Abdurrahman bin Rabi'ah al-Bahili
Abdurrahman bin Rabi'ah al-Bahili (bahasa Arab: عبد الرحمن بن ربيعة الباهلي)[1] adalah seorang jenderal Arab pada masa Kekhalifahan Rasyidin. Asal-usulAbdurrahman berasal dari kabilah Bahilah dan merupakan kakak dari Salman bin Rabi'ah al-Bahili.[2] Ia dan adiknya merupakan putra dari Rabi'ah bin Yazid al-Bahili.[3][4] Abdurrahman termasuk dalam kelompok sahabat Nabi.[3] Ia dijuluki sebagai Dzun Nur (ذو النّور, sang pemilik cahaya).[5][6][7] Julukan Dzun Nur juga dimiliki oleh sahabat lain yang bernama ath-Thufail bin Amr ad-Dausi dan Suraqah bin Amr.[8][6] BiografiAbdurrahman turut serta dalam Pertempuran al-Qadisiyyah bersama Sa'ad bin Abi Waqqash melawan pasukan Persia Sasaniyah.[9] Adiknya, Salman bin Rabi'ah, juga hadir dalam Pertempuran al-Qadisiyyah.[10] Khalifah Umar bin Khattab kemudian mengangkatnya sebagai hakim untuk membagi harta rampasan kepada tentara Muslim di al-Qadisiyyah.[3][7] Ketika Umar mengirim Suraqah bin Amr sebagai jenderal untuk menaklukkan Bab al-Abwab, Abdurrahman turut serta bersamanya dan menjadi pemimpin pasukan barisan depan.[11] Ia termasuk di antara saksi perjanjian Suraqah dengan penduduk Armenia di Bab al-Abwab.[12][13] Ketika Suraqah meninggal, Abdurrahman diangkat sebagai jenderal penggantinya dan Umar menyetujuinya.[11] Ia kemudian memimpin invasi melawan Bangsa Turk dan Bangsa Khazar.[3][4] Ia terus berperang hingga masa kekhalifahan Utsman dan terbunuh dalam Pertempuran Balanjar pada delapan tahun terakhir kekhalifahan Utsman (32 H; 652–653 M).[4] Abdurrahman dimakamkan di sana dan makamnya dijadikan perantara oleh penduduk di Balanjar untuk meminta hujan.[14] Referensi
Daftar pustaka
|