Tết Nguyên Đán (Hán nôm: 節元旦, "perayaan pagi pertama") atau lebih umum dikenal sebagai Tết, adalah perayaan tahun baru di Vietnam. Tahun baru Tết merupakan hari raya terpenting di Vietnam yang sudah dirayakan sejak tahun 500 SM.
Tahun baru Tết ditentukan berdasarkan perhitungan kalender Tionghoa dan banyak tradisi tahun baru Tết yang mirip dengan tradisi tahun baru Imlek. Hari raya Tết juga dirayakan bersamaan dengan tahun baru Imlek, walaupun tidak selalu dirayakan pada tanggal yang sama. Perbedaan zona waktu antara Hanoi dengan Beijing menyebabkan tanggal perayaan tahun baru Tết bisa terlambat 1-2 hari hingga pada hari ke-3 bulan yang pertama. Orang Vietnam sudah bersiap-siap sejak beberapa minggu sebelumnya dengan memasak makanan istimewa dan membersihkan rumah. Pada hari raya Tết, orang Vietnam pergi ke vihara dan mengunjungi sanak keluarga.
Tradisi
Hari raya Tết merupakan kesempatan bagi orang Vietnam untuk pulang ke kampung halaman mengunjungi sanak saudara. Sebagian besar orang pulang ke kampung halaman untuk mendoakan leluhur di altar keluarga dan membersihkan makam.
Tradisi perayaan Tết berbeda-beda menurut wilayah dan agama yang dianut. Secara umum, perayaan Tết di tiga wilayah Vietnam dapat dibagi menjadi 3 periode, Tất Niên (persiapan Tết), Giao Thừa (malam tahun baru Tết), dan Tân Niên (hari awal tahun baru).
Tất Niên (persiapan)
Persiapan sudah dimulai beberapa bulan sebelum hari raya Tết. Orang yang berutang berusaha melunaskan utang-utangnya supaya terbebas dari utang sewaktu merayakan Tết. Anak kecil diberikan baju baru untuk dikenakan pada tahun baru. Orang juga berusaha menumpuk persediaan makanan karena toko-toko banyak yang tutup selama perayaan Tết.
Beberapa hari sebelum hari raya Tết, pasar, pusat pertokoan, dan jalan-jalan menjadi ramai dengan orang yang sibuk membeli makanan, pakaian, dan hiasan tahun baru. Sarana transportasi di Vietnam menjadi sangat sibuk dengan orang-orang yang bergegas pulang ke kampung halaman untuk merayakan Tết.
Upacara
Keluarga Vietnam biasanya memiliki altar keluarga untuk menghormati arwah leluhur. Altar dibersihkan dan sesajen diganti dengan yang baru untuk menyambut tahun baru.
Setiap rumah di Vietnam dipercaya memiliki tiga dewa dapur yang disebut (Ông Táo) yang pulang ke surga pada hari ke-23 bulan terakhir kalender Tionghoa. Ketiga dewa pulang untuk melaporkan kejadian yang dialami rumah yang dijaganya kepada Kaisar Giok. Keberangkatan ketiga dewa dilepas dengan upacara sederhana, sedikit persembahan diberikan untuk bekal selama perjalanan. Pemilik rumah sering mengoleskan madu ke patung sosok Ông Táo agar sewaktu di langit hanya berbicara yang mengenai hal yang manis-manis saja.
Menjelang hari raya Tết, setiap keluarga biasanya memasak makanan istimewa untuk hari raya seperti: bánh chưng dan bánh dầy. Cara pembuatan kedua masakan ini sangat repot dan perlu digodok selama beberapa hari. Di malam hari anggota keluarga harus ada yang menjaga api kompor yang dilakukan sambil saling bercerita tentang perayaan Tết pada tahun-tahun yang sudah lewat.
