers (1995). Kritikus The New York TimesJanet Maslin menyatakan, "Kate berpendirian. Itu karena dia berperan lebih dari [para lawan mainnya] dan merupakan peretas perempuan langka yang duduk rapat di papan ketiknya sambil melihat ke arah depan."[29]Hackers gagal meraih laba di box office, namun berkembang menjadi kultus setelah perilisan videonya.[30]
Setelah membintangi film adaptasi modern Romeo dan Juliet, Love Is All There Is (1996), Jolie tampil dalam film jalanan Mojave Moon (1996), di mana The Hollywood Reporter berkata, "Jolie, seorang aktris yang benar-benar sadar kamera, mengeluarkan perasaan komika dan jenis seksualitas mencolok yang menjadikannya sejalan keseluruhan kredibel sehingga karakter Danny Aiello akan menurunkan setiap hal untuk keputusannya."[31] Dalam film Foxfire (1996), dia memerankan seorang pengemudi yang menyatukan empat gadis remaja melawan seorang guru yang melakukan pelecehan seksual terhadap mereka. Jack Mathews dari Los Angeles Times menulis tentang penampilannya, "Serangkaian omong kosong diambil untuk mengembangkan karakter ini, namun Jolie, putri kandung Jon Voight, memiliki presensi untuk menangkis stereotip tersebut. Meskipun 'ceritanya dinarasikan oleh Maddy, Legs adalah subjek dan katalis."[32]
Pada tahun 1997, Jolie beradu peran dengan David Duchovny dalam film cerita seru Playing God, berlatar dunia bawah tanah Los Angeles. Film tersebut tak meraih sambutan bagus dari para kritikus; kritikus Chicago Sun-TimesRoger Ebert menyatakan bahwa Jolie "menemukan kehangatan tertentu dalam jenis peran yang biasanya sulit dan agresif; dia tampak terlalu baik untuk menjadi pacar [seorang ketua gangster], dan memang demikian."[33] Karya berikutnya, sebagai pemeran utama perempuan dalam miniseri di kanal CBS berjudul True Women (1997), kurang meraih kesuksesan; menulis untuk The Philadelphia Inquirer, Robert Strauss menyebutnya sebagai "Scarlett O'Hara kelas empat yang mengerikan" yang menampilkan "gigi gemeretak dan bibir yang sangat cemberut."[34] Jolie juga membintangi video musik untuk "Anybody Seen My Baby?" karya Rolling Stones sebagai penari telanjang yang pergi di tengah pementasan untuk menjelajahi Kota New York.[35]
1998–2000: Terobosan
Kejayaan karier Jolie mulai timbul setelah dia memenangkan Golden Globe Awards atas penampilannya di kanal TNT dalam George Wallace (1997), tentang kehidupan Gubernur Alabama yang segregasionis dan kandidat presiden George Wallace, yang diperankan oleh Gary Sinise. Jolie memerankan istri kedua Wallace, Cornelia, sebuah penampilan yang dianggap menjadi sorotan dari film tersebut menurut Lee Winfrey dari The Philadelphia Inquirer.[36]George Wallace meraih sambutan yang sangat baik dari para kritikus dan memenangkan Penghargaan Golden Globe untuk Miniseri atau Film Televisi Terbaik. Jolie juga meraih nominasi untuk sebuah Emmy Award atas penampilannya.
Pencapaian pertama Jolie datang saat dia memerankan supermodel Gia Carangi di kanal HBO dalam film Gia (1998). Film tersebut mengisahkan kehancuran kehidupan dan karier Carangi akibat kecanduan heroin, dan penurunan kesehatan dan kematiannya akibat AIDS pada pertengahan tahun 1980-an. Vanessa Vance dari Reel.com menyatakan, "Jolie meraih sambutan besar atas perannya sebagai pemeran utama Gia, dan gampang untuk melihat alasannya. Jolie cerdik dalam mengisi perannya dalam bagian tersebut dengan keberanian, daya tarik dan kenekatan—dan perannya dalam film tersebut sangat memungkinkan reruntuhan kereta paling indah dapat difilmkan."[37] Untuk tahun kedua berturut-turut, Jolie memenangkan Penghargaan Golden Globe dan dinominasikan untuk sebuah Emmy Award. Dia juga memenangkan Screen Actors Guild Award pertamanya.
Sejalan dengan metode akting Lee Strasberg, Jolie mempertahankan karakter antar-adegan pada beberapa filmnya, dan akibatnya meraih reputasi karena kesulitan untuk menjalankannya. Saat proses memfilmkan Gia, dia berkata kepada suaminya, Jonny Lee Miller, bahwa dia tak dapat meneleponnya: "Aku berkata kepadanya: 'Aku sendirian; aku sekarat; aku gay; aku tak dapat melihatmu selama berpekan-pekan.'"[38] Setelah Gia selesai difilmkan, dia secara singkat berhenti berakting, karena dia merasa bahwa dia "tak memiliki hal lain untuk diberikan."[12] Dia berpisah dari Miller dan pindah ke New York, di mana dia mengambil kelas malam di Universitas New York untuk belajar penyutradaraan dan penulisan naskah.[9] Didorong oleh kemenangan Penghargaan Golden Globe-nya untuk George Wallace dan sambutan kritis positif dari Gia, Jolie melanjutkan kariernya.[12]
Setelah film gangster yang difilmkan sebelumnya, Hell's Kitchen (1998), Jolie kembali ke layar lebar dalam film Playing by Heart (1998), di mana dia beradu peran dengan Sean Connery, Gillian Anderson, dan Ryan Phillippe. Film tersebut meraih banyak ulasan positif, dan Jolie banyak dipuji; kritikus San Francisco Chronicle bernama Peter Stack menulis, "Jolie, yang berkarya melalui sebuah bagian yang banyak tertulis, adalah sebuah sensasi sebagai penari klub yang memahami kebenaran tentang apa yang akan dia alami."[39] Dia memenangkan Breakthrough Performance Award dari National Board of Review.
Pada tahun 1999, Jolie membintangi film komedi-drama Pushing Tin, bersama dengan John Cusack, Billy Bob Thornton, dan Cate Blanchett. Film tersebut meraih sambutan campuran dari para kritikus, dan karakter Jolie—istri dari Thornton—sangat dikritik; menulis untuk The Washington Post, Desson Howe, menyatakannya sebagai "sebuah penciptaan dari seorang penulis yang sangat lugu dari seorang wanita berjiwa bebas yang mengumpulkan tumbuhan-tumbuhan kembang sepatu yang mati, kehilangan tempat cincin dan menyendiri saat Russell menjalani sepanjang malam jauh dari rumah."[40] Jolie kemudian beradu peran dengan Denzel Washington dalam film The Bone Collector (1999), berperan sebagai seorang perwira polisi yang membantu detektif paraplegia Washington dalam memecahkan sebuah pembunuhan berantai. Film tersebut meraih keuntungan kotor sebesar $151.5 juta di seluruh dunia,[41] namun mengalami kegagalan secara kritis. Terry Lawson dari Detroit Free Press menyatakan, "Jolie, yang sering kali tampak bagus, bersikap sederhana dan salah langkah."[42]
"Jolie merupakan salah satu jiwa liar besar dari perfilman saat ini, sebuah meriam yang terkadang memiliki tujuan mematikan."
Pada tahun 2000, Jolie tampil dalam film populer musim panas pertamanya, Gone in 60 Seconds, yang menjadi film berkeuntungan tertingginya pada masa itu, yang meraih $237.2 juta di mancanegara.[41] Dia memainkan peran kecil sebagai mantan pacar dari seorang pencuri mobil yang diperankan oleh Nicolas Cage; penulis The Washington PostStephen Hunter mengkritik bahwa "semua yang dia lakukan di film ini berpendirian, cakep, menggairahkan, menggetarkan otot yang terdiam sehingga memprovokasikan sekitaran giginya."[46] Jolie kemudian menjelaskan bahwa film tersebut telah menjadi pemulihan pembuka setelah perannya yang dituntut secara emosional dalam film Girl, Interrupted.
2001–2004: Pengakuan umum
Meskipun sangat dihargai karena kemampuan aktingnya, Jolie jarang ditemukan pada film-film yang meraih sambutan besar, namun Lara Croft: Tomb Raider (2001) membuatnya menjadi bintang internasional. Sebuah adaptasi dari permainan video populer Tomb Raider, film tersebut mengharuskannya mempelajari sebuah aksen Inggris dan menjalani pelatihan seni bela diri khusus untuk berperan sebagai arkeolog-petualang Lara Croft. Meskipun film tersebut meraih banyak ulasan negatif, Jolie umumnya dipuji karena penampilan fisiknya; John Anderson dari Newsday menyatakan, "Jolie menciptakan karakter utama dari sebuah ikon virtual dari kompetensi dan kecakapan perempuan."[47] Film tersebut menjadi sebuah hit internasional, meraih $274.7 juta di seluruh dunia,[41] dan meluncurkan reputasi globalnya sebagai bintang laga perempuan.
