Sasol Limited adalah perusahaan energi dan kimia terpadu berbasis di Johannesburg, Afrika Selatan. Perusahaan ini dibentuk pada tahun 1950 di Sasolburg, Afrika Selatan, serta merupakan perusahaan gas-dari-minyak pertama di dunia.[2] Perusahaan ini mengembangkan dan mengkomersialkan sejumlah teknologi, termasuk teknologi bahan bakar sintetis, serta memproduksi bahan bakar cair yang berbeda, bahan kimia dan listrik.[3]
Sasol tercatat dalam Bursa Efek Johannesburg (JSE: SOL) dan Bursa Efek New York (NYSE: SSL). Pemegang saham utama perusahaan ini termasuk Dana Pensiun Pegawai Pemerintah Afrika Selatan,[4]Industrial Development Corporation[5] of South Africa Limited (IDC), Allan Gray Investment Counsel,[6]Coronation Fund Managers, Investec Asset Management,[7] dan lain sebagainya.[8] Sasol mempekerjakan 30,400 karyawan di seluruh dunia dan telah beroperasi di 36 negara.[9] Perusahaan ini merupakan salah satu pembayar pajak perusahaan terbesar di Afrika Selatan.[10]
Pada tanggal 8 Juni 2015 Presiden dan Chief Operating Officer, David Constable mengumumkan bahwa ia tidak akan memperbarui kontraknya ketika berakhir pada 30 Juni 2016. Dia akan bertransisi ke dalam peran penasehat mulai Juli 2016.[11]
Sejarah
Afrika Selatan memiliki penyimpanan besar batubara yang memiliki nilai komersial rendah karena kandungan abu terbang yang tinggi. Diperkirakan bahwa jika batubara ini dapat digunakan untuk menghasilkan minyak sintetis, bensin dan bahan bakar diesel, hal tersebut akan memberi manfaat yang signifikan bagi Afrika Selatan. Pada tahun 1920, para ilmuwan di Afrika Selatan mulai melihat kemungkinan menggunakan batubara sebagai sumber bahan bakar cair. Karya ini dirintis oleh P. N. Lategan, bekerja untuk Owners Association Coal Transvaal. Ia menyelesaikan tesis doktornya di Imperial College of Science di London dengan kajian di bidang karbonisasi suhu rendah pada batubara Afrika Selatan.
Pada tahun 1927, sebuah kertas putih dari pemerintah dikeluarkan menggambarkan berbagai proses minyak dari batubara yang digunakan di luar negeri dan potensi mereka bagi Afrika Selatan. Pada tahun 1930-an seorang ilmuwan muda bernama Etienne Rousseau memperoleh gelar MSc dari Universitas Stellenbosch. Tesisnya berjudul, The Sulfur Content of Coals and Oil Shales. Rousseau menjadi direktur pertama Sasol. Setelah Perang Dunia II, Angovaal membeli hak atas metode penggunaan proses Fischer-Tropsch yang dipatenkan oleh M. W. Kellogg Limited dan pada tahun 1950, Sasol secara resmi didirikan sebagai perusahaan milik negara sebagai Perusahaan Batubara, Minyak dan Gas Afrika Selatan. Pendirian lokasi Sasol 1 untuk produksi bahan bakar sintetis dimulai pada tahun 1954.
Pembangunan lokasi Sasol 2 selesai pada tahun 1980, dengan lokasi Sasol 3 hadir pada tahun 1982. Rumah perkebunan Zevenfontein dijadikan sebagai sebagai kantor pertama Sasol dan masih ada hingga saat ini.[12][13]
Struktur Grup Sasol diatur menjadi dua unit bisnis hulu, tiga hub operasi regional dan empat unit bisnis strategis melayani pelanggan secara langsung.[9]
Unit Bisnis Strategis
Bisnis energi
Bisnis energi mengelola pemasaran dan penjualan semua produk minyak, gas dan listrik di Afrika Selatan, yang telah dikonsolidasikan di bawah satu payung. Selain itu, cluster ini mengawasi usaha GTL (Gas to Liquid; Gas menjadi Cair) Sasol Internasional di Qatar, Nigeria dan Uzbekistan.[15]
Bisnis bahan kimia
Bisnis bahan kimia global meliputi pemasaran dan penjualan semua produk kimia, baik di Afrika selatan dan internasional. Bisnis bahan kimia dibagi menjadi dua kelompok niche; Bahan Kimia Dasar, di mana pupuk, polimer dan produk pelarut berada, serta Bahan Kimia Pakai, yang terdiri dari produk utama seperti surfaktan, surfaktan intermediet, alkohollemak, benzena alkil linear (LAB), olefin linear alfa rantai-pendek, etilena, petrolatum, lilin parafin es, lilin sintetis, asam kresilat, larutan karbon berkualitas tinggi dan memiliki kemurnian tinggi serta alumina dengan kemurnian ultra-tinggi dan sub-divisi khusus gas.[16]
Investasi sosial dan pemberian sponsor
Sasol mendedikasikan sebagian besar investasi dalam pemberian sponsor di Afrika Selatan pada dunia olahraga.[17] Di antaranya, Sasol mensponsori tim nasional Afrika Selatan, termasuk:
Tim Sepak Bola Wanita Afrika Selatan – Banyana Banyana[18]
Tim Basket Nasional Kursi Roda Pria Afrika Selatan[20]
Sasol juga mensponsori acara tahunan Sasol Rally,[21] kompetisi seni Sasol New Signatures,[22]Black Tie Ensemble,[23]South African National Youth Orchestra,[24] serta Techno X Festival of Science, Engineering and Technology.[25][26]
Program konservasi lingkungan, di sisi lain, difokuskan pada:
Anjing liar, burung bangkai dan burung enggang tanah
Dukungan dari program pendidikan termasuk publikasi sejarah alam
Pada tahun 2009 Sasol menyetujui untuk membayar denda administrasi sebesar R188 juta sebagai bagian dari perjanjian penyelesaian dengan Komisi Persaingan Afrika Selatan atas dugaan penetapan harga, di mana pesaing menuduh bahwa Sasol menyalahgunakan dominasinya di pasar atas pupuk dengan mengenakan harga yang berlebihan untuk produk tertentu. Sasol memenangkan banding atas kasus ini dan tidak akan membayar penyelesaiannya lagi.[28]
Sasol juga harus membayar € 318.000.000 denda kepada Komisi Eropa (EC) pada tahun 2008, yaitu sekitar R3.7 miliar, karena berpartisipasi dalam kartel lilin parafin. Meskipun mengindikasikan bahwa pihaknya akan mengajukan banding atas jumlah denda, nilai penuh harus dibayarkan kepada EC dalam waktu tiga bulan sejak denda ini telah dikeluarkan.[29][30]