Hiasan tahun baru
Setiap rumah dihias pohon tahun baru yang disebut cây nêu, berupa potongan dahan bambu dengan panjang 5-6 meter. Pada puncak cây nêu biasanya dihiasi berbagai macam hiasan seperti jimat keberuntungan, origami bentuk ikan, atau dahan kaktus.
Di Vietnam bagian tengah dan selatan, rumah sering dihias dengan pohon hoa mai (Ochna integerrima), pohon hoa đào (Prunus persica) di bagian utara Vietnam, dan pohon hoa ban di wilayah pegunungan.
Di beberapa kota, pohon jeruk kumquat populer sebagai hiasan tahun baru Tết. Pohon ini berbuah banyak dan berwarna kuning oranye, sehingga menjadi lambang kesuburan dan kemakmuran untuk tahun yang baru.
Giao Thừa (malam tahun baru)
Semua ruangan di dalam rumah disapu hingga bersih dan dihiasi dengan bunga, serta persembahan untuk leluhur diganti dengan yang baru. Pergantian tahun dulunya dimeriahkan dengan menyalakan petasan, tapi tradisi ini sudah tidak dilakukan lagi sejak 1 Januari1995 karena dilarang pemerintah. Perayaan Tết yang sebenarnya baru dimulai di pagi keesokan harinya.
Tân Niên (tahun baru)
Hari pertama tahun baru Tết dirayakan di rumah bersama keluarga dekat. Jalan-jalan di kota besar menjadi kosong karena orang memilih berada di dalam rumah dan sebagian besar penduduk pulang ke kampung halaman. Anak-anak menerima angpau yang disebut lì xì dari anggota keluarga yang lebih tua. Sebelum menerima angpau, anak-anak biasanya mengenakan pakaian baru dan memberi ucapan selamat hari raya Tết kepada anggota keluarga yang lebih tua.
Orang Vietnam percaya tamu pertama yang datang ke rumah menentukan keberuntungan yang bakal diterima sepanjang tahun oleh keluarga yang tinggal di rumah tersebut. Berdasarkan kepercayaan ini, orang dilarang bertamu atau bertandang ke rumah orang pada hari pertama tahun baru tanpa diundang sebelumnya. Peristiwa kedatangan tamu pertama sewaktu tahun baru Tết disebut xông đất atau đạp đất. Biasanya tamu pertama yang diundang masuk adalah orang baru mengalami kejadian menyenangkan atau orang yang baru mengalami keberuntungan pada tahun yang lewat.
Nama-nama seperti: Phúc (kegembiraan), Tài (kemakmuran), dan Lộc (keberuntungan) dipercaya membawa keberuntungan, sehingga orang yang memiliki nama-nama tersebut sering diundang untuk melakukan tradisi xông đất. Sebaliknya, orang pembawa nasib buruk betul-betul dicegah agar tidak menjadi tamu pertama setelah pergantian tahun. Sebagai tindakan pencegahan, pemilik rumah sering keluar rumah beberapa menit sebelum pergantian tahun, dan masuk lagi ke dalam rumah beberapa saat setelah tahun berganti.
Menyapu selama perayaan Tết adalah tabu atau xui (membawa sial), karena dipercaya sebagai menyapu keberuntungan. Selain itu, orang yang baru mengalami kematian dalam keluarga juga dilarang mengunjungi orang lain selama perayaan Tết.
Pada hari kedua, orang mulai mengunjungi saudara, teman, dan kuil agama Buddha terdekat untuk memberi sumbangan dan menerima ramalan nasib tahun baru. Ramalan berdasarkan Truyện Kiều banyak disukai orang. Anak-anak bebas menghabiskan uang tahun baru untuk membeli mainan atau mengadu keberuntungan di arena permainan bầu cua cá cọp yang digelar di pinggir jalan. Keluarga terpandang sering mengundang pertunjukan barongsai untuk mengusir roh-roh jahat dan mengundang peruntungan yang baik pada tahun yang baru. Selama perayaan Tết, pertunjukan barongsai juga diadakan di tempat-tempat umum.