Jolie kemudian beradu peran dengan Antonio Banderas sebagai tunangannya dalam film Original Sin (2001), film pertama dari serangkaian film yang meraih sambutan rendah dari para kritikus dan penonton. Kritikus The New York Times, Elvis Mitchell mempertanyakan keputusan Jolie untuk menyusul penampilannya yang memenangkan Oscar dengan "sifat lembut yang tak beresensi."[48] Film romansa komedi Life or Something Like It (2002), meskipun sama-sama gagal, menandai pilihan tak lazim bagi Jolie. Allen Barra dari Salon menganggap karakter penyiar berita ambisiusnya merupakan upaya langka dalam memainkan peran wanita konvensional, menyatakan bahwa perannya "tak mendasar sampai sebuah adegan di mana dia menjadi punk dan memimpin sekelompok para pekerja bus penyerang yang menyanyikan 'Satisfaction'".[49] Meskipun kurang meraih kesuksesan box office, Jolie masih dituntut menjadi aktris;[17] Pada tahun 2002, dia menjadi salah satu aktris berbayaran tertinggi di Hollywood, meraih $10–$15 juta per film untuk lima tahun berikutnya.[50]
Jolie memerankan kembali perannya sebagai Lara Croft dalam film Lara Croft: Tomb Raider – The Cradle of Life (2003), yang tak semenguntungkan film pertamanya, meraih $156.5 juta di box office internasional.[41] Ia juga membintangi video musik berjudul "Did My Time" karya Korn, yang dipakai untuk mempromosikan sekuel tersebut. Film berikutnya adalah Beyond Borders (2003), di mana dia memerankan seorang sosialita yang bergabung dengan seorang pekerja bantuan yang diperankan oleh Clive Owen. Meskipun gagal di kalangan penonton, film tersebut menjadi film pertama dari beberapa proyek yang disenangi oleh Jolie yang menimbulkan perhatian terhadap sebab-sebab kemanusiaan.[51]Beyond Borders mengalami kegagalan kritikal; Kenneth Turan dari Los Angeles Times menyatakan bahwa kemampuan Jolie "mengirim penyetruman dan keyakinan untuk pemeranan," namun menyatakan "limbo dari sebuah karakter hibrida, orang yang ditulis buruk di sebuah dunia penuh darah yang benar-benar mengalahkannya."[52]
Pada tahun 2004, Jolie tampil dalam empat film. Dia mula-mula tampil dalam film cerita seru bertajuk Taking Lives sebagai seorang pakar profil FBI yang memberikan bantuan penegakan hukum Montreal dalam memburu seorang pembunuh berantai. Film tersebut meraih ulasan campuran; kritikus The Hollywood Reporter Kirk Honeycutt menyatakan, "Jolie memainkan sebuah peran yang secara definitif terasa seperti suatu hal yang telah dia lakukan, namun dia menambahkan luapan kegembiraan dan pesona tanpa ragu."[53] Jolie membuat penampilan singkat sebagai pilot penyerang dalam film Sky Captain and the World of Tomorrow, sebuah film petualangan fiksi ilmiah yang secara keseluruhan dibuat dengan para aktor berada di sebuah bluescreen, dan mengisi suara film keluarganya, animasi DreamWorksShark Tale. Peran pendukungnya sebagai Ratu Olympias dalam film Oliver Stone bertajuk Alexander, tentang kehidupan Alexander Agung, meraih sambutan campuran, terutama terkait aksen Slaviknya.[49] Secara komersial, film tersebut meraih kegagalan di Amerika Utara, yang Stone atributkan dengan ketidaksetujuan dengan penggambaran biseksualitas Aleksander,[54] namun meraih kesuksesan di mancanegara, dengan total pendapatan $167.3 juta.[41]
2005–2010: Kesuksesan komersial
Pada tahun 2005, Jolie kembali ke kesuksesan box office besar dengan film aksi-komedi Mr. & Mrs. Smith, di mana dia beradu peran dengan Brad Pitt sebagai pasangan rumah tangga yang merasa bosan dan memutuskan agar mereka sama-sama menjadi pembunuh rahasia. Film tersebut meraih ulasan campuran, namun umumnya dikenal karena menimbulkan hubungan antar dua pemeran utama tersebut; kritikus Star Tribune, Colin Covert menyatakan, "Meskipun ceritanya terasa hambar, film tersebut dihiasi oleh rasa tegang, energi yang timbul dan hubungan latar lebar termonuklir dari para bintangnya."[55] Dengan peraihan box office sejumlah $478.2 juta di seluruh dunia, Mr. & Mrs. Smith adalah film berkeuntungan tertinggi ketujuh pada tahun tersebut dan masih menjadi film aksi-hidup berkeuntungan tertinggi dari Jolie untuk dekade berikutnya.[41][56]
Setelah menjadi pemeran pendukung sebagai istri dari seorang pejabat CIA dalam film Robert De NiroThe Good Shepherd (2006), Jolie berperan sebagai Mariane Pearl dalam film drama bergaya dokumenter A Mighty Heart (2007). Berdasarkan pada memoir berjudul sama karya Pearl, film tersebut mengisahkan penculikan dan pembunuhan suaminya, wartawan The Wall Street JournalDaniel Pearl, di Pakistan. Meskipun memiliki ras ganda, Pearl secara pribadi memilih Jolie untuk peran tersebut,[57] pemilihan peran tersebut menimbulkan kritisisme rasial dan tuduhan wajah hitam (blackface).[58] Penampilan yang dihasilkan banyak dipuji; Ray Bennett dari The Hollywood Reporter menyebutnya sebagai "ukuran dan pergerakan yang bagus", dimainkan "dengan respek dan berjuang pada aksen berbeda."[59] Dia meraih nominasi-nominasi untuk sebuah Penghargaan Golden Globe dan sebuah Screen Actors Guild Award. Jolie juga memerankan seorang penggoda yang dapat berubah bentuk, ibu Grendel, dalam film epik Beowulf (2007), yang diciptakan melalui tangkap gerakan. Film tersebut meraih sambutan baik secara kritis dan komersial, meraih pendapatan kotor sebesar $196.4 juta di seluruh dunia.[41]
Pada tahun 2008, Jolie dianggap sebagai aktris berbayaran tertinggi di Hollywood, meraih $15–$20 juta per film.[60][61] Meskipun para pemeran lainnya terpaksa memotong gaji pada tahun-tahun terkini, penampilan box office yang diraih oleh Jolie membolehkannya meraih tambahan sejumlah $20 juta ditambah sebuah persentase.[62] Dia beradu peran dengan James McAvoy dan Morgan Freeman dalam film aksi Wanted (2008), yang meraih kesuksesan mancanegara, meraih $341.4 juta di seluruh dunia.[41] Film tersebut meraih ulasan yang umumnya positif; menulis untuk The New York Times, Manohla Dargis menyatakan bahwa Jolie "secara sempurna berperan sebagai pembunuh yang tampak amoral dan super seram," dengan menambahkan bahwa "Dia memotong jenis difur disiplinarian yang dapat mengirimkan para laki-laki dari semua umur untuk bergetar setidaknya di kursi bioskop mereka."[63]
Jolie kemudian memerankan peran utama dalam film drama karya Clint EastwoodChangeling (2008).[64] Berdasarkan pada Pembunuhan Wineville Chicken Coop, film tersebut berkisah tentang Christine Collins, yang bertemu kembali dengan putranya yang diculik di Los Angeles pada tahun 1928, yang kemudian menyadari bahwa bocah tersebut hanyalah seorang peniru. Kritikus Chicago Tribune, Michael Phillips menyatakan, "Jolie benar-benar bersinar dalam ketenangan sebelum badai, adegan-adegan saat seseorang menyelamatkan figur otoritas laki-laki setelah adegan lainnya di cuplikan mereka."[65] Dia meraih nomiansi di Golden Globe Awards, Screen Actors Guild Award, BAFTA Award, dan Academy Award untuk Aktris Terbaik. Jolie juga mengisi suara animasi karya DreamWorks, Kung Fu Panda (2008), film pertama dalam sebuah film waralaba keluarga sukses, kemudian mengisi suara lagi dalam sekuel-sekuel lain yaitu Kung Fu Panda 2 (2011) dan Kung Fu Panda 3 (2016).
