Kadipaten Sachsen-Weimar (Bahasa Jerman: Sachsen-Weimar) adalah salah satu wilayah kadipaten Saxon yang dikelola oleh Wangsa Wettin (salah satu anggota keluarga Ernestine) yang saat ini termasuk dalam wilayah Thuringia. Ibu kotanya adalah Weimar, yang juga merupakan kota terbesar disana. Keturunan dari kadipaten ini adalah adalah pihak yang paling banyak menyimpan catatan-catatan Wangsa Wettin.
Sejarah
Divisi Leipzig
Pada akhir abad ke-15 di wilayah yang kini adalah Thuringia termasuk wilayah-wilayah di sekitar Weimar dipimpin oleh seorang Elektor Saxony yang berasal dari Wangsa Wettin. Dan mulai tahun 1485 berdasarkan Perjanjian Leipzig. Tanah Wettin ini dibagi antara Ernest dari Saxony dan adik laki-lakinya Albert dari Saxony.
Cucu Ernest yang bernama John Frederick I menyerahkan kedaulatan keelektoratan pada tahun 1547 setelah menyetujui Kapitulasi Wittenberg. Sebelumnya ia mengikuti Liga Schmalkaldic yang merupakan revolusi untuk melawan Kaisar Charles V, Kaisar Romawi Suci. Ia lalu dapat dikalahkan lalu ditangkap dan dicekal. Namun berdasarkan perjanjian damai di Passau pada tahun 1552, ia dimaafkan dan diperbolehkan kembali mengelola wilayahnya di Thuringia. Saat kematian John Frederick I pada tahun 1554, putranya John Frederick II menggantikannya sebagai Adipati Saxony, dan bertempat tinggal di Gotha. Percobaanya untuk mengembalikan kejayaan keelektoratan gagal karena revolusi yang dicanangkannya pada tahun 1566 mengalami kegagalan setelah dihasut oleh Wilhelm von Grumbach, John Frederick II lalu dicekal dan ditahan seumur hidup oleh Kaisar Maximilian II.
Divisi Erfurt
John Frederick II digantikan oleh adik laki-lakinya yang bernama John William di Weimar, yang dalam masa kekuasaannya yang pendek juga ikut terkalahkan oleh kekuatan dari Kekaisaran Romawi Suci yang dibantu oleh Raja Charles IX. Pada tahun 1572 Maximilian II menyelenggarakan tatanan baru yang bernama Divisi Erfurt, dimana tanah Kadipaten Ernestine dibagi antara John William dan dua putra dari John Frederick II. John William kembali memimpin Kadipaten Sachsen-Weimar, sedangkan dua keponakannya menerima wilayah di sekitar Coburg dan Eisenach.
Divisi ini adalah bentuk pembagian yang paling terlihat signifikan. Setelah berjalan selama kurang lebih tiga abad, wilayah ini mengalami pembagian kembali ketika seorang adipati memiliki anak laki-laki lebih dari satu, dan terkadang wilayah-wilayah pecahan ini dipersatukan kembali ketika seorang adipati meninggal dunia tanpa permaisuri, tetapi wilayah-wilayah ini tetap berada di naungan Kadipaten Ernestine yang dikelola Keluarga Wettin. Sebagai hasilnya, Kadipaten Sachsen-Weimar mengalami penyusutan dan pengembangan berulang kali. Maka wilayah Thuringian dalam masa-masa ini kebanyakan terdiri dari beberapa wilayah yang tidak berdampingan. Menghadapi kenyataan bahwa kekuatan politik para penguasa ini lemah, mereka mendirikan suatu sistem monarki yang cukup baik dan mengejar prestasi dibidang kebudayaan untuk meperlihatkan kejayaan.
Adipati John William meninggal pada tahun 1573, dan digantikan oleh putranya Frederick William I. Dan setelah kematiannya pada tahun 1602 Kadipaten Sachsen-Weimar dibagi antara saudaranya John II dan Putranya yang bernama John Phillip, yang menerima wilayah Kadipaten Sachsen-Altenburg.
Saudara John Ernest, Wilhelm, melakukan negosiasi terhadap Kekaisaran Romawi bersama sepupunya dari Keluarga Albertine pada masa setelah kematian Raja Gustavus Adolphus. Ia melakukan negosiasi ini berdasarkan Perjanjian Damai Praha pada tahun 1635. Wilhelm mengadakan negosiasi untuk meminta persetujuan dari Kekaisaran untuk memerangi Jenderal Bernard, yang lari ke Prancis dibawah perlindungan Kardinal Richelieu. Namun, seperti kebanyakan negara-negara kecil di wilayah Jerman, Kadipaten Sachsen-Weimar juga dilanda oleh wabah pes bubo.
Setelah kematian Wilhelm Heinrich, Adipati Sachsen-Eisenach pada tahun 1741, Ernest Augustus I dari Sachsen-Weimar juga mewarisi Kadipaten Sachsen-Eisenach. Ia kemudian berkuasa di dua kadipaten tersebut dalam satu kesatuan dan secara meyakinkan mempercepat laju perkembangan wilayah yang dipimpinnya dengan penerapan hak-hak dan kewenangan yang dimilikinya.
Putranya, Ernest Augustus II, menggantikan posisinya pada tahun 1748 dan kemudian meninggal sepuluh tahun kemudian. Setelah itu permaisuri kaisar, Maria Theresa menunjuk janda dari Ernest Augustus II, Anna Amalia, menjadi penguasa bersama putranya Charles Augustus. Pemerintahan Anna Amalia dan Charles Augustus, menurut yang diceritakan oleh penulis Christoph Martin Wieland, mencapai titik kejayaan tertinggi dalam sejarah Kadipaten Sachsen-Weimar. Kejayaan terlihat dibidang sastra dan seni dan melahirkan tokoh-tokoh terkemuka seperti, Johann Wolfgang von Goethe, Friedrich Schiller and Johann Gottfried Herder. Pemerintahan mereka juga berhasil menempatkan Kadipaten Sachsen-Weimar menjadi pusat komunitas budaya terkemuka pada masa itu yang disebut Klasisme Weimar.
Saxe-WeimarDiarsipkan 2005-12-05 di Wayback Machine., Ensiklopedia Elektronik Columbia, Edisi Ke-enam, Columbia University Press (2001–2005), diakses 22 Desember 2005