Ta'aktana, a Luxury Collection Resort & Spa, Labuan Bajo adalah hotel mewah yang terletak di Labuan Bajo. Berada di tepi pantai barat Pulau Flores, hotel ini menempati lahan seluas 16 hektare, berbatasan langsung dengan Pantai Wae Rana, dan dapat dijangkau dari Bandar Udara Internasional Komodo dalam waktu 5 menit dengan kendaraan mobil.[1] Berkonsep sanggraloka, hotel ini terkenal karena menghadirkan akomodasi di atas air pertama di Labuan Bajo.[2] Konferensi Waligereja Indonesia, sebuah perhimpunan Gereja Katolik di seluruh Indonesia, memiliki hotel melalui PT Fortuna Paradiso Optima. Mereka menggandeng Marriott International untuk menjadikan hotel sebagai cabang dari The Luxury Collection, salah satu merek khusus hotel mewah mereka.[3]
Setiap properti The Luxury Collection memiliki identitas dan nama yang unik. Ta'aktana, dalam bahasa Manggarai, berarti "tanah hijau". Istilah tersebut merujuk pada lingko, sawah komunal dalam usaha pertanian suku Manggarai.[4]
Sejarah
Proyek The Luxury Collection di Labuan Bajo pertama kali diumumkan pada bulan November 2021. Acara peletakkan batu penjuru dilaksanakan oleh perwakilan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Marriott International, dan Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat. Pembangunan hotel ini merupakan imbas dari penetapan Labuan Bajo sebagai Destinasi Super Prioritas oleh Pemerintah Indonesia.[5][6] Sebelumnya, Marriott sudah mengumumkan dua properti lain di Labuan Bajo yang sampai saat ini belum selesai.[7] Saat dibuka pada tanggal 31 Mei 2024, Ta'aktana memegang rekor sebagai hotel termewah di kawasan Taman Nasional Komodo, dengan tarif kamar dua kali lipat atau lebih dari saingan-saingannya.[8][9] Pembangunan hotel sempat dilanda sejumlah kontroversi, mulai dari tuduhan dari warga Labuan Bajo yang mengklaim bahwa pemilik hotel menggusur pemakaman lokal hingga tuntutan dari Nusa Raya Cipta, pengembang proyek, mengenai pelanggaran cakupan kontrak kerja yang dilimpahkan kepada mereka.[10][11]
Arsitektur
Ta'aktana dibangun oleh Nusa Raya Cipta melalui rancangan yang digarap oleh ANP Interior Architecture, Wiratman, dan Studio Akar.[12] Sesuai dengan namanya, motif lingko, sawah tradisional masyarakat Manggarai yang sekilas mirip dengan jaring laba-laba, dapat ditemukan di sepenjuru kompleks hotel, mulai dari penataan lanskap, bangunan, hingga tempat sabun di kamar mandi. Sejumlah bangunan hotel terinspirasi oleh Mbaru Niang, rumah adat Manggarai dengan desain atap yang mengerucut. Desain interior menjulang tinggi dan menggunakan kaca dari langit-langit ke lantai, sehingga membersitkan nuansa terbuka. Kamar-kamar hotel dihiasi oleh permadani dinding hasil karya Du Anyam, kelompok wirausaha wanita asal Jakarta. Salah satu ciri khas Ta'aktana adalah adanya tujuh akomodasi yang mengapung di atas air. Akomodasi vila tersebut terhubung dengan daratan melalui dermaga sepanjang 150 meter. Selain vila mengapung, dermaga juga menaungi sebuah bar dan pusat rekreasi air.[13][14][9]
Fasilitas
Ta'aktana memiliki jumlah kamar sebanyak 70, dibagi menjadi 45 kamar berkategori Suite dan 25 kamar berkategori Villa. Kamar-kamar Suite menempati gedung utama hotel, sementara kamar-kamar Villa menempati bangunan-bangunan kecil tersendiri, termasuk 7 unit yang mengapung di air. Terdapat 3 tipe Suite berdasarkan pemandangan yang ditawarkan, sementara terdapat 5 tipe Villa berdasarkan jumlah kamar tidur yang mereka naungi. Fasilitas kolam renang pribadi disediakan di seluruh tipe Villa kecuali Overwater Sea Villa. Selain itu, hotel juga menyediakan 7 rumah makan dan bar (Coffee Roastery, Leros, Maiga!, Nera Lounge, Pool Bar, Taba, Umasa), kolam renang umum, spa, pusat kebugaran, 2 balai sidang, dan rekreasi air.[15]
Pencapaian
Exquisite Awards menobatkan Ta'aktana sebagai Sanggraloka Super Mewah Baru Terbaik (Best New Ultra Luxury Resort) tahun 2024.[16]
Rujukan
Pranala luar