Sungai Sariak, VII Koto Sungai Sarik, Padang Pariaman
[[Kategori:Nagari di {{{provinsi}}}]] Nagari Sungai Sariak sebagai salah satu nagari dalam wilayah Kecamatan Kecamatan VII Koto Sungai Sarik merupakan daerah rantau awal yang mayoritas asal masyarakatnya berasal dari Luhak Agam dan Luhak Tanah Datar. Jalur perjalanan rantau di wilayah Sungai Sariak melewati dua (2) sungai penting. Dari Agam, mereka pada umumnya masuk lewat Sungai Mangur yang melintasi wilayah Sungai Sariak. Dari Tanah Datar, mereka turun melewati Sungai Anai. Rute perjalanan dari Luhak Agam meliputi Nagari Malalak, Tandikek, Padang Panjang, Sicincin, Sungai Sariak atau bisa juga dari Malalak, Padang Alai, Padang Sago, Tandikek, Sungai Sariak. Sementara dari Tanah Datar meliputi Pagaruyung, Batipuh, Padang Panjang, Sicincin, Sungai Sariak atau bisa juga dari Pagaruyung, Batipuh, Malalo, Lubuk Alung, Sicincin, Sungai Sariak. SejarahDaerah Sungai Sariak termasuk jalur rute perjalanan perdagangan yang menghubungkan antara kerajaan Pagaruyung di pedalaman dengan daerah pantai Pariaman, sehingga daerahnya termasuk cepat menerima perubahan-perubahan dari daerah luar. Logisnya daerah rantau, masyarakat Nagari Sungai Sariak juga banyak berasal dari keturunan Aceh. Hal ini dimengerti karena sekitar abad ke-15, ketika hagemoni kerajaan Aceh mencapai puncak kejayaannya, wilayah rantau Pariaman diperintah oleh raja-raja kecil yang berasal dari Aceh. Administrasi pemerintahanSebelum tahun 2013, Nagari Sungai Sariak memiliki luas daerah 2.796 Ha yang terdiri dari 7 (tujuh) Korong yaitu:
Melalui Peraturan Daerah Kabupaten Padang Pariaman Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pembentukan 43 (Empat Puluh Tiga) Pemerintahan Nagari di Kabupaten Padang Pariaman, empat (4) dari korong di atas resmi menjadi nagari sendiri, yaitu:[2]
Dengan begitu, jumlah korong yang ada di Nagari Sungai Sariak tinggal tiga (3) yaitu Kampuang Bendang, Buluah Kasok dan Sungai Ibua. Pada perkembangan selanjutnya, Korong Sungai Ibua dipecah menjadi dua (2) korong yaitu Sungai Ibua I dan Sungai Ibua II. Sehingga, jumlah korong di Nagari Sungai Sariak menjadi empat (4). Bersamaan dengan itu, luas daerah Nagari Sungai Sariak pun berkurang terhitung sejak tahun 2013 menjadi 1.037 Ha. Sebelum tahun 2020, Nagari Sungai Sariak dipimpin oleh Wali Nagari Syamsuar Ambo. Karena masa bakti Syamsuar sebagai Wali Nagari sudah selesai, saat ini, Pemerintahan Nagari Sungai Sariak dipegang oleh Pj Wali Nagari. Kerapatan adat nagariSistem Kerapatan Adat Nagari pada Nagari Sungai Sariak tergabung dalam KAN Sungai Sariak dimana KAN ini mencakup lima (5) Nagari Pemekaran yang sebelumnya tergabung dalam Nagari Sungai Sariak, yakni Nagari Sungai Sariak, Nagari Lareh Nan Panjang Sungai Sariak, Nagari Bisati Sungai Sariak, Nagari Ambuang Kapua Sungai Sariak dan Nagari Limpato Sungai Sariak. Dalam hal ini dipimpin oleh Seorang Penghulu/Datuak Pucuk Adat dari masing-masing suku (marga) yang mendiami Nagari tersebut, adapun suku-suku yang mendiami tersebut sebagai berikut:
Rujukan
|