Abd Rabbuh Mansur Hadi (bahasa Arab: عبد ربه منصور هادي; lahir 1 September 1945) adalah seorang politikus dan jenderal Yaman. Dia menjabat sebagai Presiden Yaman sejak 27 Februari 2012 dan pernah menjadi Wakil Presiden dari 1994 sampai 2012.[1]
Antara 4 Juni sampai 23 September 2011, Hadi adalah penjabat Presiden Yaman ketika Ali Abdullah Saleh menjalani perawatan medis di Arab Saudi menyusul serangan terhadap istana presiden selama pemberontakan Yaman 2011.[2] Pada tanggal 23 November, ia menjadi Penjabat Presiden lagi, setelah Saleh mengambil peran nonaktif sebagai presiden sambil menunggu pemilihan presiden, "dengan imbalan" Saleh mendapat kekebalan dari segala penuntutan. Hadi "diharapkan untuk membentuk pemerintah persatuan nasional dan juga berupaya menyelenggarakan pemilihan presiden dalam waktu 90 hari" sementara itu, Saleh terus menjadi Presiden meski hanya dalam nama saja.[3] Mansur Hadi terpilih sebagai presiden untuk masa transisi dua tahun pada 21 Februari 2012, di mana dalam pemilihan ia merupakan satu-satunya kandidat.
Pada Januari 2015, Hadi mengundurkan diri. Akibatnya, Hutsi merebut istana presiden dan menempatkan Hadi di bawah tahanan rumah virtual. Sebulan kemudian, ia melarikan diri ke kampung halamannya di Aden, mencabut pengunduran dirinya, dan mengecam pengambilalihan yang dilakukan oleh Hutsi sebagai tindakan kudeta yang inkonstitusional. Hutsi mendirikan Komite Revolusioner untuk menganmbil kekuasaan presiden, serta kekuasaan yang dimiliki oleh Kongres Rakyat Umum, partai politiknya Presiden Hadi.[4] Pada 25 Maret 2015, Hadi dilaporkan melarikan diri dari Yaman menggunakan jalur laut saat pasukan Hutsi menuju Aden.[5] Ia tiba di Riyadh pada hari berikutnya, dan Arab Saudi memulai kampanye pengeboman untuk mendukung pemerintahannya.[6] Pada bulan September 2015, ia kembali ke Aden setelah pasukan pemerintah yang didukung Saudi merebut kembali kota tersebut.[7]
Kehidupan awal dan pendidikan
Hadi lahir pada tahun 1945 di Thukain, Abyan, sebuah kegubernuran di selatan Yaman.[8] Ia lulus dari Akademi Militer di Federasi Arab Selatan pada tahun 1964.[9] Pada tahun 1966 ia lulus setelah menerima beasiswa militer untuk belajar di Inggris, di mana ia belajar berbahasa Inggris dengan lancar.[8]
Pada tahun 1970, ia menerima beasiswa militer lain untuk belajar tentang tank di Mesir selama enam tahun. Hadi menghabiskan empat tahun berikutnya di Uni Soviet belajar komando militer. Dia menduduki beberapa pos militer di angkatan darat Yaman Selatan sampai tahun 1986, ketika ia melarikan diri ke Yaman Utara dengan Ali Nashir Muhammad, Presiden Yaman Selatan, setelah faksi Ali Nashir dari Partai Sosialis Yaman yang sedang berkuasa kalah dalam perang sipil 1986.[10]
Karier
Hadi memainkan peran low-profile selama darurat Aden. Setelah kemerdekaan Yaman Selatan, ia berkembang menjadi orang yang menonjol di militer, mencapai hingga pangkat Mayor Jenderal.[9]
aTak diakui sebagai pemimpin resmi maupun pemerintahan Yaman mereka oleh masyarakat internasional, dan mengakui Abd Hadi sebagai pemimpin resmi Yaman sejak 2014.