Necmettin Erbakan
Prof. Dr. Necmettin Erbakan (29 Oktober 1926 – 27 Februari 2011) adalah mantan Perdana Menteri negara Turki pada periode 1996–1997.[1] PendidikanErbakan adalah salah satu putra dari hakim terakhir dari Kekaisaran Ottoman yang menetapkan Islam sebagai agama resminya.[1] Erbakan menamatkan pendidikan sarjana di Universitas Teknik Istanbul. Ia memilih Program Studi Teknik Permesinan.[1] Erbakan menamatkan pendidikan magister dan doktor di Universitas Teknologi Rhenish-Westphalian di Aachen, Jerman Barat.[2] PekerjaanErbakan bekerja sebagai pengajar di Universitas Teknik Istanbul.[1] DI Universitas Teknik Istanbul, Erbakan merupakan seorang profesor dalam bidang mekanika.[3] Erbakan merupakan pelopor di dunia industri Turki dan merupakan seorang ahli dalam bidang produksi tank. Pada tahun 1969, Erbakan memasuki dunia perpolitikan negara Turki. Erbakan pernah menjadi ketua Partai Keselamatan Nasional. Posisi ini dijalaninya selama periode tahun 1970-an.[2] Erbakan juga pernah memimpin Partai Kesejahteraan.[3] PerpolitikanErbakan menjadi anggota dewan legislatif pada tahun 1969 melalui jalur independen.[1] Pada tahun 1970, Erbakan menjadi Wakil Perdana Menteri dan membentuk sebuah partai Islam. Partai tersebut dibubarkan oleh pemerintah militer Turki pada tahun 1971. Erbakan kembali mendirikan sebuah partai Islam pada tahun 1972. Pemerintah militer kembali membubarkan partai Islam yang didirikan oleh Erbakan pada tahun 1980. Bersamaan dengan pembubaran partai, Erbakan dimasukkan ke penjara. Pemerintah Turki melarang keikut-sertaan Erbakan dalam politik negara Turki hingga tahun 1987.[1] Setelah diizinkan kembali untuk berpolitik, Erbakan mendirikan Partai Kesejahteraan Islam. Erbakan menjadi pemimpin tertinggi dalam struktur organisasi partai ini. Partai ini merupakan partai yang mendukung gerakan Islam di Turki. Partai ini memiliki struktur organisasi yang sangat teratur. Partai ini memiliki cabang hingga skala lokal. Partai ini didirikan untuk menentang tindakan korupsi yang dilakukan oleh partai-partai besar di Turki.[1] Erbakan turut serta dalam memengaruhi hasil pemilihan parlemen Turki pada tahun 1995. Erbakan menyampaikan beberapa usulan politik bagi pemerintah Turki. Erbakan mengusulkan agar Turki keluar dari keanggotaan Organisasi Perjanjian Atlantik Utara. Erbakan juga meminta agar Turki membatalkan perjanjian persahabatan dengan Israel. Erbakan meminta pemerintah Turki untuk menjalin kerja-sama dengan negara-negara di kawasan Timur Tengah. Usulan ini membuat resah para pemimpin negara-negara di kawasan Eropa yang bekerja-sama dengan Turki. Pada masa itu, Turki menganut paham sekuler. Usulan yang disampaikan oleh Erbakan dapat memengaruhi kebijakan-kebijakan Eropa di Timur Tengah.[1] Usulan Erbakan didukung oleh sebagian besar pemilih. Dari total 550 kursi di legisalatif, partai Kesejahteraan Islam memperoleh 158 kursi. Perolehan kursi ini menjadi yang terbanyak dibandingkan dengan parta-partai lainnya. Hasi ini menjadikan Partai Kesejahteraan Islam menjadi partai Islam pertama yang secara umum memenangkan pemilihan umum di Turki.[1] Erbakan mencoba membuat pemerintahan koalisi pada awal tahun 1996. Usaha ini mengalami kegagalan. Kekuasaan tetap dikendalikan oleh koalisi kanan-tengah yang merupakan gabungan dari Partai Jalan Sejati dan Partai Ibu Pertiwi. Koalisi ini pun dibubarkan pada bulan Juni 1996 akibat pertikaian intrenal. Erbakan kembali mencoba membentuk koalisi. Akhirnya, koalisi dapat terbentuk antara Partai Kesejahteraan Islam dan Partai Jalan Sejati.[1] Badan legislatif Turki mennyetujui kesepakatan bahwa Erbakan selaku Ketua Partai Kesejahteraan Islam, dan Tansu Çiller akan saling berbagi posisi sebagai Perdana Menteri dan Wakil Perdana Menteri Turki. Posisi-posisi penting lainnya di tingkat kementrian juga dibagi antara Partai Kesejahteraan Islam dan Partai Jalan Sejati.[1] Pemerintah militer meminta Erbakan untuk mengundurkan diri dari jabatan Perdana Menteri pada tahun 1997. Pemerintah militer menganggap bahwa Partai Kesejahteraan Islam berusaha meng-Islamkan negara Turki. Erbakan akhirnya mengundurkan diri pada tanggal 18 Juni 1997. Partai Kesejahteraan Islam akhirnya juga dilarang aktif dalam perpolitikan sejak awal tahun 1998. Erbakan kembali dilarang ikut serta dalam perpolitikan selama lima tahun.[1] Pada tahun 2000, Erbakan dipenjara atas tuduhan melakukan ujaran kebencian kepada pemerintah sekuler Turki. Ujaran ini dilakukan Erbakan saat berpidato pada tahun 1994. Ia juga dituduh menggelapkan dana Partai Kesejahteraan Islam setelah pembubaran dilakukan. Pada tahun 2002, erbakan dihukum dengan menjadi tahanan rumah selama dua tahun. Erbakan mengakhiri hukuman larangan berpolitik pada tahun 2003. Erbakan kemudian bergabung dengan Partai Kebahagiaan. Partai ini merupakan salah satu partai yang mendukung Islam di Turki.[1] Recep Tayyip Erdogan dan Abdullah Gul adalah dua rekan utamanya di Partai Kesejahteraan.[3] Ideologi dari Partai Kesejahteraan kini diwariskan ke Partai Keadilan dan Pembangunan. Partai ini merupakan partai yang kini berkuasa di Turki.[3] Akhir hayatErbakan meninggal di sebuah rumah sakit di Ankara pada tanggal 27 Februari 2011. Erbakan meninggal pada usia 85 tahun. Erbakan mengidap penyakit jantung. Erbakan meninggal saat sedang menjalani perawatan penyakit jantung.[3] Referensi
|