Sa'id bin Amr al-Harasyi
Sa'id bin Amr al-Harasyi (bahasa Arab: سعيد بن عمرو الحرشي, translit. Saʿīd ibn ʿAmr al-Ḥarashī, fl. 720–735) adalah seorang jenderal Arab terkemuka dan gubernur Kekhalifahan Umayyah, yang memainkan peran penting dalam perang Arab–Khazar. SilsilahSa'id berasal dari kabilah Bani al-Harasy dari Bani Amir bin Sha'sha'ah.[1] Silsilahnya adalah Sa'id bin Amr bin al-Aswad bin Malik bin Ka'ab bin al-Harasy, namanya adalah Muawiyah bin Ka'ab bin Rabi'ah bin Amir bin Sha'sha'ah al-Harasyi.[2] Dengan demikian, ia termasuk anggota Qais.[3][4] BiografiSa'id berasal dari Qinnasrin di Suriah.[3][4] Sa'id pertama kali disebutkan sebagai jenderal pasukan Umayyah yang dikirim oleh Maslamah bin Abdul Malik untuk menumpas pemberontakan Khawarij yang dipimpin oleh Syaudzab al-Yasykuri pada tahun 720 dan Syaudzab berhasil dibunuh.[5][6] Peristiwa tersebut terjadi setelah meninggalnya Khalifah Umar bin Abdul Aziz (berkuasa 717–720) dan naiknya Yazid bin Abdul Malik (berkuasa 720–724) sebagai khalifah.[5] Di tahun yang sama, ia mendukung Maslamah ketika Maslamah dikirim ke Irak untuk menumpas pemberontakan Yazid bin al-Muhallab.[3] Umar bin Hubairah, yang diangkat sebagai gubernur baru Irak, menunjuk Sa'id sebagai gubernur Bashrah, lalu sebagai gubernur Khurasan pada tahun (722–723).[3] Sebagai gubernur Khurasan, Sa'id dengan cepat mengembalikan posisi Muslim di Transoxiana, yang terancam oleh pemberontakan besar-besaran Sogdia dan serangan pertama pengembara Turgesy. Sa'id mengumpulkan kaum Muslim dan melakukan serangan, menghancurkan pemberontak Sogdia di dekat Samarkand dan kemudian melanjutkan untuk merebut kota penting Khujand, sehingga memulihkan kendali Muslim atas sebagian besar Transoxiana kecuali Lembah Fergana.[7] Namun, kekejamannya dalam menekan pemberontakan Sogdia, dan pemberlakuan jizyah yang ketat terhadap penduduk asli, menjadikan permusuhan mereka terhadap pemerintahan Arab semakin kuat. Ia tidak mampu menyetor pendapatan pajak yang cukup ke Irak dan digantikan oleh Muslim bin Sa'id al-Kilabi.[8] Setelah pemecatannya, Sa'id kembali ke Suriah.[3] Ketika pasukan Khazar menerobos masuk ke wilayah kekhalifahan setelah kemenangan mereka dalam Pertempuran Marj Ardabil pada bulan Desember 730, Sa'id kembali muncul dan diperintahkan oleh Khalifah Hisyam bin Abdul Malik (berkuasa 724–743) untuk menghentikan mereka. Hisyam yang hampir panik, membawa Sa'id ke kediamannya di Rushafah lalu menunjuknya untuk memimpin pasukan melawan Khazar, tetapi ia hanya mempunyai sedikit pasukan. Sa'id kemudian diberi sebuah tombak yang dikatakan pernah digunakan dalam Pertempuran Badar untuk digunakan sebagai panji, dan 100.000 dirham perak untuk merekrut pasukan saat pergi ke utara.[4] Meskipun pasukan yang dikerahkan kecil (termasuk pasukan yang selamat dari Ardabil yang harus dibayar sepuluh dinar emas untuk dibujuk berperang), Sa'id berhasil memulihkan Akhlat di Danau Van. Dari sana dia pindah ke utara ke Bardza'ah dan ke selatan lagi untuk meringankan pengepungan Warthan. Di dekat Bajarwan, Sa'id bertemu dengan 10.000 pasukan Khazar di bawah pimpinan putra Khazar khagan, yang ia kalahkan, lalu membunuh sebagian besar orang Khazar dan menyelamatkan para tawanan yang mereka bawa. Sa'id kemudian mengejar Khazar yang masih hidup dan melarikan diri ke utara. Meskipun sukses, Sa'id dipecat pada awal tahun 731 dan bahkan dipenjarakan untuk sementara waktu di Qabala karena kecemburuan Maslamah bin Abdul Malik. Maslamah kemudian ditunjuk oleh Hisyam sebagai gubernur Armenia dan Adharbayjan serta diperintahkan melawan Khazar.[9] Namun, pada musim semi tahun 733, Sa'id dikembalikan menjadi gubernur Armenia dan Adharbayjan, menyusul kinerja Maslamah dan pangeran Umayyah lainnya, Marwan bin Muhammad (Marwan II), yang kurang bersemangat dalam melawan Khazar pada masa sebelumnya. Namun demikian, selama masa jabatan Sa'id, ia tetap bersikap defensif, mungkin karena pasukannya lelah dalam konflik panjang dengan Khazar. Pada awal tahun 735, Sa'id mengundurkan diri dari jabatannya karena kehilangan penglihatannya.[3][10] KeturunanSa'id memiliki beberapa putra yang aktif sebagai pemimpin militer dan gubernur Bani Umayyah dan Abbasiyah.[11] Di antara mereka adalah Yazid bin Sa'id yang terbunuh bersama Kultsum bin Iyadh al-Qusyairi di Pertempuran Bagdoura di Maroko melawan pemberontak Berber.[12][13][14] Pertempuran tersebut terjadi pada masa Khalifah Hisyam yaitu pada tahun 741.[15] Putra-putra Sa'id lainnya adalah An-Nadhr bin Sa'id yang merupakan gubernur Irak pada masa Khalifah Marwan II (berkuasa 744–750), Anbasah bin Sa'id yang menjadi jenderal pasukan Abbasiyah dari Qinnasrin pada tahun 785/786, dan Yahya bin Sa'id yang merupakan gubernur Mesir pada masa Abbasiyah pada tahun 779/780.[11] Referensi
Daftar pustaka
|