Tsa'labah bin Salamah bin Jahdam al-Amili (bahasa Arab: ثعلبة بن سلامة بن جَحْدَم العاملي)[1] adalah seorang gubernur pada masa Kekhalifahan Umayyah.
Silsilah
Tsa'labah berasal dari suku Bani Amilah.[2] Silsilahnya adalah Tsa'labah bin Salamah bin Jahdam bin Amr bin al-Ajdzam bin Tsa'labah bin Mazin bin Muzain bin Abi Malik bin Abi Azm bin Aukalan bin az-Zahd bin Sa'ad bin al-Harits. Nama asli al-Harits ini adalah Amilah.[2]
Biografi
Sedikit yang diketahui tentang kehidupan awal Tsa'labah. Ia pada awalnya menjabat sebagai gubernur Jund al-Urdunn.[1] Tidak banyak diketahui tentang kehidupan awal dan masa kecil Tsa'labah. Ketika kabar kekalahan pasukan Arab dalam melawan pemberontak Berber di Pertempuran Para Bangsawan sampai kepada Khalifah Hisyam bin Abdul Malik (berkuasa 724–743), ia memecat gubernur Ifriqiyah, Ubaidillah bin Al-Habhab, dan menggantinya dengan Kultsum bin Iyadh al-Qusyairi.[3] Kultsum berangkat ke Ifriqiyah dengan 30.000 pasukan didampingi oleh keponakannya, Balj bin Bisyr dan Tsa'labah sendiri.[3] Pasukan Kultsum berasal dari provinsi Jund Himsh, Jund Dimasyq, Jund Qinnasrin, Jund Filasthin, Jund al-Urdunn, dan Mesir.[4] Tsa'labah turut serta dalam pasukan Kultsum dan menjadi pemimpin pasukan dari Jund al-Urdunn.[5] Pertempuran kemudian pecah antara pasukan Kultsum dan pemberontak Berber di Pertempuran Bagdoura[6] yang terjadi pada tahun 123 H (741 M).[7]
Pertempuran kemudian berakhir dengan kekalahan di pihak pasukan Arab dan Kultsum sendiri terbunuh. Balj bin Bisyr yang selamat dari pertempuran kemudian membawa pasukan yang tersisa ke Ceuta lalu menyeberang ke Al-Andalus.[8] Di sana ia sempat membantu gubernurnya, Abdul Malik bin Qathan al-Fihri, dalam melawan pemberontakan Berber yang pecah di Al-Andalus.[9] Balj kemudian berselisih dengan Abdul Malik dan menganggap bahwa dirinya merupakan gubernur Al-Andalus. Tsa'labah yang turut serta ke Al-Andalus bersama Balj menjadi pendukung Balj.[10] Abdul Malik kemudian ditangkap lalu disalib yang berujung pada pembunuhannya.[11]
Balj kemudian menghadapi perlawanan Qathan dan Umayyah, dua putra Abdul Malik bin Qathan, dan penduduk Al-Andalus yang marah dengan terbunuhnya Abdul Malik. Mereka bertempur hingga Balj terluka parah. Ia kemudian meninggal dan posisinya digantikan oleh Tsa'labah.[11]
Tsa'labah memulai jabatannya sebagai gubernur Al-Andalus dengan menyerang pemberontak hingga kekalahan telak berakhir pada mereka. Ia juga menawan banyak para pemberontak dan hampir membunuh mereka semua.[12] Namun, penduduk Al-Andalus segera meminta bantuan kepada Hanzhalah bin Shafwan al-Kalbi, gubernur Ifriqiyah yang baru, agar kondisi di Al-Andalus tidak bertambah parah. Hanzhalah kemudian mengirimkan Abu al-Khattar al-Hussam bin Dhirar al-Kalbi sebagai gubernur Al-Andalus untuk menggantikan Tsa'labah. Pasukan Suriah kemudian mematuhinya di tengah sedikit ketegangan.[13] Masa jabatan Tsa'labah berlangsung dari tahun 124–125 H (742–743 M).[14]
Abu al-Khattar kemudian memberi kapal kepada Tsa'labah dan sejumlah pasukan Suriah yang bersamanya. Mereka kemudian kembali ke Ifriqiyah dan bergabung dengan gubernur Hanzhalah bin Shafwan,[13] lalu melanjutkan perjalanan ke Suriah setelah mereka diberitahu kabar terbunuhnya Khalifah Al-Walid bin Yazid (berkuasa 743–744).[15]
Kematian dan keturunan
Ketika Marwan bin Muhammad (berkuasa 744–750) menjadi khalifah, Tsa'labah diangkat sebagai gubernur Jund al-Urdunn. Ia lalu menemani Marwan dalam pelarian menghindari pengejaran Abbasiyah. Tsa'labah kemudian terbunuh bersama Marwan di Mesir.[16] Kepalanya dan kepala Marwan kemudian dipenggal lalu diberikan kepada khalifah Abbasiyah Abul Abbas As-Saffah (berkuasa 750–754). As-Saffah kemudian memasang kepala mereka dan kepala pendukung Marwan lainnya seperti Ibnu Hubairah di tongkat kayu di kota Anbar.[17] Ia terbunuh pada tahun 132 H (750 M).[1]
Ibnu Hazm menyebutkan bahwa Tsa'labah memiliki keturunan yang dijuluki "al-Amiliyin" dan mereka tinggal di kota Rayya di Al-Andalus.[1]
^ abProf. Dr. Raghib As-Sirjani (2013). Bangkit dan Runtuhnya Andalusia(Bukel). Pustaka Al-Kautsar. hlm. 135. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2023-05-29. Diakses tanggal 2023-05-29.
Penulis tidak dikenal, Tahqiq: Ibrahim Al-Ibyari (1989). Akhbar Majmu'ah fi Fath Al-Andalus (dalam bahasa Arab). Dar al-Kitab al-Mishri, Kairo - Dar al-Kitab al-Libnani, Beirut. ISBN977-1876-09-0.