Panjang Sinonyx berukuran sekitar 1.5 m (5 kaki), sebesar serigala abu-abu modern dengan kepala memanjang yang besar, kaki pendek, kaki digitigrad yang teradaptasi untuk berlari, dan kuku kecil di seluruh kakinya. Jumlah giginya 3.1.4.3=44, yang merupakan angka mamalia primitif. Gigi taringnya panjang dan ramping. Gigi yang tertekan dengan takik pencukur di rahang bawah dioperasikan berlainan arah dengan puncak gigi geraham yang banyak di bagian atas.[1] Tengkorak besarnya memiliki tulang oksipital yang diperpanjang dan jambul sagital besar yang berisi otak kecil yang merupakan tipikal mamalia awal. Jambul sagital memberikan tempat yang lebih luas untuk otot temporalis; Sinonyx memiliki gigitan yang sangat kuat.
Kemiripan morfologis antara Sinonyx dan Cetacea
Ahli morfologi telah lama mengira bahwa Sinonyx adalah nenek moyang langsung Cetacea (paus dan lumba-lumba), namun penemuan kaki belakang cetacea kuno maupun analisis filogenetisDNA terkini[3][4][5] sekarang menunjukkan bahwa Cetacea lebih berkerabat dekat ke Hippopotamidae dan hewan Artiodactyla lain dibanding Mesonychidae, dan hasil ini konsisten dengan banyak penelitian molekuler.[6] Beberapa studi menemukan Andrewsarchus, yang pernah dianggap anggota famili Mesonychidae, membentuk kelompok saudara dari klad yang termasuk Cetacea dan Hippopotamidae bersama dengan Entelodontidae.[7] Mesonychidae seperti yang didefinisikan oleh Szaly dan Gould (1966) kemungkinan parafiletik atau polifiletik, dengan Hapalodectinae dan Andrewsarchinae (diwakilkan oleh tengkorak tunggal Andrewsarchus) secara keliru dimasukkan ke kelompok ini. Subfamili Mesonychinae, yang termasuk Sinonyx, tampaknya monofiletik.
Sinonyx tidak lagi dianggap sebagai nenek moyang Cetacea, tetapi memiliki fitur konvergen dengan paus darat awal yang dianggap memiliki adaptasi yang mirip. Moncong Sinonyx yang panjang dan sempit sering kali muncul pada hewan yang menggigit mangsa kecil yang cepat (seperti tikus sebagai mangsa anjing-anjingan, atau ikan kecil sebagai mangsa lumba-lumba). Gigi pipi yang berbentuk segitiga memiliki puncak gigi yang menonjol di setiap sisi; fitur tidak biasa untuk gigi mamalia ini mirip seperti gigi Archaeoceti dan membuat peneliti awal percaya bahwa Mesonychidae adalah nenek moyang mereka. Namun, kedua kelompok dimulai dengan gigi pipi tipe ungulata yang umum yang teradaptasi untuk memakan daging; mereka hanyalah kelompok mamalia yang diketahui memiliki ciri ini. Ciri lain Sinonyx yang mirip dengan paus awal termasuk bulla timpanum yang terosifikasi, yang meningkatkan sensitivitas pada suara berfrekuensi tinggi dan sering terlihat pada hewan pemangsa yang berburu mangsa kecil dengan suara, dan sebuah foramen jugular yang membesar, yang memberikan ruang untuk saraf kranial yang mengendalikannya saat menelan makanan dan mengendalikan keseimbangan antara aktivitas atletis dan pencernaan.[8]
Carrol, Robert Lynn (1997). Patterns and Processes of Vertebrate Evolution. Cambridge Paleobiology Series. 2. Cambridge University Press. ISBN0-521-47809-X.
Gatesy, J.; Hayashi, C.; Cronin, A.; Arctander, P. (1996). "Evidence from milk casein genes that cetaceans are close relatives of hippopotamid artiodactyls". Molecular Biology and Evolution. 13 (7): 954–963. doi:10.1093/oxfordjournals.molbev.a025663. PMID8752004.
Geisler, J. H.; Uhen, M. D. (2005). "Phylogenetic relationships of extinct cetartiodactyls: results of simultaneous analyses of molecular, morphological, and stratigraphic data". Journal of Mammalian Evolution. 12 (1 and 2): 145–160. doi:10.1007/s10914-005-4963-8.Parameter |s2cid= yang tidak diketahui akan diabaikan (bantuan)