Elelim, Yalimo
Batas WilayahBerikut ini adalah batas wilayah Distrik Elelim:
SejarahDistrik Elelim terbentuk melalui Perda Kabupaten Jayawijaya Nomor 4 Tahun 2004 sebagai pemekaran dari Distrik Apalapsili. Pada saat dimekarkan, Elelim terbagi atas 3 kampung, yaitu Aluis, Elilem, dan Honita. Seiring perkembangannya, bertambah satu kampung lagi, yaitu Yabema.[3] Wilayah administrasiDistrik Elelim dipimpin oleh seorang kepala distrik. Pada awal pembentukan Kabupaten Yalimo, Distrik Elelim terbagi atas 4 kampung (Aluis, Elelim, Honita, dan Yabema). Melalui Perda Kabupaten Yalimo Nomor 7 Tahun 2011, seluruh kampung di Distrik Elelim dimekarkan: Kampung Elelim dimekarkan menjadi 11 kampung; Kampung Yabema dimekarkan menjadi 14 kampung; Kampung Aluis dimekarkan menjadi 10 kampung; dan Kampung Honita dimekarkan menjadi 9 kampung. Hasil pemekaran kampung tersebut bertahan hingga saat ini, yaitu berjumlah 44 kampung sebagai berikut:[3]
Dewan PerwakilanDalam Pemilu 2019, distrik Elelim termasuk kedalam Dapil Yalimo 1 bersama Distrik Apalapsili. Dapil Yalimo 1 mendapatkan alokasi 7 kursi dari total 25 kursi anggota DPRD Yalimo.[5] DemografiPenduduk asli yang mendiami distrik Elelim yakni suku Yali. Penduduk pada tahun 2010 berjumlah 5.945 jiwa dengan rincian 3.133 laki-laki dan 2.812 perempuan, dan kepadatan penduduknya sebesar 5,41 jiwa/km².[4] Sementara pada tahun 2021, penduduk Elelim berjumlah 15.833 jiwa dengan kepadatan penduduk 52 jiwa/km². Di distrik Elelim terdapat bermacam-macam kantor pemerintahan, dan juga berbagai fasilitas umum lainnnya, seperti kantor Bupati, kantor Kecamatan, Rumah Sakit, Puskesmas, sekolah, kantor kepolisian, bandara dan lainnya. Sementara itu, keberagaman agama dan budaya menjadi bagian dari masyarakat Elelim. Data Kementerian Dalam Negeri mencatat bahwa mayoritas penduduk Elelim menganut agama Kekristenan. Adapun besaran penduduk menurut agama yang dianut yakni Kekristenan sebanyak 95,46%, dimana dominan Protestan sebanyak 91,98% dan selebihnya Katolik sebanyak 3,48%. Kemudian sebagian lagi menganut agama Islam berjumlah 4,53%, dan penganut agama Hindu sebanyak 0,01%.[1] SosialDistrik Elelim memiliki 14 sekolah yang terdiri dari 7 Sekolah Dasar, 3 Sekolah Menengah Pertama, 1 Sekolah Menengah Atas, 2 Sekolah Menengah Kejuruan, dan 1 Tempat Penitipan Anak (PAUD).[6] Pada tahun 2009, Distrik Elelim memiliki 1 puskesmas, 4 puskesmas pembantu, dan 1 polindes.[4] PertanianKomoditas utama Distrik Elelim adalah kubis, buncis, ubi jalar dan keladi. Selain itu, Distrik Elelim juga memproduksi jagung, ubi kayu, kacang tanah, kedelai, kacang merah, kacang hijau, ketimun, bayam, tomat, sawi, gembili, labu siam, dan bawang daun. Distrik Elelim menjadi satu-satunya produsen durian dan salak di Kabupaten Yalimo. Selain durian dan salak, juga terdapat alpukat, jambu biji, jeruk, pepaya, pisang, dan terong belanda. Disektor peternakan, di Distrik Elelim tercatat ayam buras 1.128 ekor, sapi 7 ekor, babi 2.884 ekor, dan kelinci 84 ekor.[4] InfrastukturDistrik Elelim memiliki satu bandar udara, Bandar Udara Elelim (Kode IATA: ELR; Kode ICAO: WAVE). Bandara Elelim merupakan bandara domestik kelas III yang melayani penerbangan dari dan ke Sentani, Wamena, dan Timika.[7] Bupati Yalimo, Lakius Peyon, meresmikan gedung terminal Bandara Elelim pada 15 November 2018 yang memiliki fungsi utama sebagai terminal penumpang.[8][9][10] Disektor kelistrikan, PT PLN Wilayah Papua dan Papua Barat melalui program Papua Terang baru masuk ke Yalimo pada tahun 2018 dengan tahap awal di 5 kampung yang memiliki 866 pelanggan.[11][12][13][14][15] Referensi
Pranala luar
|