Atap

Rangka atap logam ringan
Bagian-bagian atap dalam bahasa Indonesia

Atap, payon, atau bubung adalah penutup atas suatu bangunan yang melindungi bagian dalam bangunan dari hujan maupun salju. Bentuk atap ada yang datar dan ada yang miring, walaupun datar harus dipikirkan untuk mengalirkan air agar bisa jatuh. Bahan untuk atap bermacam-macam, di antaranya: genting (keramik, beton), seng bergelombang, asbes, maupun semen cor. Adapula atap genteng metal yang sangat ringan, tahan lama, anti karat dan tahan gempa.[butuh rujukan]

Beberapa jenis tumbuhan menghasilkan bahan atap tradisional. Atap sirap, salah satunya dibuat dari kayu ulin alias kayu besi yang dikeping tipis-tipis. Juga daun-daun dari beberapa jenis palma dan ilalang kerap dirangkai untuk digunakan sebagai atap. Di antaranya dari daun rumbia, kelapa, enau, dan nipah.

Bagian

Bubungan (Ridge)

Bubungan, adalah sisi atap yang teratas dan selalu dalam kedudukan mendatar. Ketika kedua kemiringan atap bertemu membentuk bubungan, maka diperlukan material khusus yang dipasang di atasnya yang disebut nok atau karpusan (ridge cap).

Tembereng (Field)

Bagian miring suatu atap, dimana ujungnya yang paling atas membentuk bubungan. Suatu rumah dengan atap tanpa bentangan dan seluruh bagian atasnya ditutupi oleh tembereng dapat disebut atap tembereng. Tembereng adalah bagian atap dimana sirap atau genting disusun.

Jurai luar (Hip)

Jurai luar adalah elemen yang menghubungkan bidang eksterior atap satu dengan yang lainnya. Ini mirip dengan bubungan, namun jurai umumnya terletak di bagian lekukan tembereng yang curam. Jurai luar adalah sebagai sambungan antara bidang atap satu dengan yang lain. Jurai ini digunakan apabila suatu bangunan memiliki lebih dari satu bidang atap.

Jurai dalam (Valley)

Jurai dalam adalah pertemuan dua sisi atap pada suatu kemiringan membentuk sudut interior. Tujuan utama dari jurai dalam adalah untuk memungkinkan air mengalir ke atap dengan baik. Jurai dalam yang dipasang dengan talang air disebut talang jurai. Sedangkan untuk jurai dalam tanpa talang atau langsung terhubung dengan genting atau sirap atap cukup disebut jurai dalam saja

Bentangan (Gable)

Adalah bagian dinding yang umumnya berbentuk segitiga di antara tepian atap yang berpotongan . Bentuk bentangan dan detailnya bergantung pada sistem struktur yang digunakan, yang mencerminkan iklim, ketersediaan material, dan pertimbangan estetika. Istilah dinding bentangan atau ujung atap bentangan lebih umum mengacu pada seluruh dinding, termasuk bentangan dan dinding di bawahnya. Beberapa jenis atap tidak memiliki bentangan.

Lapis alas (Underlayment)

Lapis alas atap adalah apa yang terletak di antara sirap dan selubung atap, atau dek atap, yang biasanya terbuat dari kayu lapis atau OSB. Ini dipasang langsung di dek atap dan memberikan lapisan perlindungan sekunder dari berbagai elemen, termasuk hujan, salju, dan angin.

Pelengkap atap

Plisir (Frieze)

Istilah ini digunakan secara luas untuk menggambarkan balok horizontal dekoratif yang membentang di sepanjang bagian atas dinding di dalam atau di luar bangunan. Bisa juga menggambarkan hiasan pada badan vas atau pita dekoratif di sepanjang perabot. Pada atap, plisir dipasang pada ujung atap.

Lisplang (Fascia)

Lisplang adalah istilah arsitektur yang mengacu pada panel yang berada tepat di bawah tepi atap suatu bangunan dan kadang-kadang disebut sebagai garis atap. Tujuan dari pemasangan lisplang adalah untuk menutupi ruang antara atap, atap dan dinding sekaligus menciptakan hasil akhir yang rapi dan ramping.

Ceracapan (Eave)

Ceracapan adalah tepi atap yang menjorok ke muka dinding dan, biasanya, menonjol melampaui sisi bangunan. Ceracapan dipasang pada jorokan atap untuk membuang air hujan dari dan mungkin didekorasi dengan indah sebagai bagian dari gaya arsitektur.

Kaki lima (Soffit)

Kaki lima adalah istilah arsitektur untuk merujuk pada papan lelangit atau plafon yang dipasang pada bagian jorokan atap luar.

Cucur atap atau papan tempias (Flashing)

Cucur atap atau papan tempias adalah lembaran yang terbuat dari galvanis atau logam lainnya yang dipasang di atap guna mencegah air merembes ke dalam.