Setelah ibunya meninggal pada tahun 2007, Jolie mulai jarang tampil dalam film, kemudian menyatakan bahwa motivasinya menjadi aktris telah ditekan dari ambisi akting ibunya.[66] Film pertamanya dalam dua tahun adalah film cerita seru Salt (2010), di mana dia berperan sebagai seorang agen CIA yang kabur setelah dia dituduh merupakan agen tidur dari KGB. Aslinya ditulis sebagai karakter laki-laki dengan Tom Cruise dipilih menjadi bintangnya, agen Salt mengalami perubahan jenis kelamin setelah seorang eksekutif Columbia Pictures menyarankan Jolie untuk peran tersebut. Dengan pendapatan kotor sebesar $293.5 juta, Salt meraih kesuksesan mancanegara.[41] Film tersebut meraih ulasan yang umumnya positif, dengan penampilan Jolie utamanya meraih pujian; kritikus Empire, William Thomas menyatakan, "Saat datang untuk menjual keantikan mematikan, gila, luar biasa, Jolie memiliki beberapa tinjauan dalam bisnis aksi."[67]
Jolie beradu peran dengan Johnny Depp dalam film cerita seru The Tourist (2010). Film tersebut meraih kegagalan kritis, meskipun Roger Ebert membela penampilan Jolie, dengan menyatakan bahwa dia "menampilkan kedalamannya" dan "menampilkan daya tarik wanita-nya dengan seksualitas yang mati dan datar."[68] Di samping sambutan kritikal yang rendah dari permulaan lambat di box office Amerika Utara, film tersebut meraih keuntungan kotor sebesar $278.3 juta di seluruh dunia,[41] memadatkan citra Jolie di kalangan penonton mancanegara.[69] Dia meraih sebuah nominasi Golden Globe Awards untuk penampilannya, yang menimbulkan spekulasi bahwa ini akan menimbulkan presensi profil tingginya di acara penghargaan.[70][71]
2011–sekarang: Perluasan profesional
Setelah menyutradarai film dokumenter A Place in Time (2007), yang didistribusikan melalui National Education Association,[72] Jolie membuat debut fitur sutradaranya dengan film In the Land of Blood and Honey (2011), sebuah kisah cinta antara seorang prajurit Serbia dan seorang tahanan Bosnia, berlatar belakang Perang Bosnia tahun 1992–95. Dia mentujukan film tersebut untuk menarik perhatian kepada para korban selamat, setelah dua kali mengunjungi Bosnia dan Herzegovina dalam perannya sebagai Duta Besar Goodwill UNHCR.[73] Untuk menunjang keotentikannya, dia hanya memerankan para pemeran dari bekas Yugoslavia—termasuk pemeran Goran Kostić dan Zana Marjanović—dan memasukkan pengalaman masa perang mereka ke dalam naskahnya.[74] Setelah perilisan, film tersebut meraih ulasan campuran; Todd McCarthy dari The Hollywood Reporter menyatakan, "Jolie menyajikan peran signifikan untuk membuat atmosfer yang sangat menekan dan memajukan peristiwa-peristiwa mencolok secara sangat kredibel, bahkan jika ini sangat memperkuat kehendak yang membuat orang-orang tak ingin menontonnya di layar lebar."[75] Film tersebut dinominasikan untuk sebuah Penghargaan Golden Globe untuk Film Berbahasa Asing Terbaik, dan Jolie diangkat menjadi warga kehormatan Sarajevo untuk meningkatkan kesadaran atas perang tersebut.[76]
Setelah tiga setengah tahun absen dari layar lebar, Jolie membintangi film Maleficent (2014), sebuah pencitraan ulang aksi-hidup dari film animasi tahun 1959 oleh Disney berjudul Sleeping Beauty. Sambutan kritis yang diraih bersifat campuran, namun penampilan Jolie dalam peran utama menuai pujian;[77] Kritikus The Hollywood Reporter, Sherri Linden menyatakan bahwa dia merupakan "jantung dan jiwa" dari film tersebut, menambahkan bahwa dia "tidaklah mengira-ngira adegan dalam Maleficent—dia menginfusnya, memberikan kekuatan magnetik dan tanpa upaya."[78] Pada akhir pekan pembukaannya, Maleficent meraih sekitar $70 juta di box office Amerika Utara dan lebih dari $100 juta di pasar lainnya, menandai citra Jolie di kalangan penonton dari seluruh demografi dalam perfilman aksi dan fantasi, genre-genre yang biasanya didominasi oleh para pemeran laki-laki.[79] Film tersebut meraih keuntungan kotor sebesar $757.8 juta di seluruh dunia, menjadikannya film berkeuntungan tertinggi keempat pada tahun tersebut dan film berkeuntungan tertinggi dari Jolie.[41][80]
Jolie kemudian merampungkan proyek penyutradaraan keduanya, Unbroken (2014), tentang pahlawan Perang Dunia II Louis Zamperini (1917–2014), seorang mantan bintang trek Olimpiade yang selamat dari sebuah kecelakaan pesawat di laut dan menjalani dua tahun di kamp tahanan perang Jepang. Dia juga berperan sebagai produser di bawah label Jolie Pas.[81]Unbroken berdasarkan pada biografi bernama sama karya Laura Hillenbrand, film tersebut ditulis oleh Coen bersaudara dan dibintangi oleh Jack O'Connell.[82] Setelah sebuah sambutan awal positif, Unbroken dianggap sebagai kemungkinan pesaing Best Picture and Best Director,[82][83] namun meraih ulasan campuran dan pengakuan penghargaan yang kecil,[84] meskipun film tersebut diangkat menjadi salah satu film terbaik tahun ini oleh National Board of Review dan American Film Institute.[85][86] Dalam sebuah ulasan khas, Justin Chan dari Variety menyatakan bahwa film tersebut adalah "pengerjaan yang sempurna dan pengendalian yang bijaksana", namun menganggapnya "sebuah cerita luar biasa yang dikisahkan dalam cara yang tidak khas dan biasa-biasa saja."[84][87] Secara finansial, Unbroken meraih sanjungan industri yang sangat menonjol pada akhir pekan pembukaannya,[88] kemudian meraih lebih dari $163 juta di seluruh dunia.[89]
Karya penyutradaraan berikutnya dari Jolie adalah film drama By the Sea (2015), di mana dia beradu peran dengan suaminya, Brad Pitt, menandai kolaborasi pertama mereka sejak film tahun 2005 berjudul Mr. & Mrs. Smith. Berdasarkan pada naskahnya, film tersebut merupakan proyek yang sangat pribadi bagi Jolie, yang mendapatkan inspirasi dari kehidupan ibunya sendiri. Namun, para kritikus menganggapnya sebagai "proyek vanitas", sebagai bagian dari sebuah sambutan rendah.[90][91] Menulis untuk The Washington Post, Stephanie Merry menyatakan soal emosi cerdasnya, menyatakan bahwa "By the Sea sangat menggetarkan, seperti para bintangnya. Namun menyayangkan hal-hal yang terbongkar tak ada namun kosong, menimbulkan sentimen yang tajam."[92] Meskipun dibintangi oleh dua pemeran utama Hollywood, film tersebut hanya meraih perilisan terbatas.[90]
Sebagai upaya Jolie untuk mendedikasikan dirinya sendiri pada karya kemanusiaannya, karya sinematiknya tetap berlanjut. First They Killed My Father (2017), sebuah film drama berlatar era Khmer Merah di Kamboja, kembali membolehkannya untuk memadukan dua peminatan. Selain menyutradarai film tersebut, dia bekerja sama menulis naskah dengan teman lamanya Loung Ung, di mana memoirnya tentang kamp-kamp buruh anak-anak dari rezim tersebut dijadikan sebagai bahan sumbernya. Utamanya ditujukan untuk penonton Kamboja, film tersebut diproduksi langsung untuk Netflix, yang membolehkan pemakaian naskah dan pemeran Khmer secara eksklusif.[93] Jolie kemudian memutuskan untuk memerankan lagi peran Maleficent dalam sekuel Disney, Maleficent II.[94]
Karya kemanusiaan
Duta besar UNHCR
"Kami tak dapat menutup sendiri informasi dan menghiraukan fakta bahwa jutaan orang di sini mengalaminya. Dia secara jujur ingin menolong. Aku tak meyakini bahwa dia merasa berbeda dari orang lain. Aku berpikir bahwa mereka semua ingin keadilan dan kesetaraan, sebuah keputusan untuk kehidupan dengan arti. Kami semua akan tampak meyakini bahwa jika berada dalam sebuah keadaan buruk, siapapun akan menolong kami."
