3 (satu peron sisi dan dua peron pulau yang sama-sama agak tinggi; masing-masing terhubung dengan jalan setapak, namun tidak ada peron pulau di antara jalur 2 dan 3)
Awalnya stasiun yang bangunannya terletak di sisi utara jalur rel ini hanya memiliki dua jalur kereta api dengan jalur 2 merupakan sepur lurus. Setelah jalur ganda segmen Jambon-Sulur resmi dioperasikan pada bulan Februari 2014,[3] ditambahkan masing-masing satu jalur lurus dan jalur belok di sisi selatan stasiun sehingga jumlah jalurnya bertambah menjadi empat. Jalur 2 hanya dijadikan sebagai sepur lurus untuk arah Semarang saja, sedangkan jalur lurus baru tersebut menjadi jalur 3 sebagai sepur lurus untuk arah Surabaya. Selain itu, sistem persinyalan diubah menggunakan jenis elektrik.
Dahulu ke arah timur stasiun ini, sebelum Stasiun Kradenan, terdapat Halte Cerewek yang kini sudah tidak aktif.[4]
Saat ini tidak ada kereta api yang berhenti di stasiun ini, kecuali jika terjadi penyusulan antarkereta api.
Referensi
^Subdit Jalan Rel dan Jembatan (2004). Buku Jarak Antarstasiun dan Perhentian. Bandung: PT Kereta Api (Persero).
^Officieele Reisgids der Spoor en Tramwegen en Aansluitende Automobieldiensten op Java en Madoera. Staatsspoor en Tramwegen Particuliere Spoor en Tramweg-Maatschappijen. 1931. hlm. 164–166.