Aksesoris atap

Cerobong asap (Chimney)

Cerobong atau cerobong asap merupakan sebuah saluran ventilasi yang berbentuk vertikal dan diletakan pada sebuah bangunan. Asap, panas, dan gas buangan yang bersumber dari kompor atau perapian akan disalurkan ke tempat terbuka melalui cerobong tersebut.

Atap tingkap (Dormer)

Atap tingkap adalah struktur beratap, seringkali berisi jendela, yang menonjol secara vertikal di luar bidang kecuraman atap. Atap tingkap biasanya digunakan untuk menambah ruang yang dapat digunakan di loteng dan untuk membuat bukaan jendela di bidang atap

Panel surya (Solar panel)

Panel surya adalah perangkat yang mengubah sinar matahari menjadi listrik dengan menggunakan sel fotovoltaik (PV). Sel PV terbuat dari bahan yang menghasilkan elektron tereksitasi saat terkena cahaya. Elektron mengalir melalui suatu rangkaian dan menghasilkan listrik arus searah (DC), yang dapat digunakan untuk memberi daya pada berbagai perangkat atau disimpan dalam baterai . Panel surya juga dikenal sebagai panel sel surya , panel listrik surya , atau modul PV .

Jendela atap (Roof window)

Jendela atap adalah jendela bukaan luar yang dimasukkan sebagai bagian dari desain atap . Jendela atap seringkali merupakan pilihan yang baik ketika ada keinginan untuk membiarkan cahaya dan udara segar masuk ke dalam ruangan.

Atap cahaya (Skylight)

Atap cahaya adalah struktur atau jendela yang memungkinkan cahaya, biasanya terbuat dari kaca transparan atau tembus cahaya, ang membentuk seluruh atau sebagian ruang atap suatu bangunan untuk keperluan penerangan alami dan ventilasi.

Baling-baling cuaca (Weathervane)

Baling -baling angin , baling-baling cuaca , atau penunjuk arah angin adalah alat yang digunakan untuk menunjukkan arah angin . Biasanya digunakan sebagai ornamen arsitektur pada titik tertinggi sebuah bangunan.

Talang air (Rain gutter)

Talang air merupakan salah satu komponen sistem pembuangan air pada suatu bangunan. Penting untuk mencegah air menetes atau mengalir dari atap secara tidak terkendali karena beberapa alasan: untuk mencegah kerusakan dinding, membasahi orang yang berdiri di bawah atau memasuki bangunan, dan mengarahkan air ke tempat pembuangan yang sesuai di mana air tersebut berada. tidak akan merusak pondasi bangunan. Dalam kasus atap datar, pembuangan air sangat penting untuk mencegah masuknya air dan mencegah penumpukan beban yang berlebihan.

Sungkul (Finial)

Sungkul adalah elemen yang menandai bagian atas atau ujung suatu objek, sering kali dibentuk sebagai fitur dekoratif. Dalam arsitektur, ini adalah perangkat dekoratif kecil, yang digunakan untuk menekankan puncak kubah , puncak menara , menara , atap, atau atap pelana atau berbagai ornamen khas di bagian atas, ujung, atau sudut bangunan atau struktur.

Jungur bubungan (Ridge turret)

Jungur bubungan adalah jungur atau menara kecil yang dibangun di atas bubungan atap atau puncak antara dua atau lebih atap miring suatu bangunan. Biasanya dibangun sebagai ornamen arsitektural untuk tujuan dekoratif murni atau sebagai tempat praktis untuk jam, lonceng, atau anjungan observasi.

Penutup atap

Welit (Thatching)

Welit adalah kerajinan membangun atap dengan tumbuh-tumbuhan kering seperti jerami , alang-alang , semak, daun kering, atau ranting-ranting palem , sehingga dapat mengalirkan air dari atap bagian dalam.

Genting (Roof tile)

Genteng adalah ubin tumpang tindih yang dirancang terutama untuk mencegah hujan atau salju , dan secara tradisional dibuat dari bahan yang tersedia secara lokal seperti tanah liat atau batu tulis . Belakangan ubin dibuat dari bahan seperti beton , dan plastik .

Sirap atap (Roof shingle)

Sirap atap adalah jenis genting penutup atap yang terdiri dari elemen-elemen yang saling tumpang tindih. Elemen-elemen ini biasanya berbentuk datar dan persegi panjang yang diletakkan dalam jalur dari tepi bawah atap ke atas, dengan setiap jalur berturut-turut tumpang tindih dengan sambungan di bawahnya. Sirap bertumpi oleh kasau atap dan terbuat dari berbagai bahan seperti kayu , batu tulis , batu ubin besar , logam , plastik , dan bahan komposit seperti semen fiber dan sirap aspal .

