Tun Haji Sardon Jubir (19 Maret 1917 – 14 Desember 1985) adalah seorang tokoh politik pemerintahan Malaysia yang pernah Menteri Kesehatan Malaysia, Menteri Pekerjaan dan Komunikasi, dan Gubernur (Yang di-Pertua Negeri) Penang pada masa pemerintahan 1975-1981.
Awal kehidupan
Tun Sardon lahir di Rengit, Johor pada tanggal 19 Maret1917. Ayahnya, Tuan Haji Mohd Jubir bin Haji Amin seorang pemilik perkebunan yang terkenal dan pengusaha di Johor dan kemudian sebagai Kathi di Singapura.
Sardon dididik di Lembaga Raffles yang terkenal di Singapura. Pada Lembaga Raffles, ia membentuk sebuah asosiasi sastra Malaysia dengan teman-teman termasuk Aziz Ishak, Hamid Jumaat, dan Ahmad Ibrahim dan kontribusi artikel tentang Melayu dan penderitaan mereka untuk Warta Malaya, sebuah surat kabar terkemuka Malaysia di Singapura. Hal ini dilakukan melalui saudara Aziz, Yusof Ishak yang sudah bekerja sebagai seorang jurnalis. Yusof kemudian menjadi Presiden pertama Singapura.
Tun Sardon mengejar karier Hukum di London dan berkualitas sebagai Barrister dari Lincoln's Inner Temple. Ia kembali ke Singapura pada tahun 1941 dan telah berlatih di Singapura dan kemudian di Johor Bharu.
Karier Politik
Tun Sardon menjabat sebagai Menteri Kesehatan pada tahun 1972. Ia pensiun dari politik pada tahun 1974 dan menjadi Duta Besar untuk PBB, kemudian biasanya terkait dengan politisi pensiun. Pada tahun 1975, ia diangkat sebagai Yang di-Pertua Negeri (Gubernur) Penang.
Kontribusi
Selama masa jabatannya sebagai Gubernur Penang 1975-1981, Sardon prihatin dengan orang miskin di Penang selama krisis ekonomi pada saat itu.
Dengan bantuan dari pengusaha terkemuka dan tokoh masyarakat dari Penang, di Tun Sardon Foundation didirikan pada tanggal 13 Juni1978 sebagai sebuah perusahaan terbatas dengan jaminan dan tidak memiliki modal saham berdasarkan Companies Act 1965 untuk melaksanakan amal benda, termasuk memberikan bantuan untuk yang miskin dan membutuhkan, terutama para janda dan anak yatim, korban kebakaran, banjir, kelaparan atau bencana lain dan untuk mereka yang membutuhkan rehabilitasi moral atau sosial atau kesejahteraan.
Keluarga
Tun Sardon menikah Toh Puan Hajjah Saadiah pada tahun 1944. Mereka memiliki tiga putra dan dua putri diadopsi.
Kematian
Sardon meninggal pada tanggal 14 Desember1985 dan telah dimakamkan di Makam Pahlawan dekat Masjid Negara, Kuala Lumpur, sebuah makam di mana banyak pemimpin Malaysia dikuburkan.