Abenaho, Yalimo
Batas WilayahBerikut ini adalah batas wilayah Distrik Abenaho:[5]
SejarahDistrik Abenaho sebelumnya berada di Kabupaten Jayawijaya. Menjadi wilayah Kabupaten Yalimo berdasarkan UU No.4/2008.[6] Pada awal berdirinya, Distrik Abenaho terdiri dari 10 kampung. Pada tahun 2011, luas wilayahnya bertambah dengan masuknya dua kampung, yaitu Wiwulik dari Distrik Welarek dan Somohi dari Distrik Apalapsili.[3] PemerintahanDistrik Abenaho dipimpin oleh seorang kepala distrik.[7] KampungPada awal pembentukan Kabupaten Yalimo, Distrik Abenaho terbagi atas 10 kampung. Melalui Perda Kabupaten Yalimo Nomor 7 Tahun 2011, seluruh kampung di Distrik Abenaho dimekarkan hingga menjadi 106 kampung. Melalui Perda yang sama, Wiwulik dari Distrik Welarek dan Somohi dari Distrik Apalapsili dijadikan wilayah Distrik Abenaho. Hasil pemekaran kampung tersebut bertahan hingga saat ini, yaitu berjumlah 108 kampung sebagai berikut:[3]
Dewan PerwakilanDalam Pemilu 2019, Distrik Abenaho termasuk kedalam Dapil Yalimo 3. Dapil Yalimo 3 mendapatkan alokasi 9 kursi dari total 25 kursi anggota DPRD Yalimo. Distrik Abenaho menjadi satu-satunya distrik yang tidak bergabung dengan distrik lain untuk membentuk daerah pemilihan dikarenakan jumlah penduduknya paling banyak di Kabupaten Yalimo.[8] DemografiPenduduk Distrik Abenaho pada tahun 2015 berjumlah 28.832 jiwa dengan rincian 15.081 laki-laki dan 13.751 perempuan. Kepadatan penduduknya sebesar 104,08 jiwa/km². Penduduknya sebagian besar mengonsumsi umbi-umbian sebagai makanan pokok, terutama ubi jalar.[1] SosialPendidikanDistrik Abenaho memiliki 26 sekolah yang terdiri dari 1 TK, 2 TPA, 17 Sekolah Dasar, 6 Sekolah Menengah Pertama, 2 Sekolah Menengah Atas, dan 1 Sekolah Menengah Teologi Kristen. Distrik Abenaho merupakan distrik dengan jumlah SD, SMP, dan SMA terbanyak di Kabupaten Yalimo. Sebanyak 5 SD, 1 SMP, dan 1 SMTK merupakan sekolah swasta. Berikut daftar beberapa sekolah yang ada di Distrik Abenaho:[9]
KesehatanPada tahun 2015, Distrik Abenaho memiliki 1 puskesmas, 9 puskesmas pembantu, dan 11 posyandu. Tenaga kesehatan yang ada pada tahun 2015 adalah 2 dokter, 8 bidan, 16 perawat, 15 dukun bayi.[1] KeagamaanPada tahun 2015, terdapat 20 gereja kristen di Distrik Abenaho.[1] PertanianPada tahun 2015, terdapat 515 Ha lahan pertanian nonsawah di Distrik Abenaho. Komoditas pangan utamanya adalah ubi jalar. Disamping itu, tanaman holtikultura yang diproduksi berupa wortel, pisang, dan nanas. Penduduk Abenaho memandang babi dna kelinci sebagai hewan yang memiliki nilai jual dan nilai budaya yang tinggi. Selain dua hewan tersebut, Distrik Abenaho juga memproduksi ayam buras.[1] PerekonomianIndustri anyaman merupakan industri utama penduduk Abenaho. Tercatat ada 111 industri anyaman di Distrik Abenaho pad atahun 2015. Untuk menunjang kegiatan perekonomian, Distrik Abenaho memiliki 12 pasar yang setengahnya tanpa bangunan. Selain itu, juga terdapat 140 warung kelontong. Tidak ada bank yang beroperasi di Distrik Abenaho pada tahun 2015 dimana hanya ada 3 Koperasi Unit Desa (KUD).[1] InfrastukturJalan DaratSebagian besar kampung di Distrik Abenaho telah terhubung melalui jalan darat walaupun baru setengahnya beraspal. Jalan antarkampung dapat dilalui kendaraan roda-empat.[1] SPBUSebelum tahun 2019, masyarakat Abenaho mengandalkan SPBU di Kabupaten Jayawijaya untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak. Pada 26 Februari 2019, telah diresmikan SPBU Kompak di Distrik Abenaho. SPBU tersebut merupakan SPBU kedua yang dibangun di Kabupaten Yalimo.[10][11] KelistrikanSejak tahun 2016, Distrik Abenaho menikmati listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Gubernur Papua, Lukas Enembe, meresmikan PLTMH yang terletak di Kali Biaon, Abenaho. PLTMH tersebut berkapasitas 5.000 Kva dan melayani 200 rumah warga.[12] Referensi
Pranala luar
|