Bahan modern

Material modern yang digunakan untuk atap ini beragam seperti asbes, baja tahan karat, tembaga, baja galvalum, spandek (paduan seng dan aluminium), metal multiatap, atap millenium, dan lainnya. Material atap ini tahap terhadap berbagai cuaca dan memiliki bobot yang ringan sehingga mudah dipasang.

Bentuk atap

Datar / Landai (Flat roof)

Ini ditemukan pada bangunan tradisional di daerah dengan curah hujan rendah. Bahan-bahan modern yang sangat kedap air memungkinkan atap dengan kecuraman rendah ditemukan pada bangunan komersial besar.

Atap sisi miring tunggal

Atap yang memiliki satu bagian tembereng atau sisi miring, tanpa penyatuan atau penggabungan dengan atap lainnya.

Atap bedeng (Shed roof)

Atap dengan satu kemiringan, secara historis menempel pada dinding yang lebih tinggi.

Atap gigi gergaji (Saw-tooth roof)

Beberapa atap dengan sisi miring tunggal yang disusun berjajar, dan umumnya ada di pabrik.

Atap sisi miring banyak

Atap pelana (Gable roof)

Atap pelana adalah atap yang terdiri dari dua bagian yang tepi horizontal atasnya bertemu membentuk bubungannya. Bentuk atap yang paling umum di daerah beriklim dingin atau sedang, terbuat dari kasau, rangka atap, atau gording.

Atap pelana Belanda (Dutch Gable roof)

Atap pelana Belanda adalah atap dengan atap pelana kecil di bagian atas atap jurai . Istilah atap pelana Belanda juga digunakan untuk mengartikan atap pelana dengan tembok pembatas .

Atap senjang (Saltbox roof)

Atap pelana dengan satu sisi lebih panjang dari sisi lainnya, sehingga lebih dekat ke tanah kecuali kemiringan di satu sisi diubah.

Atap gentong (Barrel roof)

Atap gentong adalah atap melengkung yang terutama dari bawah berbentuk melengkung seperti gentong yang dipotong . Atap ini memiliki beberapa keunggulan dibandingkan atap kubah , terutama mampu menutupi bangunan berbentuk persegi panjang ,

Atap belabak (Board roof)

Atap belabak atau atap papan adalah metode atap yang menggunakan papan sebagai penahan cuaca pada suatu atap. Atap belabak dapat diaplikasikan dengan beberapa cara, tipe dasarnya adalah papan dipasang secara vertikal dan dipasang secara horizontal. Atap belabak ganda terkadang digunakan pada gerbong kereta api.

Atap kupu-kupu (Butterfly roof)

Atap kupu-kupu (kadang-kadang disebut atap V ) adalah bentuk atap yang bercirikan kebalikan dari bentuk atap standar, dengan dua permukaan atap miring ke bawah dari tepi berlawanan ke lembah dekat bagian tengah atap.

Atap kerucut (Conical roof)

Atap kerucut adalah atap berbentuk kerucut yang alasnya berbentuk lingkaran dan berakhir pada suatu titik. Atap berbentuk kerucut sering ditemukan di atas menara di benteng dan kastil kota abad pertengahan.

Kubah (Dome)

Kubah adalah elemen arsitektur yang mirip dengan bagian atas bola yang berongga . Ada banyak tumpang tindih dengan istilah kupola, yang mungkin juga merujuk pada kubah atau struktur di atas kubah. Definisi yang tepat dari kubah telah menjadi kontroversi dan terdapat berbagai macam bentuk dan istilah khusus untuk menggambarkannya.

Atap dwicuram (Gambrel roof)

Atap dwicuram atau atap gambrel adalah atap dua sisi yang biasanya simetris dengan dua kemiringan di setiap sisinya. Kemiringan atas terletak pada sudut yang dangkal, sedangkan lereng bawah curam. Desain ini memberikan keuntungan dari atap miring sekaligus memaksimalkan ruang kepala di dalam tingkat atas bangunan dan memperpendek atap yang seharusnya tinggi.

Atap jurai (Hip roof)

Atap jurai adalah jenis atap yang semua sisinya miring ke bawah hingga ke dinding, biasanya dengan kemiringan yang cukup landai. Jadi, atap jurai tidak memiliki bentangan atau sisi vertikal lainnya pada atap.

Atap Prancis (Mansard roof)

Atap Prancis adalah atap jurai bergaya dwicuram multi-sisi yang ditandai dengan dua kemiringan di setiap sisinya, dengan kemiringan bawah pada sudut yang lebih curam daripada kemiringan atas.

Atap tenda (Tented roof)

Atap tenda (juga dikenal sebagai atap paviliun ) adalah jenis atap berpinggul poligonal dengan kemiringan curam yang menjulang ke puncak. Atap tenda, ciri khas arsitektur religius abad pertengahan, banyak digunakan untuk menutupi gereja dengan struktur atap yang curam dan berbentuk kerucut.

Lihat pula

Referensi