Indermasyah dari Suruaso
Yang Dipertuan Pagaruyung Raja Alam Indermasyah atau Sultan Indermasyah adalah raja alam Pagaruyung. BiografiMunculnya nama Sultan Indermasyah ini, berdasarkan surat yang diterima regent VOC di Padang dan Gubernur Belanda di Malaka, dimulai sejak tahun 1670 dari yang menyebut sebagai raja Saruaso[1] kemudian disusul surat pada tahun 1678, dan oleh Jacob Pits dirujuk kepada Yang Dipertuan Inderma,[2] berdasarkan surat yang diterima pada tahun 1703, dari yang menyebut dirinya sebagai Indermasyah dari Saruaso, dan mengaku ayahnya bernama Sultan Ahmadsyah putra dari Sultan Khalifatullah Indramasyah.[3] Kemungkinan Sultan Indermasyah naik tahta setelah meninggalnya Sultan Ahmadsyah pada tahun 1674,[4] dan dari catatan Belanda juga mencatat pada tahun tersebut datang utusan dari Johor untuk mencari bantuan bagi raja Minangkabau berperang melawan raja Jambi.[5] Pada masa pemerintahan Sultan Indermasyah, pada tahun 1677 para perantau Minangkabau yang bermukim di Rembau, Sungai Ujong dan Naning, meminta kepada Yang Dipertuan Pagaruyung untuk dikirim raja bagi mereka dan waktu itu dikirim salah seorang kerabat raja yang bernama raja Ibrahim.[5] Pada tahun 1716 Sultan Indermasyah mengutus saudaranya yang bernama Sultan Abdul Jalil untuk mewakili dirinya dalam menyelesaikan kesepakatan dagang dengan pihak VOC, pada awalnya pihak Belanda menolaknya, namun kemudian kembali datang surat dari Yang Dipertuan Pagaruyung, yang menegaskan status daripada Sultan Abdul Jalil tersebut.[6] Keberadaan Sultan Indermasyah ini masih dapat diketahui berdasarkan korespondensinya dengan pihak Belanda merujuk surat yang diterima regent VOC pada tahun 1724, 1727, dan terakhir 1730.[7][8][9] Rujukan
Lihat juga
|