—Jolie tentang motif-motifnya untuk bergabung dengan UNHCR pada tahun 2001[95]
Jolie mula-mula menyaksikan dampak krisis kemanusiaan saat memfilmkan Lara Croft: Tomb Raider (2001) dalam adegan perang Kamboja, sebuah pengalaman yang kemudian menumbuhkan pemahaman dunianya yang lebih besar.[96] Setelah pulang, Jolie menghubungi Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees, UNHCR) untuk informasi tentang peristiwa ketegangan mancanegara.[95] Untuk lebih mempelajari tentang kondisi di kawasan-kawasan tersebut, dia mulai mengunjungi kamp-kamp pengungsi di seluruh dunia. Pada bulan Februari 2001, dia mengadakan kunjungan lapangan pertamanya, sebuah misi 18 hari ke Sierra Leone dan Tanzania; dia kemudian mengekspresikan keterkejutannya terhadap apa yang dia saksikan.[95]
Pada bulan-bulan berikutnya, Jolie kembali ke Kamboja selama dua pekan dan bertemu dengan para pengungsi Afghanistan di Pakistan, di mana dia menyumbangkan $1 juta dalam menanggapi tindakan darurat UNHCR internasional,[97][98] sumbangan terbesar yang UNHCR pernah raih dari seorang individual pribadi.[99] Dia menutupi semua biaya yang berkaitan dengan misinya dan berbagi pekerjaan rudimenter dan kondisi tempat tinggal yang sama sebagai staf lapangan UNHCR di seluruh kunjungannya.[95] Jolie diangkat menjadi Duta Besar Goodwill UNHCR di markas besar UNHCR di Jenewa pada tanggal 27 Agustus 2001.[100]
Sepanjang dekade berikutnya, dia melakukan lebih dari 40 misi lapangan, bertemu dengan para pengungsi dan orang-orang yang terusir secara internal di lebih dari 30 negara.[101] Pada tahun 2002, saat ditanya apa yang dia harapkan, dia menyatakan, "Kesadaran akan nasib dari orang-orang tersebut. Aku berpikir bahwa mereka harus disoroti agar mereka bertahan hidup, bukan dipandang rendah."[97] Pada akhirnya, kunjungan lapangannya tahun 2001–02 dikisahkan dalam bukunya Notes from My Travels, yang terbit pada bulan Oktober 2003 bertepatan dengan perilisan film drama kemanusiaannya, Beyond Borders.
Jolie menujukan kunjungan tersebut dengan apa yang dia sebut "kedaruratan terlupakan", krisis yang telah dialihkan oleh perhatian media.[102] Dia dikenal karena mengunjungi zona-zona perang,[103] seperti kawasan Darfur di Sudan pada konflik Darfur,[104] perbatasan Suriah-Irak pada Perang Teluk Kedua,[105] di mana dia bertemu secara tertutup dengan para pasukan AS dan badan kekuatan multi-nasional lainnya,[106] dan ibukota Afghanistan Kabul pada Perang Afghanistan, di mana tiga pekerja bantuan dibunuh di tengah-tengah kunjungan pertamanya.[103] Untuk menunjang perjalanannya, dia mulai mengambil pelajaran penerbangan pada tahun 2004 dengan tujuan menyupiri para pekerja bantuan dan menyuplai makanan di seluruh dunia;[17][107] dia sekarang memegang lisensi pilot swasta dengan rating instrumen dan memiliki pesawat mesin tunggal Cirrus SR22 dan Cessna 208 Caravan.[108][109][110]
Pada tanggal 17 April 2012, setelah lebih dari satu dekade menjabat sebagai Duta Besar Goodwill UNHCR, Jolie dipromosikan ke pangkat Duta Istimewa untuk Komisioner Tinggi António Guterres, orang pertama yang mengambil jabatan semacam itu dalam organisasi tersebut. Dalam perluasan perannya, dia memegang otoritas untuk mewakili Guterres dan UNHCR di tingkat diplomatik, dengan fokus pada krisis pengungsi besar.[111] Berbulan-bulan setelah promosinya, dia membuat kunjungan pertamanya sebagai Duta Istimewa—ketiganya secara keseluruhan—ke Ekuador, di mana dia bertemu dengan para pengungsi Kolombia,[112] dan dia memandu Guterres ke sebuah perjalanan sepekan ke Yordania, Lebanon, Turki, dan Irak, untuk meninjau keadaan para pengungsi dari negara tetangga Suriah.[113] Sejak itu, Jolie menjalani puluhan misi lapangan di seluruh dunia untuk bertemu para pengungsi dan menghimpun advokasi atas perantaraan mereka.[101][114]
Konservasi dan pembangunan komunitas
Dalam upaya menghubungkan putra kelahiran Kamboja-nya dengan asal-usulnya, Jolie menjual sebuah rumah di negara kelahirannya pada tahun 2003. Rumah tradisional tersebut memiliki luas 39 hektar di provinsi barat laut Battambang, berdekatan dengan taman nasional Samlout di pegunungan Cardamom, yang menjadi ternodai dengan para penebang yang mengancam spesies-spesies terancam. Dia menjual 60,000 hektar dari taman tersebut membuat kawasan tersebut menjadi suaka margasatwa yang mengambil nama dari putranya, Maddox Jolie Project.[115] Atas pengakuan terhadap usaha konservasinya, Raja Norodom Sihamoni menganugerahinya kewarganegaraan Kamboja pada tanggal 31 Juli 2005.[116]
Pada bulan November 2006, Jolie meluaskan cakupan dari proyek tersebut—berganti nama menjadi Maddox Jolie-Pitt Foundation (MJP)—untuk membuat Millennium Village pertama di Asia, sejalan dengan tujuan pembangunan PBB.[117] Dia terinspirasi oleh sebuah pertemuan dengan pendiri Millennium Promise, ekonom terkenal Jeffrey Sachs, di Forum Ekonomi Sedunia di Davos,[115] di mana dia menjadi juru bicara undangan pada tahun 2005 dan 2006. Mereka bersama-sama memfilmkan acara khusus di kanal MTV pada tahun 2005, The Diary of Angelina Jolie & Dr. Jeffrey Sachs in Africa, yang mengisahkan perjalanan mereka ke sebuah Millennium Village di barat Kenya. Pada pertengahan tahun 2007, sekitar 6,000 penduduk esa dan 72 karyawan—beberapa di antaranya adalah mantan penebang yang bekerja sebagai jagawana—tinggal dan bekerja di MJP, di sepuluh desa yang sebelumnya terisolasi satu sama lain. Komponen tersebut meliputi sekolah, jalan raya, dan pabrik susu kedelai, semuanya didanai oleh Jolie. Rumahnya berfungsi sebagai markas besar lapangan MJP.[115]
Setelah memfilmkan Beyond Borders (2003) di Namibia, Jolie menjadi patron dari Yayasan Margasatwa Harnas, sebuah pusat pengobatan dan perawatan margasatwa di gurun Kalahari. Dia pertama kali mengunjungi lahan Harnas pada produksi film tersebut, yang menampilkan hering-hering yang diselamatkan oleh yayasan tersebut.[118] Pada bulan Desember 2010, Jolie dan pasangannya saat itu, Brad Pitt, mendirikan Shiloh Jolie-Pitt Foundation untuk mendukung pengerjaan konservasi oleh Suaka Margasatwa Naankuse, sebuah cagar alam yang juga terletak di Kalahari.[119] Atas nama putri kelahiran Namibia mereka, mereka mendanai proyek-proyek konservasi hewan besar serta klinik kesehatan, perumahan dan sekolah gratis untuk masyarakat suku San di Naankuse.[120][121][122] Jolie dan Pitt mendukung proyek-proyek lain melalui Jolie-Pitt Foundation, yang didirikan pada bulan September 2006.[123]
Imigrasi anak-anak dan pendidikan
Jolie mendorong legislasi untuk membantu para imigran anak dan anak lainnya yang membutuhkan di AS dan negara-negara berkembang, termasuk "Unaccompanied Alien Child Protection Act of 2005."[100][124] Dia mulai melobi kepentingan kemanusiaan di ibukota AS dari tahun 2003, dengan alasan, "Selama ini, aku tak pernah suka mengunjungi Washington, itu cara untuk memindahkan balai kota."[100] Sejak bulan Oktober 2008, dia menjadi salah satu dari ketua Kids in Need of Defense (KIND), sebuah jaringan firma hukum AS utama yang menyediakan bantuan hukum gratis kepada golongan kecil yang membutuhkan dalam proses imigrasi di seluruh belahan AS.[125] Didirikan dalam kolaborasi antara Jolie dan Microsoft Corporation, pada tahun 2013, KIND menjadi penyedia utama para pengacara pro bono untuk anak imigran.[126] Dari tahun 2005 sampai 2007, Jolie mendanai peluncuran inisiatif yang sama, Pusat Nasional untuk Pengungsi dan Anak Imigran dari Komite AS untuk Pengungsi dan Imigran.[124][127]