Ucapan selamat
Ucapan selamat tahun baru Tết dalam bahasa Vietnam adalah "Chúc mừng năm mới" atau "Cung chúc tân xuân" yang berarti "selamat tahun baru". Ucapan "Cung hỉ phát tài" dari bahasa KonghuKung hei fat choi yang berarti "Selamat dan semoga makmur" juga sering diucapkan. Orang Vietnam juga mempunyai tradisi saling mendoakan kemakmuran dan keberuntungan dengan mengucapkan:
Sống lâu trăm tuổi (Panjang umur sampai 100 tahun): Ucapan ini biasanya digunakan anak-anak kepada orang yang lebih tua. Menurut tradisi Vietnam, usia bertambah setahun pada hari raya Tết sehingga anak-anak perlu mendoakan kesehatan kakek-nenek dan orang tua sebelum bisa diberi angpau yang disebut mừng tuổi atau lì xì.
An khang thịnh vượng (Keselamatan, kesehatan, dan kemakmuran)
Vạn sự như ý (Kelimpahan menyertai Anda)
Sức khoẻ dồi dào (Kesehatan sepanjang tahun)
Makanan istimewa
Dalam bahasa Vietnam, merayakan Tết digambarkan sebagai ăn Tết, yang secara harafiah berarti "makan Tết". Hal ini menunjukkan pentingnya makanan dalam perayaan ini. Sebagian makanan yang dihidangkan adalah makanan yang biasa tersedia sepanjang tahun, namun ada juga makanan khusus untuk hari raya Tết.
Bánh chưng dan bánh dầy: makanan dari beras ketan yang dibungkus daun. Bentuknya persegi empat (Bánh chưng) dan bundar (bánh dầy) sebagai simbol perayaan Tết. Isinya adalah daging babi dan kacang hijau. Sambil menjaga bánh giầy dan bánh dầy yang sedang direbus, orang-orang yang lebih tua sering mengisahkan kembali asal usul dan hubungan makanan ini dengan hari raya Tết.
Mứt: manisan buah-buahan kering, termasuk juga mứt dừa (manisan kelapa), yang jarang dimakan pada kesempatan lain selain pada hari raya Tết.
Cầu Dừa Đủ Xoài atau buah untuk persembahan di altar. Di Vietnam selatan, buah-buahan yang biasa digunakan misalnya: sirsak (mãng cầu), kelapa (đu đủ), mangga (xoài). Semuanya merupakan buah-buahan yang namanya bisa membentuk kalimat "cầu vừa đủ xài" ("berdoa berharap dapat uang") dalam bahasa Vietnam dialek selatan.
Perbedaan kalender
Kalender Tionghoa berdasarkan pengamatan astronomi, sehingga bergantung pada waktu setempat. Vietnam Utara berganti zona waktu dari UTC+8 menjadi UTC+7 pada tanggal 8 Agustus1967, sedangkan di Vietnam Selatan baru dilakukan tahun 1975 setelah berakhirnya Perang Vietnam. Perbedaan zona waktu Utara-Selatan menyebabkan Vietnam Selatan dan Vietnam Utara merayakan hari Tahun Baru Tết 1968 pada hari yang berbeda.[1]
Perbedaan mencolok penentuan tahun baru Tết di Vietnam dengan tahun baru Imlek terjadi tahun 1985. Tahun baru Tết jatuh tanggal 21 Januari1985, sedangkan tahun baru Imlek jatuh tanggal 20 Februari1985. Kalender Vietnam dan kalender Tionghoa kembali cocok setelah bulan kabisat (Lun-gwee) dari tanggal 21 Maret sampai 19 April disisipkan ke dalam kalender Vietnam.
Dari tahun 1975 hingga 2100 hanya terjadi 4 kali perbedaan antara tahun baru Imlek dan tahun baru Tết: