Bediüzzaman Said Nursî (Turki Otoman: سعيد نورسی, bahasa Kurdi: Seîdê Nursî ,سەعید نوورسی[12][13]; 1877[1] – 23 Maret 1960) adalah seorang cendikiawan muslim dan mutakallim (ahli kalam) yang dikenal sebagai tokoh pembaharu (mujaddid) Islam dari Turki yang berfikiran modern dan moderat.[14] Pemikiran Nursi membawa pengaruh tidak hanya dalam bidang pendidikan, tapi dalam berbagai bidang antara lain tasawuf, akidah, ilmu kalam, sejarah, dan bahasa. Said Nursi adalah ulama yang cukup disegani di wilayah Anatolia,[15] dan merupakan sosok yang memiliki perhatian besar terhadap perdamaian dan kemajuan pendidikan di dunia, dimana ia menganjurkan adanya pendidikan ilmu agama di sekolah sekuler dan juga ilmu sains modern di sekolah agama.[16]Bediüzzaman atau Badi'ul Zaman yang berarti "keajaiban zaman" adalah gelar yang diberikan kepadanya oleh gurunya sendiri, yakni Syeikh Fathullah Effendi, disebabkan oleh kemampuan ingatannya yang sangat baik dalam menghafal kitab-kitab agama ketika ia masih menimba ilmu.[17][18]
Sampai dengan tahun 1950, Ustad Nursi terus menulis berbagai risalah hingga jumlahnya mencapai lebih dari 130 risalah, dan dikumpulkan dengan judul Kulliyat Rasa'il al'Nur (Koleksi Risalah Nur) yang berisi empat seri utama, yaitu al-Kalimat, al-Maktubat, al-Lama'at dan al-Syu'a'at.[19] Risalah ini merupakan risalah tafsir Qur'an lebih dari 6.000 halaman.[20][21] Ia menginsiprasi suatu gerakan keagamaan, Nurculut, yang telah memainkan peran vital dalam bangkitnya kembali Islam di Turki dan sekarang telah memiliki pengikut berjumlah beberapa juta orang di dunia.[22][23]
Kelahiran & silsilah
Said Nursi yang beretnis Kurdi lahir tahun 1293 H (1877 M) di desa Nurs daerah Bitlis, Anatolia Timur, di sebelah selatan Danau Van.[19] Nursi adalah anak keempat dari tujuh bersaudara, 4 laki-laki dan 3 perempuan. Keempat saudara laki-lakinya tumbuh menjadi tokoh agama dengan pengaruh yang berbeda-beda. Bernasab al-Hasani dari ayah, dan al-Husaini dari ibu.
Nasabnya adalah sebagai berikut:
"Sa'id bin Mirza bin 'Ali bin Khidir bin Mirza Khalid bin Mirza Rasyan"[24]
Ayah Nursi, Sufi Mirza, memiliki sepetak kecil tanah. Bersama isterinya, Nuriye, mereka dikenal sebagai sosok yang saleh dan teguh pendirian.[25]
Kewafatan
Said Nursi meninggal dunia pada rabu dini hari pukul 03:00 pada tanggal 23 Maret 1960 atau 25 Ramadan 1379 H dikarenakan kelelahan saat menempuh perjalanan menuju Urfa.[26] Kemudian, pada tanggal 24 Maret 1960, Said Nursi dimakamkan di sebuah pemakaman di dekat tempat peristirahatan NabiIbrahim yaitu Halilurrahman Dergah.[26] Makam tempatnya dikubur itu lalu dibangun pada 1954 oleh Syekh setempat yang bernama Syekh Muslim.[27] Setelah terjadinya kudeta di Turki di tahun yang sama, sekumpulan tentara yang dipimpin oleh politisi Turki Alparslan Türkeş membongkar makamnya pada Juli 1960 dan menguburkan jasadnya di suatu tempat tersembunyi di dekat Isparta untuk menghindari adanya pemujaan berlebih dari para perziarah.[28][29] Para pengikutnya dilaporkan telah menemukan makam keduanya setelah melakukan pencarian bertahun-tahun, dan memindahkan lagi jasadnya ke tempat lain yang juga rahasia agar jasadnya lagi tidak diganggu di masa depan.
Rujukan
^ abŞükran Vahide, Islam in Modern Turkey(Kurdistan): An Intellectual Biography of Bediuzzaman Said Nursi, p 3. ISBN0791482979
^Ian Markham, Globalization, Ethics and Islam: The Case of Bediuzzaman Said Nursi, Introduction, xvii
^Islam in Modern Turkey, Şükran Vahide (Suny Press, 2005)
^Ozgur, Koca. Said Nursi's Synthesis of Ash'arite Occasionalism and Ibn 'Arabi's Metaphysical Cosmology: "Diagonal Occasionalism," Modern Science", and "Free Will". UMI Dissertations Publishing. hlm. 217. ISBN9781303619793.
^Şükran Vahide. (2005). Islam in Modern Turkey. State University of New York Press, ISBN0-7914-6515-2
^ abBadiuzzaman Said Nursi (30 October 2014). Tuntunan Generasi Muda. Risale Press. GGKEY:UK4Z0GLPHF1.
^Gerhard Böwering, Patricia Crone, Mahan Mirza, The Princeton Encyclopedia of Islamic Political Thought, p. 482. ISBN0691134847
^Ian S. Markham; Suendam Birinci; Suendam Birinci Pirim (2011). An Introduction to Said Nursi: Life, Thought and Writings. Ashgate Publishing, Ltd, p 194. ISBN978-1-4094-0770-6.
^Serif Mardin, Religion and Social Change in Modern Turkey: The Case of Bediuzzaman Said Nursi, p. 23. ISBN0887069967
^Nasab ini dituliskan menurut beberapa peneliti: Necmettin Şahiner, Abdulkadir Badili, dan Muhammed Molla Zahed.
Sa'id Nursi sendiri tidak pernah secara terang-terangan menunjukkan keterkaitannya dengan Ahlul Bait, namun beliau pernah mengatakannya dalam beberapa pertemuan khusus kepada para muridnya.