Tamasaju (Makassar: ᨈᨆᨔᨍᨘ, translit. Tamasajuʼ) adalah desa di kecamatan Galesong Utara, Takalar, Sulawesi Selatan, Indonesia. Penduduk di Desa Tamasaju bekerja sebagai nelayan. Desa Tamasaju memiliki tingkat risiko bencana yang tinggi untuk bencana abrasi pantai dan banjir.
Wilayah
Desa Tamasaju adalah salah satu dari 9 desa di Kecamatan Galesong Utara, Kabupaten Takalar.[1] Wilayah Desa Tamasaju berada di pantai bagian utara dari Kabupaten Takalar.[2]
Mata pencaharian
Penduduk di Desa Tamasaju bekerja sebagai nelayan. Sumber daya laut merupakan sumber penghidupan yang mereka peroleh melalui perikanan tangkap.[3] Sebagian besar dari mereka pergi menangkap ikan menggunakan perahu motor berbahan bakar minyak. Jenis bahan bakar yang digunakan umumnya bensin, minyak tanah atau solar.[4] Hasil tangkapan ikan oleh nelayan kemudian dijual di pelelangan ikan yang terletak di Pantai Beba di Desa Tamasaju.[5]
Risiko bencana
Risiko bencana di Desa Tamasaju sangat tinggi untuk dua jenis bencana alam, yaitu abrasi pantai dan banjir.[6] Nilai risiko bencana abrasi di Desa Tamasaju adalah 2,7 dan termasuk kelas bencana yang tinggi.[7] Aliansi Selamatkan Pesisir mencatat pada Januari 2020, abrasi di Desa Tamasaju telah merusak penahan ombak dan jalan dengan kondisi cukup parah. Abrasi juga merusak 7 rumah warga dan fasilitas wisata.[8]
Bantuan pemerintah
Pada tahun 2022, penduduk Desa Tamasaju merupakan salah satu penerima bantuan Dana Desa di Kecamatan Galesong Utara dari Pemerintah Kabupaten Takalar. Bantuan diberikan ke penduduk Desa Tamasaju dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai. Penyaluran dana bantuan dilakukan pada bulan Januari, Februari dan Maret. Total dana bantuan sebesar Rp. 900 ribu dan dibagikan bertahap selama 3 kali. Pada tiap tahap, penerima bantuan menerima Rp. 300 ribu. Selain itu, penduduk Desa Tamasaju yang bukan penerima bantuan Dana Desa memperoleh alat tangkap nelayan, alat pelacak ikan, pompa pertanian, penyemprot tangan dan pupuk. Pemerintah Kabupaten Takalar memberikan Bantuan Langsung Tunai kepada 116 orang penduduk Desa Tamasaju. Sementara alat tangkap nelayan diberikan kepada 100 orang, alat pelacak ikan kepada 4 kepala keluarga, dan pupuk kepada 50 orang. Sedangkan pompa pertanian yang diberikan sebanyak 10 unit, dan penyemprot tangan sebanyak 10 unit.[9]
Referensi
- ^ Daraba, Dahyar (2017). "Pengaruh Program Dana Desa terhadap Tingkat Partisipasi Masyarakat di Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar" (PDF). Sosiohumaniora. 19 (1): 54.
- ^ Nahdyah, S. N., Farhum, S. A., dan Jaya, I. (2014). "Keragaman Jenis Kapal Perikanan di Kabupaten Takalar". Jurnal IPTEKS PSP. 1 (1): 82. ISSN 2355-729X.
- ^ Hadasiah (2020). Profil Kelompok Usaha Bersama (KUB): KUB Juku Layuru (PDF). Balai Riset Perikanan Budidaya Air Payau dan Penyuluhan Perikanan Maros. Lembar kedua.
- ^ Sunardi dan Mandra, M. A. S. (2018). "Pemanfaatan Bahan Bakar Gas (BBG) bagi Nelayan di Desa Tamasaju Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar". Jurnal Ilmiah Ecosystem. 18 (1): 1143. ISSN 2527-7286.
- ^ Rahmadana, S., dan Taha, L. (2020). "Studi Sanitasi Lingkungan dengan Kepadatan Lalat pada Pelelangan Ikan Beba di Desa Tamasaju Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar". Jurnal Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat. 20 (1): 15. ISSN 0854-624X.
- ^ Firdaus, Rumata, N. A., dan Hakim, D. H. (2022). "Sosialisasi Penataan Ruang untuk Pengurangan Risiko Bencana di Desa Tamasaju Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar" (PDF). Jurnal Balireso: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat. 7 (1): 24. ISSN 2502-0617.
- ^ Firdaus, Chaerul, M., dan Gusty, S. (2022). "Analisis Pengurangan Risiko Bencana Abrasi di Kecamatan Galesong Utara Kabupaten Takalar". Syntax Literate. 7 (4): 3971. ISSN 2548-1398.
- ^ Chandra, Wahyu (29 Januari 2020). "Tambang Pasir Laut Galesong Rusak Ekosistem Laut dan Sebabkan Abrasi". Mongabay. Diakses tanggal 2022.
- ^ "630 KK Warga Galesong Terima Bantuan Dana Desa". Ujungpandang Ekspres. 5 April 2022. hlm. 4.