Jolie juga mengadvokasikan pendidikan anak. Sejak didirikan di pertemuan tahunan Clinton Global Initiative pada bulan September 2007, dia menjadi salah satu ketua Education Partnership for Children of Conflict, yang menyediakan kebijakan dan pendanaan untuk program-program pendidikan untuk anak-anak di kawasan-kawasan yang terkena dampak konflik.[128] Pada tahun pertamanya, kemitraan tersebut mendukung proyek-proyek pendidikan untuk anak-anak pengungsi Irak, kaum muda yang terkena dampak konflik Darfur, dan para gadis di pedesaan Afghanistan, dan kelompok-kelompok membutuhkan lainnya.[128] Kemitraan tersebut sering kali bekerja dengan Pusat Pendidikan Universal dari Dewan Hubungan Luar Negeri—yang didirikan oleh salah satu ketua kemitraan tersebut, ekonom terkenal bernama Gene Sperling—untuk mendirikan kebijakan-kebijakan pendidikan, yang dihasilkan dalam rekomendasi-rekomendasi yang dibuat kepada badan-badan PBB, badan-badan pembangunan G8, dan Bank Dunia.[129] Sejak bulan April 2013, semua yang diproses dari koleksi perhiasan bernilai tinggi milik Jolie, Style of Jolie, menguntungkan pekerjaan kemitraan tersebut.[130] Selain itu, Jolie meluncurkan Malala Fund, sebuah badan amal yang didirikan oleh penggiat pendidikan Pakistan Malala Yousafzai, di Women in the World Summit 2013;[131] dia secara pribadi menyumbang lebih dari $200,000 untuk kegiatan tersebut.[132]
Jolie mendanai sebuah sekolah dan fasilitas asrama khusus putri di kamp pengungsian Kakuma di barat laut Kenya,[133] yang dibuka pada 2005,[134] dan dua SD khusus putri di pemukiman pemulangan Tangi dan Qalai Gudar di timur Afghanistan, yang dibuka pada bulan Maret 2010 dan November 2012 masing-masing.[135][136] Selain fasilitas-fasilitas di Millennium Village yang dia dirikan di Kamboja, Jolie membangun setidaknya sepuluh sekolah lain di negara tersebut pada tahun 2005.[137] Pada bulan Februari 2006, dia membuka Maddox Chivan Children's Center, sebuah fasilitas pengobatan dan pendidikan khusus anak-anak pengidap HIV, di ibukota Kamboja, Phnom Penh.[117] Di Sebeta, Ethiopia, tempat lahir putri sulungnya, dia mendirikan fasilitas Zahara Children's Center, yang dibuka pada tahun 2015 dan mengobati dan mendidik anak-anak pengidap HIV atau tuberkulosis. Kedua pusat tersebut dijalankan oleh Global Health Committee.[138]
HAM dan hak wanita
Setelah Jolie masuk Dewan Hubungan Luar Negeri (Council on Foreign Relations, CFR) pada bulan Juni 2007,[139] dia mentuanrumahi sebuah simposium tentang hukum dan keadilan internasional di markas besar CFR dan mendanai beberapa laporan khusus CFR, termasuk "Campur Tangan Menghentikan Genosida dan Kejahatan Massal."[114][125] Pada bulan Januari 2011, dia menjadikan Jolie Legal Fellowship,[140] sebuah jaringan para pengacara dan jaksa yang disponsori untuk mengadvokasikan pengembangan HAM di negara-negara mereka.[141] Para jaksa yang menjadi anggotanya, yang disebut Jolie Legal Fellows, memfasilitasi upaya perlindungan anak di Haiti pasca gempa bumi tahun 2010 dan mempromosikan pengembangan proses demokratik inklusif di Libya setelah revolusi tahun 2011.[140][141][142]
Jolie mengadakan sebuah kampanye melawan kekerasan seksual di zona-zona konflik militer oleh pemerintah Inggris, yang menjadi masalah prioritas dari kepresidenan G8 2013-nya. Pada bulan Mei 2012, dia meluncurkan Kegiatan Pencegahan Kekerasan Seksual (Preventing Sexual Violence Initiative, PSVI) dengan Menteri Luar Negeri, William Hague,[143] yang menginspirasi kampanye tentang masalah tersebut dari film drama perang Bosnia-nya bertajuk In the Land of Blood and Honey (2011).[144] PSVI didirikan untuk meluaskan pengerjaan pemerintahan Inggris dengan meningkatkan kesadaran dan mempromosikan kerjasama mancanegara.[143] Jolie berceramah tentang subjek tersebut di pertemuan para menlu G8,[145] di mana negara-negara yang hadir mengadopsi deklarasi lama,[143] dan sebelum dewan keamanan PBB, yang menanggapinya dengan mengadopsi resolusi terbesarnya pada masalah tersebut sampai saat ini.[146] Pada bulan Juni 2014, dia menjadi salah satu ketua KTT Global untuk Mengakhiri Kekerasan Seksual dalam Konflik (Global Summit to End Sexual Violence in Conflict) yang diadakan selama empat hari, pertemuan terbesar tentang subjek tersebut,[147] yang menghasilkan sebuah protokol yang didukung oleh 151 negara.[148]
Melalui karyanya pada PSVI, Jolie bertemu para pakar kebijakan luar negeri bernama Chloe Dalton dan Arminka Helic, yang menjabat sebagai penasehat istimewa untuk Hague. Pada tahun 2015, kolaborasi mereka membuahkan dibentuknya Jolie Pitt Dalton Helic, sebuah kemitraan yang didedikasikan untuk hak wanita dan keadilan internasional, selain masalah-masalah lainnya.[149] Pada bulan Mei 2016, Jolie diangkat menjadi profesor kunjungan di London School of Economics untuk berkontribusi pada program pasca-kelulusan di Pusat Wanita, Perdamaian dan Keamanan dari universitas tersebut,[150] yang dia luncurkan dengan Hague pada tahun sebelumnya.[148]
Pengakuan dan penghormatan
Jolie meraih sambutan besar atas karya kemanusiaannya. Pada bulan Agustus 2002, dia meraih Penghargaan Kemanusiaan pertama dari Program Imigrasi dan Pengungsi Church World Service,[151] dan pada bulan Oktober 2003, dia menjadi penerima pertama Penghargaan Warga Dunia dari Asosiasi Koresponden Perserikatan Bangsa-Bangsa.[152] Dia dianugerahi Penghargaan Kemanusiaan Global oleh UNA-USA pada bulan Oktober 2005,[153] dan dia meraih Freedom Award dari International Rescue Committee pada bulan November 2007.[154] Pada bulan Oktober 2011, Komisioner Tinggi PBB untuk Pengungsi, António Guterres, memberikan sebuah pin emas kepada Jolie atas pelayanan jangka panjangnya, dalam menghargai masa-masanya sebagai Duta Besar Goodwill UNHCR.[155]
Pada bulan November 2013, Jolie meraih Jean Hersholt Humanitarian Award, sebuah penghargaan kehormatan dari Academy Award, dari Badan Gubernur Academy of Motion Picture Arts and Sciences.[156][157] Pada bulan Juni 2014, dia diangkat menjadi Honorary Dame Commander of the Order of St Michael and St George (DCMG) atas jasa-jasanya pada kebijakan luar negeri Inggris dan mengkampanyekan penghapusan kekerasan seksual di zona-zona perang.[158][159] Ratu Elizabeth II mempersembahkan penghargaan kehormatan kepada Jolie pada sebuah acara pribadi pada bulan Oktober berikutnya.[160]
Kehidupan pribadi
Hubungan dan perkawinan
Jolie memiliki seorang pacar serius selama dua tahun dari usia 14 tahun. Ibunya membolehkan mereka tinggal bersama di rumahnya, yang Jolie kemudian katakan, "Aku menjadi tak karuan di jalanan dengan pacarku atau dia datang ke kamar tidurku dengan ibuku di kamar sebelah. Ibuku yang membuat pilihan ini, dan karena itu, aku datang ke sekolah setiap pagi dan mengeksplor hubungan pertamaku dengan cara aman."[161] Dia membandingkan hubungan tersebut dengan sebuah perkawinan dalam intensitas emosionalnya, dan berkata bahwa keretakan terjadi saat dia mendedikasikan dirinya sendiri pada karier aktingnya pada usia 16 tahun.[162]
