Sejarah TayanDiarsipkan 2017-05-02 di Wayback Machine. bermula dari berdirinya sebuah kerajaan yang bernama sama Kerajaan Tayan, yang didirikan oleh seorang putra dari prabu Brawijaya yang bernama Gusti Lekar yang meninggalkan kerajaan Tanjungpura yang sering terjadi peperangan, tetapi ada juga yang menyebutkan bahwa Gusti Lekar mendapat misi menyelamatkan benda pusaka milik kerajaan Tanjungpura dan akhirnya mendarat di Tayan dan mendirikan kerajaan Tayan, tetapi hingga saat tulisan ini diturunkan penulis belum dapat memastikan mana yang benar di antara kedua sejarah tersebut. Berikut sekilas tentang pemimpin pemerintahan Kerajaan/Penambahan Tayan setelah mangkatnya Gusti Lekar.
Gusti Ramal dengan Gelar Pangeran Marta Jaya Yuda Kesuma
Suma Yuda dengan gelar Panembahan Tua
Gusti Mekah dengan gelar Panembahan Nata Kesuma
Utin Belondo/Ratu Utin Belondo, tetapi pemerintahan dijalankan oleh suaminya Gusti Hassan Pangeran Ratu Kesuma dengan gelar Panembahan Mangku Negara Surya Kesuma
Gusti Inding dengan gelar sama dengan ayahnya Panembahan Mangku Negara Surya Kesuma tetapi kemudian Belanda menggantilkan gelarnya menjadi Panembahan Anum Paku Negara Surya Kesuma
Gusti Kerma Ratu Paku Negara dengan gelar Panembahan Adiningrat Kesuma Negara
Gusti Mohamad Ali/Gusti Inding dengan gelar Paku Negar Surya Kesuma
Gusti Tamzid Pengeran dengan gelar Panembahan Anum Paku Negara
Gusti Jafar Panembahan Anum Adi Negara (Salah satu korban keganasan Jepang di Mandor)
Gusti Ismail dengan gelar Paku Negara yang kemudian karena berakhirnya pemerintahan swaparja menjadi Wedana Tayan dan kemudian dipindahkan ibu kotanya ke Sanggau
Gusti Yusri dengan gelar Panembahan Anom Pakunegara yang baru diangkat pada tahun 2012
Dalam perjalanan sejarah juga Nama Tayan merupakan sebuah nama negara swapraja yang dibentuk pada tahun 1909 bersamaan dengan dibentuknya negara swapraja Meliau.
Setelah Indonesia diproklamasikan pada Tanggal 17 Agustus 1945 yang dimana Borneo-Belanda (Kalimantan) adalah termasuk dalam salah satu provinsi dari Republik Indonesia. Pada Tanggal 28 Oktober 1946 dibentuk sebuah "Dewan Kalimantan Barat", yang menjadi Daerah Istimewa Kalimantan Barat pada tanggal 27 Mei 1947, dan Sultan Hamid II dari Kesultanan Pontianak menjadi kepala daerah. Wilayah istimewa ini terdiri atas 13 kerajaan sebagai swapraja seperti pada zaman Hindia Belanda yaitu Sambas, Pontianak, Mempawah, Landak, Kubu, Tayan, Meliau, Sekadau, Sintang, Selimbau, Simpang, Sukadana dan Matan.
(SMAN 1 Tayan Hilir, SMA Yakota, SMA Bina Bangsa Utama, SMK Cahaya Harapan, SMTK Kapernaum, SMAK, MA Al-Hikmah)
Perguruan Tinggi = -
Kondisi Geografis
KecamatanTayan Hilir merupakan salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Sanggau dan berada pada bagian Barat dari wilayah Kabupaten Sanggau. Apabila dilihat dari letak geografisnya Kecamatan Tayan Hilir terletak di antara 109,9º BT - 110,1º LB dan 0,1º LU – 0,1º LS.
Kecamatan Tayan Hilir secara umum beriklim tropis dengan suhu rata-rata 33 °C - 21 °C. Hari hujan sebulan tertinggi selama 20 hari, terjadi pada bulan April. Sedangkan hari hujan terendah terjadi pada bulan Juli, yaitu selama 4 hari. Rata-rata tinggi curah hujan terbesar 320 mm yang terjadi pada bulan Desember, sedangkan yang terendah sebesar 54 mm terjadi pada bulan Juli