Secara historis, Islam sebagai sebuah peradaban dimulai dari sintesis kreatif. Sintesis kreatif bisa terjadi  jika seseorang memiliki beberapa bidang ilmu sekaligus. Di era klasik, antara abad IX dan XIV, peradaban Islam menunjukkan kreativitas tinggi dalam ilmu dan teknologi. Pemikiran kreatif di zaman keemasan Islam tercermin dalam diri Al-Farabi, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina dan lain-lain merupakan hasil sintesis secara intensif dengan falsafah Yunani. Oleh karena itu,   peradaban Islam di masa depan harus   bersintesis   dengan teknologi, ekonomi  dan   globalisasi. Perlu penggeseran wilayah pemikiran yang dulunya hanya memikirkan persoalan-persoalan “teologi” (Ketuhanan) klasik ke arah paradigma pemikiran yang lebih menelaah dan mengkaji secara serius persoalan-persoalan “kemanusiaan” (antropologi) yang bersifat global. Melahirkan peradaban Islam di Indonesia di era globalisasi ini tentu bukan pekerjaan mudah karena itu dibutuhkan agenda, koordinasi terpadu dan komprehensif oleh semua agen perubahan sosial  

Informasi yang terkait dengan MENATAP MASA DEPAN PERADABAN ISLAM

Genteng atap Atap prancis Sungkul Atap Daftar asterisme di Atas Atap Atap Atas Atap Atap, Sembakung, Nunukan Atap Alang-alang Atap logam Satu Atap 3 Cinta Peratapan Jenazah Yesus (Mantegna) Atap hijau Jembatan beratap Kebun atap Sirap atap Atap Dunia Atap pelana Atap jerami SMP Negeri Satu Atap 1 Jatinagara Atap busur Atap kupu-kupu Atap tingkap Tanjung Atap, Tanjung Batu, Ogan Ilir Atap surya Kasau (Bagian atap) Ujung atap Pengatapan Ekspedisi Atap Negeri Panel surya atap Tanjung Atap Barat, Tanjung Batu, Ogan Ilir Atap perisai buntung Rangka batang Ketukan atap Sistem administrasi manunggal …

satu atap Ceracapan Keruntuhan atap pasar swalayan Riga Bilah penutup atap Saur Sepuh V: Istana Atap Langit SMP Negeri 3 Sutojayan Kepala naga dan lonceng angin Pengatapan Raya, Tumbang Titi, Ketapang Satu Atap Seribu Wajah SMP Negeri Satu Atap 1 Palangka Raya SMP Negeri Satu Atap 2 Palangka Raya Daftar sekolah menengah pertama negeri di Indonesia