Saat pembuatan film Hackers (1995), Jolie menjalin hubungan dengan aktor Inggris Jonny Lee Miller, kekasih pertamanya sejak hubungan di masa remaja awalnya.[12] Mereka tak saling berhubungan selama beberapa bulan setelah produksi berakhir, dan kemudian bertemu lagi dan menikah tak lama setelahnya pada bulan Maret 1996. Jolie menghadiri perkawinannya dengan bawahan hitam dan kemeja putih, yang dia tulis dengan tanda tangannya menggunakan darah.[163] Meskipun hubungan berakhir baik-baik pada tahun berikutnya, Jolie masih berhubungan baik dengan Miller, yang dia sebut "pria solid dan teman solid".[16] Diinisiasikan oleh Jolie pada bulan Februari 1999, perceraian tersebut selesai tak lama sebelum dia menikah lagi pada tahun berikutnya.[164][165]
Sesudah penikahannya dengan Miller, Jolie mulai berpacaran dengan model-aktris bernama Jenny Shimizu saat memfilmkan Foxfire (1996). Jolie kemudian berkata, "Aku mungkin menikahi Jenny jika aku tidak menikahi suamiku. Aku jatuh cinta dengannya di detik pertama aku melihatnya."[166] Menurut Shimizu, hubungan mereka bertahan beberapa tahun dan berlanjut meskipun bahkan saat Jolie dikaitkan dengan orang lain.[167] Pada tahun 2003, ketika ditanya apakah dia seorang biseksual, Jolie merespon, "Tentu saja. Jika aku jatuh cinta dengan wanita besok, Akankah aku merasa tidak apa-apa jika ingin mencium dan menyentuhnya? Jika aku jatuh cinta padanya? Benar! Iya!"[168]
Setelah menjalin hubungan selama dua bulan, Jolie menikahi aktor Billy Bob Thornton pada tanggal 5 Mei 2000, di Las Vegas. Mereka bertemu saat pembuatan film bertajuk Pushing Tin (1999), namun belum menjalin hubungan pada waktu itu karena Thornton bertunangan dengan aktris Laura Dern, sementara Jolie dikabarkan mengencani aktor Timothy Hutton, salah satu lawan mainnya dalam film Playing God (1997).[165] Akibat deklarasi perasaan dan isyarat cinta publik mereka pada masa berikutnya—terutama saat satu sama lain mengenakan botol darah kecil di leher mereka—perkawinan mereka menjadi topik favorit dari media hiburan.[169] Jolie dan Thornton mengumumkan adopsi seorang anak dari Kamboja pada bulan Maret 2002, namun berpisah tiga bulan kemudian.[170] Perceraian mereka selesai pada tanggal 27 Mei 2003. Saat ditanyai tentang keretakan rumah tangga mereka yang mendadak, Jolie berkata, "Ini juga membuatku terkejut, karena sepanjang malam, kami benar-benar berubah. Aku memikirkan suatu hari kami tak memiliki apapun. Dan ini menakutkan namun...Aku pikir ini dapat terjadi saat kau terlibat dan kau tak mengetahuinya sendiri."[17]
Jolie terlibat dalam skandal Hollywood terkenal saat dia dituduh menyebabkan perceraian pemeran Brad Pitt dan Jennifer Aniston pada tahun 2005. Dia jatuh cinta dengan Pitt saat memfilmkan Mr. & Mrs. Smith (2005), namun menolak tuduhan tersebut,[171] dengan berkata, "Berhubungan dengan seorang pria berumah tangga, saat ayahku sendiri menyelingkuhi ibuku, bukanlah suatu hal yang aku dapat lupakan. Aku tak dapat melihat diriku sendiri di pagi hari jika aku melakukannya. Aku tak dapat memperlakukan seorang pria yang akan menyelingkuhi istrinya."[168] Jolie dan Pitt tak mengeluarkan komentar publik tentang hubungan mereka sampai bulan Januari 2006, saat Jolie mengkonfirmasi bahwa dia mengandung anak Pitt.[172]
Pada hubungan dua belas tahun mereka, "Brangelina"—sebuah lakuran yang disematkan oleh media hiburan—menjadi subjek sorotan media dunia.[173] Setelah skandal awal timbul, mereka menjadi salah satu pasangan paling glamor di Hollywood.[174] Keluarga mereka bertumbuh meliputi enam anak, tiga di antaranya diadopsi, sebelum mereka mengumumkan pertunangan mereka pada bulan April 2012.[175] Jolie dan Pitt menikah pada tanggal 23 Agustus 2014, di kediaman mereka di Château Miraval, Correns, Prancis.[176] Dia kemudian memakai nama "Jolie Pitt".[177] Setelah dua tahun menikah, pasangan tersebut berpisah pada bulan September 2016. Dalam berkas perceraiannya, Jolie meminta hak asuh atas anak-anak mereka.[178] Pada tanggal 12 Juni 2018, perjanjian saling menguntungkan yang baru dihimpun antara Jolie dan Pitt setelah pengadilan menentang permintaan Jolie.[179]
Anak-anak
Anak-anak Jolie
Maddox Chivan Jolie-Pitt
laki-laki, lahir pada 5 Agustus 2001 (umur 23), di Kamboja
perempuan, lahir pada 8 Januari 2005 (umur 19), di Awasa, Ethiopia
diadopsi pada 6 Juli 2005 oleh Jolie
diadopsi pada awal 2006 oleh Pitt
Shiloh Nouvel Jolie-Pitt
perempuan, lahir pada 27 Mei 2006 (umur 18), di Swakopmund, Namibia
Knox Léon Jolie-Pitt
laki-laki, lahir pada 12 Juli 2008 (umur 16), di Nice, Prancis
Vivienne Marcheline Jolie-Pitt
perempuan, lahir pada 12 Juli 2008 (umur 16), di Nice, Prancis
Pada tanggal 10 Maret 2002, Jolie mengadopsi anak pertamanya,[180] Maddox Chivan yang berusia tujuh bulan,[24] dari sebuah panti asuhan di Battambang, Kamboja.[181] Dia lahir dengan nama Rath Vibol pada tanggal 5 Agustus 2001,[182] di sebuah desa lokal.[16] Setelah dua kali mengunjungi Kamboja, saat memfilmkan Lara Croft: Tomb Raider (2001) dan pada misi lapangan UNHCR, Jolie kembali pada bulan November 2001 dengan suaminya, Billy Bob Thornton, di mana mereka bertemu Maddox dan kemudian memutuskan untuk mengadopsinya.[183] Proses adopsi terhambat sebulan berikutnya saat pemerintah AS mencekal adopsi dari Kamboja atas tuduhan perdagangan anak.[183] Meskipun fasilitator adopsi Jolie kemudian didakwa melakukan kecurangan visa dan pencucian uang, adopsinya terhadap Maddox dianggap sah.[184] Saat proses selesai, dia membawanya ke Namibia, di mana dia memfilmkan Beyond Borders (2003).[183] Jolie dan Thornton mengumumkan adopsi bersama, namun Jolie mengadopsi Maddox sendiri,[170][185] dan membesarkannya sebagai orang tua tunggal setelah perpisahan mereka tiga bulan kemudian.[170][186]
Jolie mengadopsi seorang putri berusia enam bulan bernama Zahara Marley, dari sebuah panti asuhan di Addis Ababa, Ethiopia, pada tanggal 6 Juli 2005.[187][188] Zahara lahir dengan nama Yemsrach pada tanggal 8 Januari 2005, di Awasa.[189][190] Jolie awalnya meyakini bahwa Zahara adalah seorang yatim piatu AIDS,[191] berdasarkan pada pernyataan resmi dari neneknya,[192] namun ibu kandungnya kemudian muncul ke media. Dia menjelaskan bahwa dia meninggalkan keluarganya saat Zahara jatuh sakit, dan berkata bahwa dia menganggap Zahara "sangat beruntung" diadopsi oleh Jolie.[189] Jolie ditemani oleh pasangannya, Brad Pitt, saat dia mengunjungi Ethiopia untuk mengambil hak asuh Zahara.[187] Ia kemudian menyatakan bahwa mereka sama-sama membuat keputusan untuk melakukan adopsi dari Ethiopia,[193] yang mula-mula mengunjungi negara tersebut setahun sebelumnya.[194] Setelah Pitt mengumumkan minatnya untuk mengadopsi anak-anaknya,[195] Jolie mengajukan petisi untuk secara hukum mengubah marga mereka dari Jolie ke Jolie-Pitt, yang diterima pada tanggal 19 Januari 2006.[190] Pitt mengadopsi Maddox dan Zahara tak lama setelahnya.[196]
Dalam upaya menghindari pandangan media yang tak diinginkan tentang hubungan mereka, Jolie dan Pitt datang ke Namibia untuk kelahiran anak kandung pertama mereka.[173] Pada tanggal 27 Mei 2006, dia melahirkan seorang putri, Shiloh Nouvel, di Swakopmund.[197] Mereka menjual gambar-gambar pertama Shiloh melalui distributor Getty Images dengan tujuan mengadakan amal, ketimbang mengizinkan paparazzi untuk membuat foto-foto berharga tersebut.[196]People dan Hello! memegang hak Amerika Utara dan Inggris atas gambar-gambar tersebut masing-masing untuk $4.1 dan $3.5 juta, sebuah rekor dalam fotojurnalisme selebritas pada waktu itu,[198] dengan semuanya disumbangkan ke UNICEF.[199]
