Stanisław Leszczyński

Stanisław I
Raja Polandia
Haryapatih Lituania
Berkuasa4 Oktober 1704 – 8 Agustus 1709
Penobatan4 Oktober 1705
PendahuluAugustus II
PenerusAugustus II
Berkuasa12 September 1733 –
27 Januari 1736 (kedua kali)
PendahuluAugustus II
PenerusAugustus III
Adipati Lorraine
Berkuasa9 Juli 1737 – 23 Februari 1766
PendahuluFranz III Stefan
PenerusLouis XV dari Prancis
Kelahiran(1677-10-20)20 Oktober 1677
Lwów, Polandia
Kematian23 Februari 1766(1766-02-23) (umur 88)
Lunéville, Prancis
Pemakaman
Notre-Dame de Bon-Secours, Nancy, Prancis;
Wawel, Kraków, Polandia
PasanganKatarzyna Opalińska
KeturunanAnna Leszczyńska
Maria, Ratu Prancis
WangsaWangsa Leszczyński
AyahRafał Leszczyński
IbuAnna Jabłonowska
Tanda tanganStanisław I

Stanisław I Leszczyński (pengucapan bahasa Polandia: [staˈɲiswaf lɛʂˈtʂɨɲskʲi]; juga dikenal dengan nama Stanislaus I, bahasa Lituania: Stanislovas Leščinskis, bahasa Prancis: Stanislas Leszczynski; 20 Oktober 1677 – 23 Februari 1766) adalah Raja Polandia, Haryapatih Lituania, dan Adipati Lorraine.

Stanisław lahir di keluarga yang berpengaruh di Polandia Raya dan ia mendapat kesempatan untuk berkelana di Eropa Barat pada masa mudanya. Pada tahun 1702, Raja Charles XII dari Swedia dan pasukannya memasuki wilayah Polandia selama konflik antar negara-negaa di Eropa Utara. Charles memaksa bangsawan Polandia untuk menjatuhkan raja Polandia, Augustus II yang Kuat, dan menggantikannya dengan Stanisław (1704). Awal abad ke-18 merupakan masa yang kacau bagi Polandia. Pada tahun 1709, Charles dikalahkan oleh Rusia dalam Pertempuran Poltava dan mundur ke Swedia, sehingga Stanisław tidak lagi memiliki dukungan yang stabil. Augustus II kembali naik tahta dan Stanisław meninggalkan Polandia untuk menetap di provinsi Alsace di Prancis. Pada tahun 1725, anak perempuan Stanisław Maria Leszczyńska menikahi Louis XV dari Prancis.

Ketika Augustus meninggal pada tahun 1733, Stanisław mencoba memperoleh kembali tahta Polandia dengan bantuan Prancis. Setelah berkelana ke Warsawa dalam penyamaran, ia terpilih sebagai raja Polandia oleh mayoritas anggota Sejm. Namun, sebelum ia dimahkotai, Rusia dan Austria merasa takut bahwa Stanisław akan bersekutu dengan Prancis dan Swedia. Mereka kemudian menyerbu Polandia untuk membatalkan pemilihannya. Stanisław sekali lagi dijatuhkan dan di bawah tekanan Rusia beberapa anggota Sejm memilih Friedrich Augustus II untuk naik ke tahta Polandia sebagai Augustus III. Stanisław mundur ke kota Danzig (Gdańsk) dan berharap akan memperoleh bala bantuan dari Prancis, tetapi bantuan tidak pernah datang. Ia melarikan diri sebelum kota tersebut jatuh ke tangan Rusia dan kemudian pergi ke Königsberg di Prusia untuk melancarkan perang gerilya melawan raja baru dan pendukungnya. Perdamaian Wina pada tahun 1738 mengakui Augustus III sebagai Raja Polandia tetapi memperbolehkan Stanisław untuk mempertahankan gelarnya. Perjanjian tersebut juga menyerahkan provinsi Lorraine dan Bar kepada Stanisław.

Di Lorraine, Stanisław terbukti merupakan administrator yang ulung dan mampu mendorong pembangunan ekonomi. Istananya di Lunéville menjadi pusat budaya yang tersohor, dan ia mendirikan akademi sains di Nancy dan sekolah militer. Pada tahun 1749, ia menerbitkan buku yang mengusulkan perubahan konstitusi Polandia.

Di Nancy, Place Stanislas (Alun-Alun Stanisław) dinamai darinya untuk menghormatinya.

Bacaan selanjutnya

Bibliografi

  • André Rossinot, Stanislas: Le roi philosophe. - La Flèche: Michel Lafon, 1999. - 302 p.
  • Kévin Gœuriot, Quand la Lorraine sera française, roman historique autour de la mort de Stanislas. - Metz: Editions du Quotidien, 2015.
  • Anne Muratori-Philip, Stanislas Leszczynski: Aventurier, philosophe et mécène des Lumières. - Paris: Robert Laffont, 2005.
  • Frédéric Maguin et Robert Florentin, Sur les pas de Stanislas Leszczynski. – Nancy: Éditions Koidneuf, 2005.