Antara tahun 1950-1952, ia bekerja di Administrasi Perencanaan Daya Listrik Negara dan melanjutkan studinya di Amerika Serikat pada energi listrik dan manajemen teknik antara tahun 1952-1953. Setelah kembali ke Turki, ia bekerja di organisasi yang sama kembali pada proyek pelistrikan sampai tahun 1958. Özal berada dalam Departemen Perencanaan Negara pada tahun 1959, dan di Departemen Koordinasi Perencanaan pada tahun 1960. Setelah dinas militer pada tahun 1961, ia bekerja di sejumlah organisasi negara dalam kedudukan utama dan mengajar di ODTÜ (Universitas Teknik Timur Tengah). Bank Dunia mempekerjakannya antara tahun 1971-1973. Saat itu, ia adalah beberapa perusahaan Turki sampai tahun 1979. Kembali ke dinas negara, ia adalah menteri muda untuk PM Süleyman Demirel sampai kudeta militer pada tahun 12 September1980. Penguasa militer di bawah Kenan Evren mengangkatnya sebagai menteri negara dan deputi perdana menteri yang mengepalai urusan ekonomi sampai bulan Juli 1982.
Pada tanggal 20 Mei1983 ia mendirikan Anavatan Partisi (Partai Tanah Air) dan menjadi ketuanya. Partainya memenangkan PemilU dan ia membentuk pemerintahan untuk menjadi PM ke-19 pada tanggal 13 Desember1983. Pada tahun 1987 ia dipilih kembali.
Pada tanggal 18 Juni1988 ia lolos dari percobaan pembunuhan selama kongres partai. Ia terluka di jarinya namun peluru lainnya hampir mengenai kepalanya. Pembunuhnya ditangkap dan divonis hukuman penjara seumur hidup dan kemudian diampuni oleh Ozal.
Sebagai PM lalu presiden, ia mengubah ekonomi Turki dengan meratakan jalan buat swastanisasi banyak sektor negara. Ini telah membuatnya mendekatkan diri ke Barat, khususnya Amerika Serikat. Nyatanya, dengan bangga ia mengklaim bahwa Turki ialah "Amerika kecil" karena berlebihannya barang yang tidak hadir sebelum kepemimpinannya. Namun, beberapa pihak mengklaim bahwa perubahan dari ekonomi yang dikendalikan negara menjadi swastanisasi datang atas biaya kelas menengah di Turki. Dalam Perang Teluk1991, Özal mendukung koalisi melawan Irak.
Turgut Özal menikah dengan Semra yang memberinya 2 putra dan 1 putri. Salah satu putranya, Ahmet Özal ke parlemen juga setelah pemilu 1999, tetapi keluar setelah pemilu 2002.
Kutipan
"Ada sebuah kelompok besar negara Islam. Mereka pernah menganggap Turki Utsmani sebagai pemimpin dunia Islam. Kita harus memimpin kelompok negara-negara ini dan hal ini akan membuat kita lebih penting di mata dunia Barat. Secara fisik dan moral kita adalah jembatan dari Barat."