Tribhuwanaraja
Srimat Tribhuwanaraja Mauli Warmadewa merupakan salah seorang Maharaja Malayapura yang pernah memerintah di Dharmasraya (sekarang Kabupaten Dharmasraya). Namanya disebutkan pada Prasasti Padang Roco sebagai penguasa di Bumi Malayu. Sementara jika membandingkan dengan Sulalatus Salatin, terdapat kemiripan namanya dengan tokoh pendiri Singapura yaitu Sri Tri Buana (Sang Nila Utama).[1] BiografiTribhuwanaraja sendiri kemungkinan besar adalah merupakan keturunan dari Maharaja Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa yang disebut dalam Prasasti Grahi (selatan Thailand). Munculnya nama Dharmasraya sebagai kerajaan Malayapura menunjukkan luasnya pengaruh kerajaan ini sampai ke pulau Jawa, sehingga raja Singhasari waktu itu Kertanagara perlu melakukan suatu kerjasama dengan kerajaan ini, sehingga muncullah Ekspedisi Pamalayu, dan pada tahun 1286 Kertanagara menghadiahkan Arca Amoghapasa sebagai hadiah persahabatan Selanjutnya dari Pararaton dan Nagarakretagama, raja Malayapura setelah menerima Arca Amoghapasa, menjodohkan dua orang putrinya yaitu Dara Jingga dan Dara Petak untuk dipersunting oleh Kertanagara, tetapi dalam kepulangan kembali dari tim ekspedisi ini, Singhasari telah runtuh dan digantikan oleh Wilwatikta, Raden Wijaya sebagai ahli waris mempersunting Dara Petak, yang kemudian hari melahirkan raja kedua yaitu Jayanagara, sedangkan Dara Jingga diserahkan kepada dewa (salah seorang bangsawan), sehingga Dara Jingga disebut juga dengan sira alaki dewa, yang kemudian hari melahirkan Adityawarman.[2][3] Namun Profesor Uli Kozok seorang filolog meragukan kalau Adityawarman adalah putra langsung dari Dara Jingga, tetapi memang keturunannya. Selanjutnya Uli Kozok meyakini bahwa yang dimaksud putra Dara Jingga tersebut adalah Akarendrawarman.[4] Rujukan
|