Pada tanggal 15 Maret 2007, Jolie mengadopsi seorang putra berusia tiga tahun bernama Pax Thien, dari sebuah panti asuhan di Ho Chi Minh City, Vietnam.[200] Dia lahir dengan nama Pham Quang Sang pada tanggal 29 November 2003, di HCMC, di mana dia ditinggalkan oleh ibu kandungnya tak lama setelah lahir.[201] Setelah mengunjungi panti asuhan dengan Pitt pada bulan November 2006, Jolie mengajukan adopsi sebagai orang tua tunggal, karena aturan adopsi Vietnam tak membolehkan pasangan yang belum menikah untuk melakukan adopsi bersama.[200] Setelah mereka pulang ke AS, dia mengajukan petisi ke pengadilan untuk mengubah marga putranya dari Jolie ke Jolie-Pitt, yang diterima pada 31 Mei.[202] Pitt kemudian mengadopsi Pax pada tanggal 21 Februari 2008.[203]
Di Festival Film Cannes pada bulan Mei 2008, Jolie mengkonfirmasi bahwa ia melahirkan anak kembar. Selama dua pekan, dia singgah di rumah sakit pinggir laut di Nice, Prancis, para wartawan dan fotografer berkemah di luar wilayah tersebut.[204] Ia melahirkan seorang putra, Knox Léon, dan seorang putri, Vivienne Marcheline, pada tanggal 12 Juli 2008. Gambar-gambar pertama Knox dan Vivienne sama-sama dijual ke People dan Hello!, dikabarkan untuk $14 juta—foto-foto selebritas termahal yang pernah diambil. Semuanya disumbangkan ke Jolie-Pitt Foundation.[205]
Pengobatan pencegahan kanker
Pada tanggal 16 Februari 2013, di usia 37 tahun, Jolie menjalani mastektomi ganda preventif setelah mengetahui bahwa dia memiliki 87% risiko terserang kanker payudara karena gen BRCA1 detektif.[206] Riwayat keluarga ibunya diketahui memiliki mutasi BRCA lewat tes genetik: ibunya, aktris Marcheline Bertrand, terserang kanker payudara dan meninggal akibat kanker ovarium, sementara neneknya meninggal akibat kanker ovarium.[207][208] Bibinya, yang memiliki BRCA1 yang sama, meninggal akibat kanker payudara tiga bulan setelah operasi Jolie.[209] Setelah mastektomi tersebut, yang menurunkan kemungkinan pengembangan kanker payudara sampai di bawah 5 persen, Jolie menjalani pembedahan rekonstruktif yang melibatkan implan dan allograft.[207] Dua tahun kemudian, pada bulan Maret 2015, setelah tes tahunan yang menghasilkan indikasi tanda-tanda kemungkinan dari kanker ovarium awal, dia menjalani oforektomi preventif, karena dia memiliki risiko 50% pengembangan kanker ovarium karena anomali genetik yang sama. Di samping terapi penggantian hormon, pembedahan tersebut menimbulkan menopause dini.[208]
"Aku tak memilih untuk menyimpan cerita pribadiku karena terdapat beberapa wanita yang tak mengetahui bahwa mereka hidup di bawah bayangan kanker. Ini adalah harapanku bahwa mereka juga akan dapat mengambil tes gen, dan bahwa jika mereka juga memiliki risiko tinggi, mereka akan mengetahui bahwa mereka memiliki opsi-opsi kuat."
—Jolie tentang alasannya berbicara tentang mastektominya[206]
Setelah merampungkan setiap operasi, Jolie mendiskusikan mastektomi dan oforektominya dalam op-ed yang diterbitkan oleh The New York Times, dengan tujuan membantu wanita lain membuat pilihan-pilihan kesehatan terinformasi. Dia menjelaskan diagnosisnya, pembedahannya, dan pengalaman pribadinya, dan mendeskripsikan keputusannya untuk menjalani pembedahan pencegahan sebagai ukuran proaktif untuk kepentingan enam anaknya.[206][208][210] Jolie kemudian menyatakan, "Pada sebuah catatan pribadi, aku tak merasa kurang dari seorang wanita. Aku merasa bertenaga saat aku membuat sebuah pilihan kuat yang dalam ketiadaan cara menyingkirkan feminitasku."[206]
Pengumuman Jolie tentang mastektominya menimbulkan sorotan dan diskusi besar tentang mutasi BRCA dan pengetesan genetik.[211] Keputusannya mendatangkan pujian dari berbagai tokoh masyarakat,[212] sementara para pengkampanye kesehatan menyambut penumbuhan kesadarannya terhadap opsi-opsi yang tersedia pada wanita berisiko.[213] Dijuluki "The Angelina Effect" oleh cerita sampul Time,[214] pengaruh Jolie berujung pada peningkatan "global dan jangka panjang" dalam pengetesan gen BRCA:[215] sejumlah rujukan dijadikan tiga kali lipat di Australia dan digandakan di Inggris, sebagian Kanada, dan India,[215][216][217] serta peningkatan secara signifikan di negara-negara Eropa lainnya dan AS.[218][219][220] Para peneliti di Kanada dan Inggris menemukan bahwa di samping peningkatan yang besar, persentase karies mutasi masih sama, menandakan bahwa pesan Jolie mencapai memiliki pencapaian yang sangat berisiko.[215] Dalam op-ed pertamanya, Jolie mengadvokasikan aksesibilitas yang lebih besar dari pengetesan gen BRCA dan sorotan terhadap biayanya yang tinggi,[221] yang sangat dikurangi setelah Mahkamah Tinggi AS, dalam sebuah aturan pada bulan Juni 2013, menginvalidasikan paten gen BRCA yang dipegang oleh Myriad Genetics.[222][223]
Dalam media
Citra publik
Sebagai putri dari aktor Jon Voight, Jolie tampil di media dari masa kecil.[23] Setelah menjalani kariernya sendiri, dia memegang reputasi sebagai "anak liar", yang berkontribusi pada kesuksesan awalnya pada akhir tahun 1990-an dan awal 2000-an.[224] Profil-profil selebiritas secara rutin menyoroti vaksinasinya dengan darah dan pisau, pengalaman dengan narkoba, dan kehidupan seksnya, terutama biseksualitasnya dan peminatannya dalam sadomasokhisme.[224][225] Pada tahun 2000, saat ditanya tentang keterbukaannya, dia berkata, "Aku mengatakan hal-hal yang orang lain jalankan. Itu yang artis-artis harus lakukan—melempar hal-hal ke sini dan tak menjadi sempurna dan tak memiliki jawaban-jawaban untuk hal apapun dan melihat apakah orang-orang mengerti."[225] Faktor lain yang berkontribusi terhadap citra kontroversialnya adalah rumor-rumor sedarah dari tabloid yang dimulai saat Jolie, setelah memenangkan Oscar-nya, mencium bibir saudara laki-lakinya dan berkata, "Aku sangat mencintai saudara laki-lakiku sekarang."[12] Dia menyangkal rumor tersebut, dengan berkata, "Sangat disayangkan bahwa beberapa hal yang sangat indah dan murni dapat dialihkan menjadi sebuah sirkus,"[226] dan menjelaskan bahwa, sebagai anak dari perceraian, dia dan James berhubungan satu sama lain untuk dukungan emosional.[12]
Reputasi Jolie mulai berubah secara positif setelah dia menjadi Duta Besar Goodwill untuk Komisioner Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi pada usia 26 tahun, dengan menyatakan, "Pada awal usia 20-an tahunku, aku berjuang dengan diriku sendiri. Sekarang, aku meletakkan punk di dalamku ke Washington, dan aku berjuang untuk beberapa hal yang berpengaruh."[100] Menjalani kegiatan eksekutif, Q Scorenya—tingkat kesukaan dari para selebritas dalam industri—nyaris berganda menjadi 25 antara 2000 dan 2006.[100] Pengakuannya makin bertumbuh; pada tahun 2006, dia menjadi familiar di 81% kalangan warga Amerika Serikat, berbanding dengan 31% pada tahun 2000.[100] Dia dikenal karena kemampuannya untuk mempengaruhi citra publiknya secara positif melalui media, tanpa mengkaryawati seorang publikis atau seorang agen.[227] Q Score-nya masih berada di atas rata-rata bahwa saat dia dituduh mengakhiri perkawinan Brad Pitt dengan Jennifer Aniston pada tahun 2005,[228] di mana pada masa itu, pesona publiknya menjadi terkombinasi dari tuduhan perusak hubungan rumah tangga, ibu, simbol seks, dan kemanusiaan.[229] Satu dekade kemudian, Jolie diangkat menjadi wanita paling dikagumi di dunia dalam survei global yang diadakan oleh YouGov pada tahun 2015 dan 2016.[230][231]
