Abenaho, dahulu disebut Pass Valley, adalah sebuah distrik di Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua, Indonesia. Ibu kota distrik berada di Abenaho. Distrik Abenaho merupakan distrik dengan kampung/desa terbanyak di Indonesia. Luas wilayahnya mencakup 14,09% dari total wilayah Kabupaten Yalimo. Posisi distrik ini berada di ujung selatan-timur kabupaten dengan topografi lereng, lembah, dan hamparan.[4]
Batas Wilayah
Berikut ini adalah batas wilayah Distrik Abenaho:[5]
Distrik Abenaho sebelumnya berada di Kabupaten Jayawijaya. Menjadi wilayah Kabupaten Yalimo berdasarkan UU No.4/2008.[6] Pada awal berdirinya, Distrik Abenaho terdiri dari 10 kampung. Pada tahun 2011, luas wilayahnya bertambah dengan masuknya dua kampung, yaitu Wiwulik dari Distrik Welarek dan Somohi dari Distrik Apalapsili.[3]
Dalam Pemilu 2019, Distrik Abenaho termasuk kedalam Dapil Yalimo 3. Dapil Yalimo 3 mendapatkan alokasi 9 kursi dari total 25 kursi anggota DPRD Yalimo. Distrik Abenaho menjadi satu-satunya distrik yang tidak bergabung dengan distrik lain untuk membentuk daerah pemilihan dikarenakan jumlah penduduknya paling banyak di Kabupaten Yalimo.[8]
Demografi
Penduduk Distrik Abenaho pada tahun 2015 berjumlah 28.832 jiwa dengan rincian 15.081 laki-laki dan 13.751 perempuan. Kepadatan penduduknya sebesar 104,08 jiwa/km². Penduduknya sebagian besar mengonsumsi umbi-umbian sebagai makanan pokok, terutama ubi jalar.[1]
Pada tahun 2015, Distrik Abenaho memiliki 1 puskesmas, 9 puskesmas pembantu, dan 11 posyandu. Tenaga kesehatan yang ada pada tahun 2015 adalah 2 dokter, 8 bidan, 16 perawat, 15 dukun bayi.[1]
Pada tahun 2015, terdapat 515 Ha lahan pertanian nonsawah di Distrik Abenaho. Komoditas pangan utamanya adalah ubi jalar. Disamping itu, tanaman holtikultura yang diproduksi berupa wortel, pisang, dan nanas. Penduduk Abenaho memandang babi dna kelinci sebagai hewan yang memiliki nilai jual dan nilai budaya yang tinggi. Selain dua hewan tersebut, Distrik Abenaho juga memproduksi ayam buras.[1]
Perekonomian
Industri anyaman merupakan industri utama penduduk Abenaho. Tercatat ada 111 industri anyaman di Distrik Abenaho pad atahun 2015. Untuk menunjang kegiatan perekonomian, Distrik Abenaho memiliki 12 pasar yang setengahnya tanpa bangunan. Selain itu, juga terdapat 140 warung kelontong. Tidak ada bank yang beroperasi di Distrik Abenaho pada tahun 2015 dimana hanya ada 3 Koperasi Unit Desa (KUD).[1]
Infrastuktur
Jalan Darat
Sebagian besar kampung di Distrik Abenaho telah terhubung melalui jalan darat walaupun baru setengahnya beraspal. Jalan antarkampung dapat dilalui kendaraan roda-empat.[1]
SPBU
Sebelum tahun 2019, masyarakat Abenaho mengandalkan SPBU di Kabupaten Jayawijaya untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak. Pada 26 Februari2019, telah diresmikan SPBU Kompak di Distrik Abenaho. SPBU tersebut merupakan SPBU kedua yang dibangun di Kabupaten Yalimo.[10][11]
Kelistrikan
Sejak tahun 2016, Distrik Abenaho menikmati listrik melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Gubernur Papua, Lukas Enembe, meresmikan PLTMH yang terletak di Kali Biaon, Abenaho. PLTMH tersebut berkapasitas 5.000 Kva dan melayani 200 rumah warga.[12]