Pengaruh umum dan kekayaan Jolie secara khusus didokumentasikan. Dalam survei industri global tahun 2006 oleh ACNielsen di 42 pasar mancanegara, Jolie bersama dengan Pitt dinyatakan menjadi duta selebritas terfavorit untuk merek-merek dan produk-produk di seluruh dunia.[232] Jolie menjadi wajah dari St. John dan Shiseido dari tahun 2006 sampai 2008, dan satu dekade kemudian menjadi jurubicara untuk Guerlain. Pada tahun 2011, dia sepakat menjadi duta merek dari Louis Vuitton, dikabarkan dengan keuntungan sejumlah $10 juta, sebuah rekor untuk kampanye periklanan tunggal.[233][234] Jolie menjadi salah satu tokoh Time 100, sebuah daftar tokoh paling berpengaruh di dunia yang diterbitkan oleh Time, pada tahun 2006 dan 2008.[235][236] Dia diangkat menjadi selebritas paling menonjol di dunia dalam edisi Celebrity 100Forbes pada tahun 2009, dan, meskipun peringkatnya turun, didaftarkan sebagai aktris paling menonjol dari tahun 2006 sampai 2008 dan 2011 sampai 2013.[237][238] Selain itu, Forbes menyebutnya sebagai aktris berbayaran tertinggi di Hollywood pada 2009, 2011, dan 2013, dengan perkiraan peraihan tahunan masing-masing sejumlah $27 juta, $30 juta, dan $33 juta.[69][239][240]
Penampilan
Citra publik Jolie sangat dikaitkan oleh kecantikan dan gairah seksnya.[241] Beberapa gerai media, yang meliputi Vogue, People, dan Vanity Fair, menyebutnya sebagai wanita paling cantik di dunia, sementara yang lainnya seperti Esquire, FHM, dan Empire menyebutnya wanita terseksi yang masih hidup; kedua gelar tersebut sering kali berdasarkan pada jajak pendapat masyarakat di mana Jolie ditempatkan melebihi selebritas wanita lainnya.[242] Penampilan fisik paling terkenalnya adalah beberapa tatonya, matanya dan bibirnya, yang The New York Times anggap mirip dengan dagu milik Kirk Douglas atau mata milik Bette Davis.[243] Beberapa dari sekitar 20 tatonya adalah kalimat Latin bertuliskan quod me nutrit me destruit ("apa yang memeliharaku menghancurkanku"), kutipan Tennessee Williams bertuliskan "A prayer for the wild at heart, kept in cages", empat doa perlindungan Sanskerta Buddha,[244][245] harimau dua belas inci, dan koordinat geografi yang mengindikasikan tempat lahir suami dan anak-anaknya.[246] Sepanjang waktu, dia menutupi atau melakukan laser beberapa tatonya, termasuk "Billy Bob", nama suami keduanya.[244]
Secara profesional, status Jolie sebagai simbol seks dianggap aset sekaligus beban. Beberapa filmnya yang sukses secara komersial, terutama Lara Croft: Tomb Raider (2001) dan Beowulf (2007), sangat menampilkan setidaknya sebagian gairah seksnya,[247][248] dengan Empire menyatakan bahwa "figur pneumatik", "mata kucing" dan "bibir sengatan lebah"-nya sangat berkontribusi pada penampilannya di kalangan penonton film.[249] Selain itu, penulis Salon Allen Barra sepakat dengan para kritikus yang menyatakan bahwa "seksualitas gelap dan intens" Jolie membatasinya dalam jenis-jenis peran yang dia dapat mainkan, menimbulkan ketidakcocokannya dalam beberapa peran wanita konvensional,[49] sementara Clint Eastwood, yang menyutradarai penampilan nominasi Oscar-nya dalam film Changeling (2008), menyatakan bahwa memiliki "wajah paling cantik di planet" terkadang menghambat kredibilitas dramatisnya di kalangan penonton.[250]
Di luar kariernya, penampilan Jolie dikenal karena mempengaruhi budaya masyarakat. Pada tahun 2002, pendiri AfterEllen bernama Sarah Warn menyatakan bahwa beberapa wanita dari seluruh orientasi seksual secara terbuka mengekspresikan sanjungan mereka terhadap Jolie, yang dia anggap sebuah pengembangan baru dalam budaya Amerika, dengan menyatakan bahwa "terdapat beberapa wanita cantik di Hollywood, dan beberapa memajukan jenis yang sama dari peminatan besar terhadap jenis kelamin dan orientasi seksual yang dia pegang".[251] Atribut fisik Jolie menjadi sangat menonjol setelah beberapa wanita barat menjalani pembedahan kosmetik; pada tahun 2007, ia dianggap menjadi "standar emas dari kecantikan",[252] dengan bibir penuhnya masih menjadi fitur selebriti paling ditiru sampai tahun 2010-an.[253][254] Setelah survei ulang tahun 2011 oleh Allure menyatakan bahwa Jolie paling mewakili kecantikan ideal Amerika Serikat, berbanding dengan model bernama Christie Brinkley pada tahun 1991, penulis Elizabeth Angell menyatakan bahwa masyarakat "mengharapkan hal yang melebihi keidealan boneka Barbie dan mencoba beberapa hal yang sangat berbeda".[255][256] Pada tahun 2013, Jeffrey Kluger dari Time sepakat bahwa Jolie selama bertahun-tahun mensimbolisasikan feminim ideal, dan menyatakan bahwa diskusi terbukanya tentang mastektomi gandanya mendefinisikan ulang kecantikan.[214]
^"Catherine Anenontha". Michigan's Habitant Heritage. French Canadian Heritage Society of Michigan: 49–51. October 1984. Diarsipkan dari versi asli tanggal March 24, 2003. Diakses tanggal December 28, 2014.
^ abcSimon, Bob (host) (November 27, 2011). "Angelina Jolie on her father". 60 Minutes. CBS. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2011-12-19. Diakses tanggal December 28, 2014.
^Cohen, Rich (July 2008). "A Woman in Full". Vanity Fair. Diakses tanggal December 28, 2014.
^Green, Mary (February 12, 2007). "Angelina's Heartbreak". People. Diakses tanggal December 28, 2014.
^Ebert, Roger (October 17, 1997). "Reviews: Playing God". Chicago Sun-Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2013-01-27. Diakses tanggal December 29, 2014.
^Di Giovanni, Janine (December 5, 2011). "Angie Goes to War". Newsweek. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 6, 2011. Diakses tanggal December 29, 2014.
^"And the Honorees are…". American Film Institute. December 8, 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-22. Diakses tanggal December 24, 2014.
^Chang, Justin (December 1, 2014). "Film Review: 'Unbroken'". Variety. Diarsipkan dari versi asli tanggal December 13, 2014. Diakses tanggal December 24, 2014.
^ abKesner, Julian; Megna, Michelle (February 2, 2006). "Angelina, saint vs. sinner". Daily News. New York. Diarsipkan dari versi asli tanggal February 7, 2006.
^ abRessner, Jeffrey (January 24, 2000). "Rebel without a pause". Time. Diarsipkan dari versi asli tanggal August 15, 2007. Diakses tanggal January 14, 2015.
FHM's "Sexiest Woman in the World", 2005. Source: Soriano, César G. (March 23, 2005). "Jolie sizzles atop 'FHM' sexiest list". USA Today. Diakses tanggal Januari 15, 2015.
Harper's Bazaar UK's "World's Most Beautiful Woman", 2005. Source: Campbell-Johnston, Rachel (June 1, 2005). "The most beautiful women?". The Sunday Times. Diarsipkan dari versi asli tanggal June 1, 2010. Diakses tanggal Januari 15, 2015.
Who's "Most Beautiful International Female Celebrity", 2009. Source: "Who Is the Most Beautiful?". Who. April 9, 2009. Diarsipkan dari versi asli tanggal September 6, 2014. Diakses tanggal January 17, 2015.